KPK Meminta TNI Hadirkan Anggotanya ke Tim Penyidik
KPK berkoordinasi dengan TNI karena diduga ada dua anggota TNI yang membantu Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak melarikan diri. Terkait hal ini, Korem 172/Praja Wira Yakhti menyelidiki dugaan tersebut.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO, FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komisi Pemberantasan Korupsi meminta bantuan TNI untuk menemukan keberadaan Bupati Mamberamo Tengah Ricky Ham Pagawak. Sebab, diduga ada dua anggota TNI yang membantu Ricky kabur. Adanya dugaan tersebut, TNI di satuan teritorial setempat di Papua pun ikut menyelidikinya.
Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, di Jakarta, Selasa (2/8/2022), mengatakan, KPK menetapkan Ricky masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) sejak 15 Juli 2022. Sejauh ini, KPK sudah meminta keterangan kepada lebih dari 80 orang yang diperiksa di Jakarta maupun Papua. Selain meminta keterangan kepada pihak-pihak yang diduga mengetahui keberadaan Ricky, KPK juga berkoordinasi dengan TNI. Sebab, diduga ada dua anggota TNI yang membantu Ricky kabur.
”Saat ini kami telah berkoordinasi dengan Kepala Staf Angkatan Darat TNI untuk meminta bantuan menghadapkan anggotanya terkait permintaan keterangan oleh Tim Penyidik KPK. Kami berharap dukungan dan bantuan dari pihak TNI sebagai bentuk sinergi penegak hukum guna percepatan penyelesaian perkara ini sehingga kepastian hukum segera terwujud,” kata Ali.
Selain berkoordinasi dengan TNI, KPK juga telah mengirim surat kepada Gubernur Papua sebagai bentuk informasi dan koordinasi. Dengan cara itu, diharapkan Pemerintah Provinsi Papua dapat membantu mencari keberadaan tersangka.
KPK mengimbau Ricky agar kooperatif menyerahkan diri. Ali mengingatkan, jangan ada yang turut membantu persembunyian tersangka karena itu diancam pidana Pasal 21 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Ia menegaskan, penanganan perkara KPK menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah sehingga hak-hak tersangka juga diperhatikan sesuai koridor ketentuan hukum.
Ricky diduga menerima gratifikasi untuk pengadaan barang dan jasa di Pemkab Mamberamo Tengah tahun 2013-2019. Terkait dengan dugaan itu, KPK menetapkan Ricky sebagai tersangka. Saat akan ditangkap pada 14 Juli lalu, Ricky melarikan diri ke Papua Niugini.
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menambahkan, KPK berkoordinasi dengan aparat lain dalam rangka penegakan hukum. ”Jangan sampai ada pihak yang mencoba melindungi oknum atau bahkan tersangka yang dicari oleh aparat penegak hukum. Arahnya ke sana supaya ada sanksi yang tegas terhadap para pihak yang melindungi,” kata Alexander.
Siapa pun yang melindungi orang yang sudah ditetapkan tersangka dan melarikan diri bisa dikenai sanksi hukum.
Ia menegaskan, siapa pun yang melindungi orang yang sudah ditetapkan tersangka dan melarikan diri bisa dikenai sanksi hukum. Adapun selain anggota TNI yang diduga terlibat dalam kasus ini, sebelumnya diberitakan ada empat polisi ditahan terkait kaburnya Ricky.Terkait dugaan adanya anggota TNI yang membantu kaburnya Ricky, Komandan Resor Militer 172/Praja Wira Yakhti, Brigjen Juinta Omboh Sembiring, di Jayapura, Selasa (2/8/2022) mengatakan, TNI AD tengah menyelidiki informasi tersebut. Sejauh ini, lanjutnya, belum ditemukan anggota TNI yang terlibat. ”Prajurit yang terlibat membantu kaburnya Ricky ke Papua Niugini akan diproses hukum. Saya siap bertanggung jawab jika ada anggota yang terbukti terlibat,” tegas Juinta.Baca juga: Polda Papua Lacak Keberadaan Bupati Mamberamo Tengah di Papua Niugini
Menyebarkan foto
Ia pun menyatakan, TNI mendukung penuh KPK dalam upaya penegakan hukum di Papua. Hal ini ditindaklanjuti dengan upaya sinergi bersama dengan Polda Papua untuk menemukan Ricky. ”Kami telah menyebarkan foto Ricky di setiap pos TNI di wilayah perbatasan Papua dan Papua Niugini. Upaya ini untuk membantu KPK dan pihak kepolisian agar segera menemukan Ricky,” tambahnya.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Komisaris Besar Fernando Sanches Napitupulu mengatakan, hingga kini pihaknya masih berupaya mencari Ricky. Salah satu upaya yang telah dilakukan adalah patroli siber untuk mengetahui komunikasi Ricky melalui media sosial.
Fernando juga menambahkan, timnya juga telah menyebarkan orang-orang yang bisa mendeteksi lokasi persembunyian Ricky. Orang-orang tersebut berada di area perbatasan Kota Jayapura dan Papua Niugini.
”Kami sama sekali tidak melakukan penyadapan, tetapi hanya patroli siber di media sosial seperti Facebook dan Whatsapp. Kami berharap upaya ini bisa mengungkap keberadaan Ricky,” ujar Fernando.