Tarian Rafael Leao Benamkan Inter Milan
AC Milan mengakhiri rekor buruk dalam derbi Milan. Untuk pertama kali sejak 31 Januari 2016, "Sang Setan" memenangi derbi dengan status tuan rumah. Dalam pekan kelima liga musim ini, mereka menang 3-2 atas Inter Milan.
MILAN, MINGGU – Tak salah keputusan AC Milan tidak melego pemain sayap muda Portugal Rafael Leao ke Chelsea jelang berakhir jendela transfer musim panas ini pada 1 September kemarin. Andai pemain berusia 23 tahun itu dilepas, mungkin AC Milan tidak akan berpesta dalam derbi Milan alias derby della madonnina edisi pertama di Serie A Liga Italia musim ini.
Betapa tidak, pemain terbaik Serie A musim lalu itu menjadi bintang dalam derbi Milan yang berlangsung di Stadion San Siro, Milan pada pekan kelima Serie A, Sabtu (3/9/2022). Dia menyumbang dua gol dan satu asis untuk membantu "Sang Setan" Milan membenamkan saudara mudanya yang berstatus tim tamu, Inter Milan dengan skor tipis 3-2.
Tentu saja, setiap kali kami berada dalam situasi satu lawan satu, dia adalah senjata penting di gudang senjata kami.
”Untuk berkembang, Anda butuh bakat dan kecerdasan. Leao memiliki keduanya. Kami memberinya waktu dan kebebasan untuk terus belajar. Tentu saja, setiap kali kami berada dalam situasi satu lawan satu, dia adalah senjata penting di gudang senjata kami. Dia memiliki bahasa tubuh yang mungkin membingungkan orang tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa dia tahu potensi yang dimilikinya dan sangat ingin terus berkembang,” ujar pelatih AC Milan Stefano Pioli menggambarkan peran Leao dalam derbi itu kepada DAZN.
Baca juga : Derbi Tanpa Batas AC Milan dan Inter Milan
Leao langsung menonjol tak lama dari wasit meniup pluit tanda laga dimulai. Pemain asal Almada, Portugal itu menjadi orang pertama yang mendapatkan peluang emas dalam laga tersebut. Tendangan menyilangnya dari luar kotak penalti nyaris membuat AC Milan unggul lebih dahulu andai kiper Inter Milan Samir Handanovic tidak melakukan penyelamatan brilian.
Sayangnya, sehabis peluang itu, malah Inter Milan yang bisa unggul lebih dahulu melalui gol gelandang Marcelo Brozovic di menit ke-21. Gol itu lahir dari koordinasi permainan luar biasa. Berawal dari umpan Handanovic kepada penyerang Joaquin Correa di lini tengah, bola diantarkan Correa kepada rekannya di lini depan, Lautaro Martinez.
Dengan kekuatan tubuh luar biasa, Martinez bisa menjaga bolanya tidak direbut oleh bek AC Milan Pierre Kalulu yang berusaha keras mencurinya. Setelah itu, Martinez mengembalikan bola kepada Correa yang bergerak ke arah depan.
Baca juga: ”Sang Dewi” dan ”Si Banteng” Berlomba Menjadi Kuda Hitam Serie A
Tanpa berlama-lama, Correa langsung mengirim umpan terbosan kepada Brozovic yang berlari kencang dari belakang menuju kotak penalti AC Milan. Brozovic yang lolos dari pengawalan terus menggiring bola mendekati kiper AC Milan Mike Maignan sebelum melepaskan sepakan datar yang membuat bola meluncur mulus ke sudut kiri bawah gawang.
Namun, Inter Milan tidak bisa merasakan keunggulan terlalu lama. Selang tujuh menit kemudian, Leao melesatkan gol balasan. Gol itu berawal dari kesalahan gelandang Inter Milan Hakan Calhanoglu yang memberikan umpan kepada gelandang AC Milan Sandro Tonali.
Lalu, Tonali melakukan akselerasi mendekati kotak penalti Inter Milan sebelum mengirim umpan kepada Leao yang tidak terkawal di kotak penalti. Tanpa ancang-ancang lama, Leao melepaskan tembakan keras ke pojok kanan gawang.
Tampil berbeda
AC Milan bermain agak berbeda kali ini. Setidaknya, klub berjersei merah-hitam alias i rossoneri itu berulang kali menerapkan strategi memotong serangan Inter Milan sejak dari wilayah lapangan permainan Inter Milan. Usai gol Leao, AC Milan dua kali mendapatkan peluang emas dari pola permainan tersebut, yakni melalui sepakan Tonali dan bek sayap kiri Theo Hernandez.
Baca juga: Transfer Cerdik AS Roma yang Menuai Hasil Positif
”Kami melakukan hal yang berbeda, karena Inter memiliki pendekatan taktik yang berbeda dalam laga ini. Tetapi, yang paling penting adalah mentalitas tim saya terjaga. Kami mencoba menemukan situasi yang dapat menciptakan sedikit keuntungan, tetapi identitas kami tetap sama. Saya pikir Inter mengharapkan kami untuk menekan mereka. Tetapi, kami lebih suka duduk sedikit lebih dalam untuk menempatkan lebih banyak energi dan keganasan dalam duel individu,” kata Pioli.
Strategi AC Milan membuat Inter Milan lebih berhati-hati tetapi malah menjadi petaka untuk Inter Milan. Terbukti, baru sembilan menit babak kedua berjalan, AC Milan bisa berbalik unggul 2-1. Kali ini, Leao menjadi kreator gol tersebut.
Setelah menerima umpan lemparan ke dalam di kiri luar wilayah serangan AC Milan, Leao sedikit menari-nari sebelum mengirim umpan datar ke rekannya di lini depan, Oliver Giroud yang tidak terkawal di kotak penalti. Dengan santai, Giroud menyontek bola. Sejatinya, bola itu berjalan pelan ke sudut kanan bawah gawang. Akan tetapi, bola sedikit memantul sehingga menyulitkan Handanovic untuk menghalaunya.
Kerja sama Leao dan Giroud benar-benar momok untuk Inter Milan. Pada menit ke-60, Giroud gantian menjadi kreator Untuk Leao. Usai menerima umpan lambung dari lini belakang AC Milan, penyerang Perancis itu memberi umpan dengan tumit kaki kirinya kepada Leao yang tidak terkawal di dekatnya.
Baca juga: Juventus Tak Berkutik oleh Sampdoria, ”Fans” Minta Max Allegri Dipecat
Kemudian, Leao berani menusuk kotak penalti Inter Milan. Setelah meliuk-liuk melewati kawalan tiga pemain Inter Milan, pemain kelahiran 10 Juni 1999 itu melepaskan tembakan datar keras ke sudut kanan bawah gawang.
Inter Milan yang tertinggal 1-3 coba bangkit. Mereka mengubah taktik seiring masuknya penyerang Edin Dzeko menggantikan Correa di menitk ke-64. Baru tiga menit di lapangan, Dzeko pun langsung mencetak gol dengan sontekan di dalam kotak penalti usai menerima umpan bek sayap kiri Matteo Darmian.
Dzeko benar-benar membuat permainan Inter Milan jauh lebih hidup. Paling tidak, pemain asal Bosnia itu lima kali mengkreasikan serangan yang berbuah peluang matang untuk Sang Ular Besar, Inter Milan. Kendati demikian, peluang-peluang itu belum bisa berbuah gol.
Ke papan atas
Raihan tiga poin itu mengantarkan AC Milan kembali ke papan atas klasemen, yakni dari urutan keenam menjadi kedua dengan 11 poin dari lima laga. Mereka memiliki poin yang sama tetapi kalah selisih memasukkan dan kemasukan gol dengan Napoli yang memuncaki klasemen.
Baca juga: Badai Cedera Paksa AS Roma dan Juventus Kembali Berburu Pemain
Milanisti, sebutan untuk para penggemar AC Milan pun menyambut kemenangan itu dengan suka-cita. Pasca laga berakhir, suara milanisti bergema menyanyikan lirik Pioli’s On Fire. Kemenangan itu membangun kepercayaan diri AC Milan untuk mempertahankan scudetto atau juara Serie A.
”Saya sangat puas dengan sikap tim, kami mendominasi selama 70 menit, tetapi begitu kami sedikit rileks, kami mulai mengambil risiko. Para pemain ini terus membuat saya takjub dengan ambisi, energi, bakat, dan keinginan mereka untuk terus belajar. Saya benar-benar pelatih yang bahagia,” terang Pioli.
Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi kepada DAZN mengatakan, timnya pantas mendapatkan hasil imbang dalam derbi tersebut. Sebab, mereka memulai laga dengan seimbang, bahkan bisa mencetak gol lebih dahulu. Namun, permainan mereka melempem 30 menit pasca gol itu sehingga AC Milan bisa mencuri dua gol.
Inter Milan baru membaik jelang laga berakhir tetapi belum beruntung untuk menyamakan kedudukan. ”Kami mencetak dua gol luar biasa, tetapi kebobolan tiga gol yang sama sekali tidak bisa kami bayar. Mengingat semua yang kami ciptakan, kami layak mendapatkan satu poin. Dalam pertandingan yang begitu penting, kami seharusnya bisa tampil lebih baik,” ungkap Inzaghi.
Kekalahan itu menyebabkan Inter Milan terjerembap dari peringkat ketiga menjadi keenam dengan sembilan poin dari lima laga. Posisi mereka bisa lebih terperosok kalau semua tim Serie A sudah menyelesaikan laga pekan kelima dalam dua hari ke depan.
Ini menjadi awal musim yang buruk untuk Inter Milan dibandingkan musim lalu yang bertengger di urutan kedua pekan kelima. Sejauh ini, klub berjersei biru-hitam alias i nerazzurri itu sudah kalah dua kali. Sebelum kalah dari AC Milan, mereka kalah 1-3 dari tuan rumah Lazio pada pekan ketiga, Sabtu (27/8).
Inter Milan memang cukup produktif dengan 11 gol atau tersubur kedua di bawah Napoli dengan 12 gol. Akan tetapi, mereka terlalu mudah kebobolan, yakni sudah kemasukan 8 gol. Jumlah kemasukan itu terburuk keempat setelah tim-tim papan bawah, seperti juru kunci AC Monza yang kemasukan 11 gol dari empat laga, Cremonese kemasukan 9 gol dari empat laga, dan Verona kemasukan 8 gol dari empat laga.
”Dari dua kekalahan itu, kami kebobolan terlalu mudah. Saya bertanggung jawab untuk mencari tahu bagaimana caranya menyelesaikan masalah tersebut. Ini adalah tim yang sama yang musim lalu melewati sejumlah pertandingan tanpa kebobolan (tim dengan pertahanan terbaik ketiga sepanjang musim lalu setelah AC Milan dan Napoli). Jadi, kami perlu melihat data dan menyadari bahwa kami berjuang untuk mencetak gol tetapi kebobolan terlalu mudah. Kami harus kembali ke soliditas,” tutur Inzaghi.
Leao yang memikat
Terlepas dari hasil akhir laga itu, Leao terus tampil memikat untuk AC Milan sejak didatangkan dari LOSC Lille pada musim panas 2019/2020. Dia terus meninggalkan jejak emas bersama AC Milan. Dalam derbi Milan itu, Opta mencatat, Leao menjadi pemain Portugal pertama yang mencetak gol dalam derbi Milan untuk semua kompetisi.
Leao memang bukan pencetak gol yang ulung. Musim lalu, dia praktis hanya menciptkan 11 gol dari 34 laga Serie A. Musim ini, dirinya baru mencetak tiga gol dari lima laga Serie A. Kontribusinya lebih banyak pada asis. Opta mendata, Leao adalah pemberi asis terbaik Serie A untuk pemain kelahiran 1999. Sejauh ini, dia sudah menyumbang 20 asis di kasta tertinggi kompetisi sepak bola Italia.
Leao adalah pendribel bola yang memikat. Dia berani untuk menembus pengawalan dan mampu menuntaskan manuver serangan dengan tujuan menghasilkan gol bagi dirinya ataupun rekan-rekan di sekitarnya. Dribel bolanya cenderung lebih efisien atau tidak berlebihan dan membuang waktu dibandingkan pemain-pemain bertipe penggiring bola lainnya.
Karena itulah, Chelsea tertarik untuk merekrut Leao di pengujung jendela transfer kemarin. Klub asal Inggris itu dilaporkan mengajukan tawaran sekitar 100 juta Euro (Rp 1,482 triliun), jumlah yang menurut banyak pengamat seharusnya diterima oleh AC Milan. Namun, AC Milan mematok harga 150 juta Euro (Rp 2,223 triliun) yang membuat Chelsea mengurungkan niatnya.
Baca juga: Amukan Si Keledai Kecil, Napoli
Mahar setinggi itu adalah bagian cara AC Milan untuk mempertahankan Leao setidaknya dalam jangka pendek. ”Saya tidak khawatir tentang dia (Leao). Saya tahu dia akan tetap di sini,” ucap Giroud sambil tersenyum dilansir Football-Italia.
Laga lain
Sementara itu, dalam laga Minggu (4/9/2022) dini hari WIB, Napoli mencuri tiga poin dari kandang Lazio dengan kemenangan 2-1. Sang "Keledai Kecil" tertinggal lebih dahulu oleh gol cepat penyerang sayap Lazio Mattia Zaccagni di menit keempat. Akan tetapi, mereka mampu menyarangkan dua gol balasan ke gawang "Sang Elang Ibukota", yakni lewat bek tengah Kim Min-jae di menit ke-38 dan pemain sayap Khvicha Kvaratskhelia di menit ke-61.
Berkat kemenangan itu, Napoli melompat dari urutan keempat ke puncak klasemen. Klub berjersei biru langit alias gli azzurri kembali ke singgasana puncak klasemen yang sempat mereka amankan sepanjang pekan pertama hingga ketiga.
”Hasil ini menunjukkan kepada kami bahwa kami berada di jalur yang benar. Tim berada dalam kondisi yang baik. Sesekali kami tersesat dalam kesalahan kecil. Kalau tidak ada kesalahan itu, kami bisa melakukan yang lebih baik lagi,” jelas pelatih Napoli Luciano Spalletti kepada Sky Sport Italia.
Baca juga: Gejala Inkonsisten Mulai Menghantui Napoli
Spalletti bersyukur dua pemain baru yang didatangkan pada jendela transfer kemarin cepat beradaptasi dengan sepak bola Negeri Spageti dan memberikan dampak positif. Mereka adalah Min-jae yang dibeli dari Fenerbahce seharga 18,05 juta Euro (Rp 267,54 miliar) dan Kvaratskhelia dari Dinamo Batumi (10 juta Euro/Rp 148,22 miliar).
Selain tangguh mengawal pertahanan, Min-jae bisa membantu menyumbangkan gol. Sejauh ini, bek asal Korea Selatan itu sudah membukukan dua gol dari lima laga, yakni ke gawang AC Monza pada pekan kedua sebelum ke gawang Lazio. Adapun Kvaratskhelia menjelma sebagai mesin gol baru. Pemain asal Georgia itu telah mengemas empat gol dari lima laga dan memuncaki daftar top skor bersama penyerang Juventus Dusan Vlahovic dan gelandang Atalanta Teun Koopmeiners.
”Kami memiliki pemandu bakat, direktur olahraga dan asistennya yang pergi mencari tahu siapa yang tersedia di pasar dan benar-benar mampu menggantikan pemain yang pergi. Ketika empat atau lima orang menyaksikan permainan mereka, kami dapat mencapai kesimpulan tentang kualitas mereka. Seperti Kvara (Kvaratskhelia) yang pernah bermain di Rusia dan semua orang memujinya,” pungkas Spalletti.
Dari laga lain, Juventus ditahan imbang 1-1 tuan rumah Fiorentina dalam laga, Sabtu. Sang "Nyonya Besar" unggul lebih dahulu lewat gol cepat penyerang Arkadiusz Milik di menit kesembilan, tetapi Fiorentina bisa menyamakan kedudukan melalui penyerang sayap Christian Kouame di menit ke-29. Hasil itu membuat Juventus tertahan di peringkat kelima dengan sembilan poin dari lima laga.