Juventus Tak Berkutik oleh Sampdoria, "Fans" Minta Max Allegri Dipecat
Juventus hanya bermain imbang 0-0 dengan tuan rumah Sampdoria dalam pekan kedua Liga Italia. Para suporter menilai hasil itu tidak optimal. Mereka pun meluapkan emosi dengan meminta pelatih Max Allegri dipecat.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
AFP/MARCO BERTORELLO
Ekspresi pemain sayap Juventus, Filip Kostic, saat menghadapi Sampdoria pada laga liga Italia di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Selasa (23/8/2022) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 0-0.
GENOA, SELASA – Setelah tampil mengesankan dengan kemenangan 3-0 atas tim tamu Sassuolo pada pekan pertama, Juventus hanya bermain imbang 0-0 dengan tim tuan rumah Sampdoria dalam pekan kedua Liga Seria A Italia di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Selasa (23/8/2022) dini hari WIB. Hasil seri itu memancing amarah para pendukung Juventus dan mendesak agar pelatih Massimiliano Allegri dipecat kembali, setelag sempat didepak pada 2019 lalu.
Juventus tidak bisa menurunkan gelandang serang anyarnya, Angel Di Maria, saat menghadapi Sampdoria. Pemain yang didatangkan dari Paris Saint-Germain secara gratis itu tampil gemilang dengan sumbangan satu gol dan satu asis dalam pekan pertama lalu. Namun, pemain asal Argentina tersebut mengalami cedera paha kiri yang membuatnya harus rehat selama 10 hari.
Tanpa Di Maria, Juventus tidak memiliki pemain kreatif yang jeli melepas kebuntuan tim ketika lawan bermain konservatif. Gelandang serang baru lainnya, Filip Kostic, ternyata belum mampu menggantikan peran Di Maria. Pemain yang dibeli dari Eintracht Frankfurt seharga 12 juta euro atau Rp 177 miliar itu kesulitan membantu rekan-rekannya menembus pertahanan displin Sampdoria.
Bahkan,Dusan Vlahovic, penyerang andalan Juventus yang mengemas dua gol pada laga pekan pertama, pun tidak bisa berbuat apa-apa. Terbukti, pemain asal Serbia itu hanya tiga kali menyentuh bola sepanjang babak pertama menghadapi Sampdoria, termasuk saat kick off. Lembaga statistik OptaPaolo mencatat, pemain berusia 22 tahun itu melakukan lima sentuhan lebih sedikit dari rata-rata pemain di lapangan, termasuk kiper.
AFP/MARCO BERTORELLO
Penyerang Sampdoria, Francesco Caputio (kanan), menembak bola ke arah pertahanan Juventus pada laga Liga Italia di Stadion Luigi Ferraris, Genoa, Selasa (23/8/2022) dini hari WIB. Laga itu berakhir imbang, 0-0.
Sepanjang laga itu, Juventus hanya membuat empat tembakan tepat sasaran ke gawang. Salah satu peluang terbaik klub berjuluk "Si Nyonya Besar" itu terjadi di menit ke-15, yakni ketika pemain sayap, Juan Cuadrado, berhasil mencuri bola dan membawanya hingga ke muka gawang sebelum melepas tembakan keras yang bisa ditepis kiper lawan.
Juventus sejatinya bisa menceploskan gol lewat gelandang Adrien Rabiot di menit ke-65. Akan tetapi, gol itu dianulir asisten wasit peninjau video (VAR) karena Vlahovic kedapatan offside saat memberi umpan ke Rabiot.
Juventus sedikit beruntung tidak tumbang. Sampdoria, yang lebih minim melakukan tembakan ke gawang lawan, justru mendapatkan dua peluang yang nyaris menjadi gol. Salah satu peluang terbaik klub dari "negeri pelaut", Genoa, itu terjadi di menit keenam, yakni tatkala sontekan pemain sayap Mehdi Leris tidak ditepis dengan sempurna oleh kiper Juventus dan sempat menyentuh mistar gawang.
Kecaman "fans"
Hasil kurang optimal itu menuai kecaman sejumlah fans Juventus. Para Juventini meluapkan emosinya di media sosial, antara lain Twitter. Sebagian besar marah dan menginginkan Allegri dipecat. Mereka tidak puas dengan taktik Allegri yang dianggap monoton dan minim kreasi.
Padahal, Allegri adalah salah satu pahlawan Juventus yang mengantarkan klub berjersei putih-hitam alias "I Bianconeri" itu meraih lima trofi Serie A beruntun dari 2014-2015 hingga 2018-2019, empat Piala Italia beruntun dari 2014-2015 sampai 2017-2018, dan Piala Super Italia 2015 serta 2018.
Namun, Allegri selalu gagal membawa Juventus merebut juara Liga Champions Eropa, antara lain runner-up 2014-2015 dan 2016-2017. Kegagalan itu lantas membuat Allegri didepak oleh manajemen Juve pada 26 Mei 2019, sebelum dipanggil kembali pada 1 Juli 2021.
”Performa yang memalukan, penampilan pasif menghadapi Sampdoria. Saya ulangi, Sampdoria. Kapan kita memecatnya lagi? @juventusfc #AllegriOut,” ujar pemilik akun Twitter @s1mon9901, salah satu fans Juventus, yang dilansir Football-Italia.
”Saya akan kembali menonton pertandingan Juventus saat kontrak Allegri berakhir. Saya peduli dengan kesehatan saya. #AllegriOut #SampJuve,” bunyi kicauan akun Twitter @La_Lavatrice_, salah satu Juventini lainnya.
Jauh lebih baik
Kendati demikian, Allegri dengan tegas membela diri bahwa timnya saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan musim lalu. Hal itu memang benar. Musim lalu, Juventus hanya mengumpulkan 1 poin dari dua laga awal, yakni hasil imbang 2-2 dengan Udinese pada pekan pertama dan kalah 0-1 dari Empoli pada pekan kedua.
Hasil kurang optimal itu menuai kecaman sejumlah fans Juventus. Para Juventini meluapkan emosinya di media sosial, antara lain Twitter. Sebagian besar marah dan menginginkan Allegri dipecat.
Selain absennya Di Maria, Juventus juga dihadapkan krisis pemain kreatif. Mereka masih kehilangan gelandang Paul Pogba yang cedera lutut kanan jelang musim ini dimulai. Begitu pula penyerang sayap, Federico Chiesa, yang cedera lutut kiri sejak April 2022.
”Kami memulai musim ini dengan lebih baik daripada tahun lalu. Kami memang kehilangan dua poin (dari imbang 0-0 dengan Sampdoria), tapi mari kita lihat hal-hal positifnya. Setidaknya, kami belum kebobolan,” ungkapnya dikutip Corriere dello Sport.
AFP/MARCO BERTORELLO
Pelatih Juventus Massimiliano Allegri memberikan instruksi ke pemainnya saat menghadapi tuan rumah Sampdoria
Terkait mandulnya para penyerang ketika menghadapi Sampdoria, terutama Vlahovic, Allegri menilai semua pemain depan Juventus sudah bermain baik. Hanya saja, mereka kurang tenang dalam memegang bola.
”Vlahovic tidak bermain sebaik rekan-rekannya di babak pertama (melawan Sampdoria), tapi dia melakukannya lebih baik di babak kedua. Dia harus sedikit lebih tenang dalam mengambil posisi dan melindungi bola seperti yang dilakukannya dengan Sassuolo,” terangnya.
Penjaga gawang Juventus Mattia Perin mengatakan, tidak pernah mudah menghadapi Sampdoria di Genoa. Untuk itu, hasil imbang tersebut dianggap cukup baik. Hasil itu tetap menjadi modal berharga untuk mengarungi persaingan perebutan scudetto atau juara Serie A. ”Hasil imbang ini akan membantu kami untuk berkembang. Paling tidak, kami tidak kalah dan tidak kebobolan. Tapi, kami tentu harus berbuat lebih baik untuk laga-laga berikutnya,” tuturnya.
Dengan tambahan satu poin itu, Juventus melorot dari urutan kedua menjadi keempat dengan empat poin dari dua laga. Posisi mereka dilampaui oleh Inter Milan yang meloncat dari peringkat keenam menjadi kedua dengan enam poin dari dua laga. Adapun AS Roma meloncat dari tempat kesembilan menjadi ketiga dengan enam poin dari dua laga.
TANGKAPAN LAYAR GOOGLE
Peringkat sepuluh besar pada klasemen sementara Liga Italia hingga Selasa (23/8/2022) dini hari WIB.
Menyambut Roma
Pada pekan ketiga, Sabtu (27/8/2022), Juventus akan menjalani laga besar dengan menjamu AS Roma di Stadion Allianz Turin. Akan tetapi, mereka tampaknya tidak perlu terlalu mengkhawatirkan AS Roma. Selain bermain di hadapan pendukung sendiri, mereka pun hanya meladeni Serigala Ibukota yang sedang pincang.
Sama seperti Juventus, AS Roma tengah dirundung badai cedera. Gelandang anyar klub berjersei oranye-merah alias "I Giallorossi" itu, Georginio Wijnaldum, cedera patah tulang kering kaki kanan dalam latihan sehari sebelum menjamu Cremonese di Stadion Olimpico, Roma, Senin (22/8/2022). Wijnaldum diprediksi pulih paling cepat 3-4 bulan mendatang.
Baru saja dapat kabar buruk itu, penyerang Nicolo Zaniolo mengalami dislokasi bahu kiri saat ditekel bek lawan pada menit ke-42 laga menghadapi Cremonese. Zaniolo diperkirakan baru bisa turun lagi ke lapangan pada tiga hingga empat pekan mendatang.