Liverpool belum menyerah memberikan tekanan kepada Manchester City untuk trofi Liga Inggris. Barisan pemain pelapis ”Si Merah” menjadi penentu persaingan juara tetap panas hingga laga pamungkas musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·6 menit baca
SOUTHAMPTON, RABU —Keputusan Pelatih Liverpool Juergen Klopp melakukan sembilan pergantian susunan pemain inti pada laga menghadapi Southampton, Rabu (18/5/2022) dini hari WIB, di Stadion St Mary’s berbuah manis. Menurut Klopp, sejumlah pemain cadangan, yang amat jarang diturunkannya itu, ibarat barisan mobil Ferrari karena memiliki kualitas yang amat baik.
Dibandingkan skuad utama yang diturunkan sejak menit pertama pada final Piala FA kontra Chelsea, Sabtu (14/2/2022), di Stadion Wembley, hanya Alisson Becker dan Ibrahima Konate yang dipertahankan Klopp untuk tampil sebagai 11 pemain inti di St Mary’s. Meski tampil dengan sembilan pemain berbeda, ”Si Merah” tetap bisa menampilkan performa dominan atas Southampton.
Koleksi 71 persen penguasaan bola dengan 734 operan dan akurasi operan mencapai 89 persen adalah pembuktian kualitas skuad utama dan pelapis Liverpool tidak timpang. Angka itu tidak berbeda jauh dengan rerata statistik Liverpool di Liga Inggris musim ini yang mengoleksi 63 persen penguasaan bola dan 83 persen akurasi operan.
Meski begitu, skuad Si Merah sempat kecolongan oleh gol cepat pemain sayap Southampton, Nathan Redmond, pada menit ke-13. Itu diawali proses serangan balik cepat yang diakhiri Redmond dengan tendangan melengkung indah dari luar kotak penalti.
Tertinggal lebih dahulu tidak membuat tim ”pelapis” Liverpool panik. Mereka tetap sabar untuk mengepung pertahanan tim tuan ruman yang menempatkan lima bek sejajar dan empat gelandang di zona pertahanan sendiri.
Kesabaran itu berbuah gol penyama kedudukan yang dihasilkan Takumi Minamino, ”Sang Samurai”, pada menit ke-27. Minamino, yang di paruh kedua musim lalu dipinjamkan ke Southampton, memilih tidak merayakan golnya itu yang dihasilkan melalui kolaborasi dengan Diogo Jota.
Itu adalah gol ketiga pemain tim nasional Jepang itu di Liga Inggris musim ini. Jumlah gol yang minim itu amat wajar karena Minamino baru diturunkan sebagai pemain inti di liga pada laga menghadapi Southampton itu.
Kali terakhir Minamino menjadi pemain inti di Liga Inggris ialah kala Liverpool menghadapi Crystal Palace, 19 Desember 2020. Ketika itu, Si Merah melibas Palace 7-0 dan salah satu golnya dicetak Minamino.
”Minamino!/Here we go again/Why, Why Salzburg ever let you go,” yel-yel yang berkumandang di tribune tim tamu yang diisi ribuan pendukung Si Merah setelah gol Minamino ke gawang Southampton.
Meski memiliki kesempatan tampil minim, Minamino sejatinya adalah salah satu pemain yang paling berperan bagi Liverpool dalam merengkuh dua trofi domestik di musim ini, yaitu Piala Liga Inggris dan Piala FA. Pasalnya, pemain lulusan akademi Cerezo Osaka, klub Liga Jepang itu, adalah top scorer Liverpool di dua kompetisi itu.
Minamino mencetak empat gol di Piala Liga Inggris dan tiga gol di Piala FA. Oleh karena itu, wajar Liverpudlian, sebutan pendukung Liverpool, sangat menghargai kontribusi pemain berusia 27 tahun itu untuk Si Merah.
Kemudian, tiga poin Si Merah dipastikan oleh sundulan bek tengah, Joel Matip, pada menit ke-67. Matip telah mengoleksi tiga gol di liga sehingga ia mencatatkan periode tersuburnya bersama Liverpool. Dalam lima musim terdahulu, Matip hanya mencetak satu gol per musim.
Seusai laga, Klopp mengungkapkan, dirinya menyampaikan permintaan maaf kepada para pemainnya itu yang jarang diberi kesempatan tampil. Menurut dia, keputusannya itu disebabkan situasi yang membuatnya jarang melakukan rotasi.
Tak ayal, juru taktik asal Jerman itu menilai kebijakan yang dilakukan untuk mengesampingkan sejumlah pemain itu tak ubahnya sebuah tindakan kejahatan.
Setelah melakukan sembilan perubahan, jika itu tidak bekerja, maka itu menjadi tanggung jawab saya. Yang terjadi, saya sangat senang dan tersentuh dengan penampilan semua pemain. Wow, anak-anak ini membuat saya seperti memiliki banyak Ferrari di garasi.
”Setelah melakukan sembilan perubahan, jika itu tidak bekerja, itu menjadi tanggung jawab saya. Yang terjadi, saya sangat senang dan tersentuh dengan penampilan semua pemain. Wow, anak-anak ini membuat saya seperti memiliki banyak Ferrari di garasi,” kata Klopp kepada Sky Sports.
Selain Minamino, Klopp juga memuji dua gelandang lulusan akademi Liverpool, yaitu Harvey Elliot dan Curtis Jones, yang juga tampil memukau. Meski tidak tampil rutin, tambah Klopp, mereka tetap menunjukkan diri sebagai pemain yang bisa diandalkan dalam situasi penting.
Pujian juga disampaikan Manajer Southampton Ralph Hasenhuttl. Ia menganggap Liverpool adalah tim yang tetap berkualitas meski melakukan rotasi besar-besaran.
”Kami bermain melawan tim bagus yang membuat banyak perubahan dalam susunan pemain. Tetapi, mereka tetap tim dengan banyak kualitas lebih baik dari kami,” ujar Hasenhuttl.
Tiga poin dari markas Southampton mengukuhkan Liverpool sebagai satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Inggris selama 2022. Sebanyak 18 laga telah dilalui Si Merah dengan koleksi 15 kemenangan dan tiga imbang.
Hal itu membuat Liverpool memelihara persaingan untuk menjadi juara dengan City hingga pekan terakhir, Minggu (22/5/2022). Dengan satu laga tersisa, Liverpool hanya tertinggal satu poin dari City yang berada di puncak klasemen. Si Merah mengoleksi 89 poin, sedangkan City memiliki 90 poin.
Hanya saja, peluang Liverpool menjadi juara tidak hanya cukup dengan kemenangan kontra Wolverhamtpon Wanderers pada pekan pamungkas di Anfield. Si Merah perlu berharap City gagal meraup kemenangan ketika menjamu Aston Villa di Stadion Etihad. Dua laga itu akan berlangsung bersamaan pada pukul 22.00 WIB.
Di sisi lain, seandainya Liverpool seri dan City kalah dari Villa dengan marjin gol tidak lebih dari lima gol, maka trofi juara Liga Inggris musim ini tetap diberikan kepada ”The Citizens”.
Meski poin setara, City memiliki keunggulan head to head selisih gol atas Liverpool sebanyak +6 gol. Kondisi itu yang membuat City lebih diunggulkan dan di atas angin untuk mempertahankan trofi liga.
Klopp mengakui timnya butuh mirakel untuk menjadi juara liga musim ini. Ia menilai, City akan diuntungkan karena Villa akan tampil dengan kondisi yang tidak terlalu prima karena akan terlebih dahulu menghadapi Burnley, Kamis (19/5/2022) ini, untuk merampungkan satu pertandingan tunda.
”Namun, ini sepak bola yang segala kemungkinan bisa terjadi. Saya berpikir ketika City menjadi juara (musim 2018-2019) disebabkan jarak 11 milimeter. Jika orang-orang ingin kami juara, kami harus menang dulu, lalu berharap Aston Villa membawa pulang poin dari rumah City,” ucap Klopp.
Jarak 11 milimeter itu merujuk peluang Sadio Mane yang disapu bek City, John Stones, di garis gawang pada duel kedua tim, Januari 2019. Tembakan Mane tidak dianggap gol oleh teknologi garis gawang karena ada bagian bola sebanyak 11,2 milimeter yang melewati garis gawang City.
Alhasil, Liverpool kalah 1-2 dari City. Pada akhir musim itu, City menjadi juara berkat keunggulan satu poin atas Liverpool.
James Milner, pemain serbabisa Si Merah, menuturkan, sejak Januari ini semua pemain Liverpool menampilkan komitmen dan kerja keras untuk melampaui batas kemampuan mereka demi tampil maksimal di empat kompetisi. Setelah meraih dua trofi domestik, kata Milner, Liverpool juga berharap bisa menambah dua trofi lainnya dari Liga Inggris dan Liga Champions.
Meski begitu, ia mengakui meraih gelar liga akan lebih sulit karena mereka juga bergantung pada hasil tim lain.
”City adalah tim yang luar biasa. Apa pun yang terjadi, kami telah melakukan hal yang membuat kami bangga. Kami akan melakukan hal terbaik untuk menutup perjalanan di liga musim ini dengan kemenangan,” kata pemain berusia 36 tahun itu. (AFP)