Liverpool wajib mengalahkan Southampton untuk mencegah Manchester City berpesta juara Liga Inggris tanpa berkeringat. Upaya itu tak akan mudah karena Liverpool dilanda kelelahan.
Oleh
YULVIANUS HARJONO, MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
SOUTHAMPTON, SENIN — Liverpool tak punya waktu bernapas seusai menjuarai Piala FA Inggris, akhir pekan lalu. Tim yang berambisi menyapu bersih gelar juara domestik di Inggris itu telah dinanti Southampton dalam kondisi yang sangat tidak ideal pada lanjutan Liga Inggris, Rabu (18/5/2022) pukul 01.45 WIB, di Stadion St Mary, Southampton.
Dua gelar, yaitu Piala FA dan Piala Liga Inggris, kini telah di tangan ”Si Merah”. Satu trofi domestik lainnya, Liga Inggris, masih berpotensi mereka raih. Jika mampu melakukannya, Liverpool akan menyamai pencapaian rivalnya, Manchester City, yang menguasai tiga gelar domestik di Inggris pada musim 2018-2019.
Pada musim itu, pertarungan gelar juara Liga Inggris juga berlangsung sengit antara City dan Liverpool. Gelar juara pun harus ditentukan hingga pekan terakhir. City saat itu menjadi juara dengan keunggulan hanya satu poin dari Si Merah.
Agar bisa menyamai prestasi itu, Liverpool pun wajib menang atas Southampton pada laga pekan ke-37, dini hari nanti, seraya berharap City terpeleset pada laga pamungkas. Saat ini, Liverpool masih tertinggal empat poin dari City. Jika Liverpool kalah, City bakal juara tanpa harus bersusah payah pada laga pekan terakhir.
Adapun jika imbang, kans Liverpool menjuarai Liga Inggris bakal sangat kecil. Selain jumlah poin, mereka juga tertinggal dari City dalam selisih produktivitas gol. Jumlah surplus gol City adalah 72, adapun Liverpool 65. Selisih gol bakal menentukan siapa yang juara, jika City dan Liverpool meraih poin yang sama hingga selesainya liga, akhir pekan ini.
Dalam tekanan yang tinggi, yaitu untuk menang, Liverpool juga dihadapkan tantangan lain, yaitu badai cedera dan kelelahan hebat pemain. Sejumlah pemain pilar Liverpool, seperti penyerang Mohamed Salah dan bek tengah Virgil van Dijk, mengalami cedera ketika menghadapi Chelsea pada final Piala FA, akhir pekan lalu. Gelandang bertahan Fabinho juga masih dalam pemulihan.
Kapan terakhir kali Southampton bermain? Pada 10-12 hari lalu? Mereka jelas bugar, sementara kami harus merotasi pemain. Saya tidak tahu berapa banyak (pemain yang diistirahatkan). (Juergen Klopp)
Dilaporkan Liverpool Echo, Salah mengalami masalah pada otot pahanya, sementara Van Dijk mengeluhkan sakit di lututnya. Kedua pemain itu hampir pasti bakal diistirahatkan agar dapat pulih, terutama saat Liverpool menghadapi Real Madrid pada final Liga Champions Eropa di Perancis, 29 Mei mendatang.
”(Mimpi) kuadrupel (empat gelar semusim) masih berjalan, jika kami tetap yakin,” ungkap Manajer Liverpool Juergen Klopp yang percaya timnya bisa meraih kuadrupel meskipun dalam kondisi sulit.
Selain ketiga pemain pilar itu, Klopp juga perlu mempertimbangkan untuk mengistirahatkan para pemain utama lainnya. Sejumlah pemain, seperti Sadio Mane, Trent Alexander-Arnold, Thiago, Jordan Henderson, dan Ibrahima Konate, terus bermain nyaris dua kali tiap pekan tanpa istirahat.
”Kapan terakhir kali Southampton bermain? Pada 10-12 hari lalu? Mereka jelas bugar, sementara kami harus merotasi pemain. Saya tidak tahu berapa banyak (pemain yang diistirahatkan),” ungkap Klopp.
Padahal, tidak akan mudah menghadapi Southampton dengan skuad ”gado-gado” alias kombinasi antara pemain inti dan pelapis. Tim asuhan Ralph Hasenhuttl itu lebih bugar dan punya ambisi mencuri poin guna bertahan di Liga Primer. Southampton hanya butuh tambahan satu poin untuk memastikan diri kembali tampil di Liga itu pada musim depan dan menjauh dari kejaran Burnley di zona degradasi.
City pegang takdir
Serupa tiga musim lalu, City memegang kendali dan takdir perburuan gelar juara musim ini. Mereka enggan bergantung pada hasil tim lainnya dan fokus menyiapkan perayaan juara di kandangnya, Stadion Etihad, akhir pekan ini. Mereka akan menjamu Aston Villa, sementara Liverpool kedatangan Wolverhampton Wanderers.
”Saya ingin berkata, (Southampton) kalahkan Liverpool, 4-0. Namun, bukan soal itu (hal yang penting). Bukan masalah apa yang terjadi dengan dua laga tersisa (Liverpool). Saya yakin, secara mentalitas, mereka akan meraih enam poin. Semua bergantung ke diri kami sendiri,” tutur Manajer Manchester City Pep Guardiola seusai timnya ditahan West Ham United, 2-2, Minggu malam.
Pada laga itu, City menunjukkan mentalitas tangguhnya. Tim pengoleksi tiga gelar Liga Inggris dari empat musim terakhir itu sempat tertinggal 0-2 lebih dulu di markas West Ham di London. Namun, City lantas bangkit lewat gol Jack Grealish dan bunuh diri pemain lawan, Vladimir Coufal, pada babak kedua laga tersebut.
Raihan satu poin itu sangat berharga bagi City. Berkat satu poin itu, City masih mengendalikan persaingan juara. Mereka pun bakal mati-matian mengejar gelar itu sebagai penebusan kegagalannya di Liga Champions dan dua ajang domestik di Inggris, musim ini.
”Stadion kami akan terisi penuh penonton (menghadapi Villa) . Kami bersama suporter akan mengorbankan hidup untuk kemenangan. Saya sudah tidak sabar menjalani laga terakhir yang wajib kami menangkan untuk menjadi juara,” ujar Guardiola kemudian.
Guardiola tengah mengincar gelar juara Liga Inggris keempat bersama City. Jika juara, ia bakal meraih trofi liga ke-10 bersama tiga tim berbeda, yaitu Barcelona, Bayern Muenchen, dan City.
Owen Hargreaves, pengamat Liga Inggris di Sky Sports, mengatakan, City telah menunjukan identitas sebagai tim juara. Menurutnya, ”The Citizens” menampilkan dua performa berbeda di masing-masing babak versus West Ham.
”Kedua tim menampilkan kemampuan terbaik mereka. Hasil imbang itu membuat persaingan gelar juara masih terbuka, asalkan Liverpool menang pada Selasa (Rabu dini hari WIB),” kata Hargreaves, yang meraih trofi Liga Inggris bersama Manchester United pada musim 2007-2008. (AFP)