Meskipun hanya bermain imbang di kandang West Ham United, peluang juara Manchester City tetap terbuka lebar. "The Citizens" akan menyiapkan pesta di laga pamungkas, pekan depan, demi merayakan trofi Liga Inggris.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LONDON, MINGGU – Manchester City menampilkan mental juara yang membuat mereka pantas meraih titel Liga Inggris musim ini. Sempat tertinggal sepasang gol dari tuan rumah West Ham United pada laga pekan ke-37, Minggu (15/5/2022) malam WIB, “The Citizens” membawa pulang satu poin berharga dari Stadion Olimpiade London. Oleh karena itu, mereka berpeluang memastikan gelar juara liga tanpa menjalani pertandingan pamungkas, pekan depan.
Dengan hasil imbang itu, City telah mengoleksi 90 poin. Anak asuhan Pep Guardiola itu memiliki keunggulan empat poin dari Liverpool, yang menduduki posisi kedua dengan 86 poin. Oleh karena itu, hasil Liverpool kontra Southampton, Rabu (18/5) dini hari WIB, bisa menentukan nasib City merengkuh gelar liga.
Seandainya Liverpool gagal membawa pulang poin dari kandang Southampton, Stadion St Mary’s, maka The Citizens dipastikan mempertahankan singgasana Liga Inggris pada musim 2021-2022. Sementara itu, jika Liverpool bermain imbang kontra Southampton, City hanya butuh satu poin di laga pamungkas menghadapi Aston Villa, Minggu (22/5), di Stadion Etihad.
Sementara itu, apabila “Si Merah” bisa mengalahkan Southampton, City perlu menang di pertandingan terakhir musim ini agar bisa menentukan nasib sendiri demi menjadi juara. Atau setidaknya City menyamai hasil Liverpool di laga terakhir untuk bisa merengkuh gelar liga kedelapan.
Selain berbagai skenario itu, City juga tetap bisa menjadi juara apabila poin mereka dengan Liverpool setara di masa akhir laga pekan ke-38. Pasalnya, The Citizens masih memiliki keunggulan +7 dalam head-to-head selisih gol dengan sang rival.
Superioritas selisih gol itu pernah menjadi bekal City menjadi juara di musim 2011-2012. Kala itu, City mengungguli MU dalam perburuan gelar liga meski kedua tim mengakhiri musim dengan 89 poin.
Guardiola mengatakan, dirinya tidak akan memedulikan apapun hasil laga Liverpool. Di dalam pikiran Guardiola setelah laga di kandang West Ham berakhir adalah mempersiapkan timnya untuk bekerja keras demi meraih kemenangan di duel terakhir musim ini.
“Pekan depan stadion kami akan terisi penuh. Kami bersama suporter akan mengorbankan hidup kami untuk kemenangan. Saya sudah tidak sabar menjalani laga terakhir yang wajib kami menangkan untuk menjadi juara,” ujar Guardiola seusai laga.
Kami bersama suporter akan mengorbankan hidup kami untuk kemenangan. (Pep Guardiola)
Juru taktik berusia 51 tahun itu mengincar gelar juara Liga Inggris keempat bersama City. Secara total, raihan juara liga musim ini adalah koleksi gelar liga ke-10 Guardiola bersama tiga tim berbeda, yaitu Barcelona, Bayern Muenchen, dan City.
Hal serupa juga disampaikan bek sayap kiri City, Oleksandr Zinchenko. Menurut pemain asal Ukraina itu, tugas City untuk meraih gelar juara belum berakhir.
“Kami tahu sejak awal laga melawan West Ham tidak akan mudah dan itu terbukti. Kami tidak boleh lagi kehilangan poin di laga terakhir sebab kami menginginkan kemenangan untuk memastikan sendiri gelar juara pada pertandingan terakhir di kandang,” kata Zinchenko.
Owen Hargreaves, pengamat Liga Inggris di Sky Sports, mengatakan, City menunjukan identitas sebagai tim juara. Hargreaves menilai, The Citizens menampilkan dua performa berbeda di masing-masing babak.
“Kedua tim menampilkan seluruh kemampuan terbaik mereka. Hasil imbang itu membuat persaingan titel juara masih terbuka asalkan Liverpool menang pada Selasa (Rabu dini hari WIB),” kata Hargreaves, yang merasakan trofi Liga Inggris bersama Manchester United pada musim 2007-2008.
Pada laga menghadapi West Ham, lini belakang City yang memainkan duet Fernandinho dan Aymeric Laporte kesulitan meredam serangan balik “The Hammers”. Kesalahan Zinchenko untuk membaca pergerakan tanpa bola penyerang sayap West Ham, Jarrod Bowen, adalah sumber petaka bagi City yang mengakibatkan tim tuan rumah bisa mencetak dua gol di babak pertama.
Gol pertama Bowen tercipta pada menit ke-24 setelah dirinya bisa menyelinap dan lepas dari kawalan Zinchenko untuk menerima umpan panjang Pablo Fornals. Ia pun tak kesulitan menaklukan Ederson Moraes, kiper City, dalam situasi satu lawan satu.
Di pengujung babak pertama, Zinchenko telat maju untuk menerapkan jebakan offside kepada Bowen. Kondisi itu membuat Bowen mencetak gol ke-12 di liga musim ini.
Ketinggalan dua gol membuat City mengubah taktik permainan di paruh kedua laga. Guardiola, yang menunjukan wajah tegang di awal babak kedua, menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil melebar.
Serangan melalui kedua sisi sayap menjadi alternatif City setelah kesulitan membongkar tembok kokoh pertahanan West Ham. Pada babak pertama sebanyak delapan tembakan pemain City dblok pemain West Ham di dalam kotak penalti.
Berkat memanfaatkan lebar lapangan, kolaborasi Zinchenko dengan Jack Grealish di sisi kiri, lalu Joao Cancelo dan Riyad Mahrez di sisi kanan membuat serangan City lebih berbahaya. Mereka memetik hasil ketika babak kedua baru berjalan empat menit melalui tendangan Grealish yang tidak bisa dibendung kiper West Ham, Lukasz Fabianski.
Gol penyama kedudukan City hadir di menit ke-69 berkat bunuh diri Vladimir Coufal, bek sayap kanan West Ham. Coufal salah mengantisipasi umpan silang yang dilancarkan Mahrez, sehingga melepas keunggulan timnya.
City berpeluang membawa pulang kemenangan. Namun, sayangnya, sepakan penalti Mahrez pada menit ke-86 bisa ditepis Fabianski.
“Mendapatkan peluang menghadapi West Ham tidak mudah. Saya sangat senang anak-anak bisa menyamakan kedudukan melawan West Ham di stadion ini,” kata Guardiola.
Manajer West Ham David Moyes mengungkapkan, dirinya memberikan instruksi utama kepada anak asuhannya untuk meredam City menciptakan peluang. Menurut dia, timnya tidak bisa mengimbangi penguasaan bola City yang amat dominan.
Pada laga itu, City mengoleksi 78 penguasaan bola serta menciptakan 31 tembakan. Adapun The Hammers hanya bisa melakukan enam tembakan dari 22 persen penguasaan bola.
“Ini adalah hasil yang bagus bagi kami. Kami memang menargetkan bisa meraih satu poin karena kami menghadapi tim yang luar biasa,” ucap Moyes.
Dengan hasil imbang itu, West Ham gagal menggusur Manchester United di peringkat keenam. West Ham, yang berada di peringkat ketujuh memiliki 56 poin. Sedangkan, MU mengoleksi 58 poin.
Meskipun telah menyegel posisi ketujuh atau tiket Liga Konferensi Eropa musim depan, The Hammers masih berpeluang naik ke peringkat keenam apabila bisa mengalahkan Brighton & Hove Albion di laga pamungkas, sedangkan MU gagal menang ketika bertandang ke rumah Crystal Palace, pekan depan. Peringkat keenam adalah posisi akhir zona Liga Europa. (AFP)