Kevin De Bruyne menjaga Manchester City di podium Liga Inggris. Performa brilian bintang asal Belgia itu menjadi garansi bagi ”The Citizens” untuk mempertahankan singgasana kompetisi domestik.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
WOLVERHAMPTON, KAMIS — Manchester City kembali menunjukan bahwa mereka telah memahami cara menaklukkan Liga Inggris. Di tengah tekanan Liverpool dan kekecewaan seusai tersingkir dari Liga Champions Eropa, performa ”The Citizens” meledak dalam dua laga terakhir di kompetisi domestik. Wolverhampton Wanderers menjadi ”mangsa” terbaru yang tidak berdaya untuk meredam laju City menjaga singgasana klasemen.
Kewajiban untuk meraih kemenangan di kandang Wolverhampton, Stadion Molineux, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB, tidak membuat pemain City merasa gugup. Itu ditampilkan City dengan menghujani gawang ”Si Serigala” yang dikawal Jose Sa dengan lima gol dan berakhir dengan skor 5-1.
Kevin De Bruyne, gelandang serang City, menjadi aktor utama bagi kemenangan City. Ia mencetak empat gol, termasuk hat-trick di babak pertama yang hanya membutuhkan durasi 17 menit.
Keran gol pemain tim nasional Belgia itu dibuka pada menit ketujuh setelah menerima operan Bernardo Silva. Setelah Wolverhampton menyamakan kedudukan melalui serangan balik yang disempurnakan gelandang, Leander Dendoncker, di menit ke-11, De Bruyne kembali membawa City unggul di menit ke-16.
Catatan hat-trick De Bruyne tercipta melalui sepakan keras kaki kiri ketika laga berjalan 24 menit. Gol itu terasa spesial bagi De Bruyne. Ia pun merayakan gol itu dengan membentuk angka tiga di jarinya. Itu adalah trigol perdana De Bruyne bagi City.
Ketajaman De Bruyne berlanjut pada babak kedua. Melalui tendangan terarah yang mengarah ke pojok kanan gawang Si Serigala ketika laga berjalan 1 jam, ia menghasilkan quat-trick. Gol keempatnya itu menghadirkan tepuk tangan kekaguman dari pendukung Wolverhampton.
”Apa yang bisa dikatakan? Di paruh kedua liga musim ini, dia melampaui kesempurnaan,” kata Manajer City Pep Guardiola menggambarkan performa De Bruyne.
Guardiola menambahkan, kemampuan utama De Bruyne adalah insting tajamnya mengkreasikan umpan kunci dan asis untuk rekan setimnya. Selain itu, lanjutnya, De Bruyne juga telah membuktikan pula peran pentingnya untuk mencetak gol-gol di laga besar, seperti pertandingan kontra Chelsea dan Real Madrid.
Di paruh kedua liga musim ini dia melampaui kesempurnaan.
”Saya sangat senang untuknya karena mencetak empat gol di masa menentukan liga bermakna sangat penting,” ucap manajer asal Spanyol itu.
Produktivitas melonjak
Performa De Bruyne di masa krusial musim 2021-2022 melonjak pesat dibandingkan sebelum pergantian tahun. Ia telah menghasilkan 10 gol dan enam asis sejak paruh musim. Ia mencatatkan peningkatan yang signifikan dibandingkan torehan lima gol dan satu asis pada periode Agustus hingga Desember lalu.
De Bruyne seakan menyalakan alarm bagi Liverpool, pesaing utama The Citizens dalam mengejar titel Liga Inggris musim ini. Penampilan pemain berambut pirang itu menunjukkan bahwa City tidak akan mengendurkan fokus dan tidak terpengaruh dengan tekanan eksternal demi mempertahankan podium kampiun liga.
Meski telah mencatatkan empat gol, De Bruyne enggan terlena. Ia langsung mengalihkan fokus untuk kembali berjuang di laga selanjutnya melawan West Ham United, Minggu (15/5/2022).
”Kami dan Liverpool menciptakan standar baru di liga. Mereka akan mengerahkan seluruh kemampuan hingga akhir musim sehingga kami juga wajib langsung menyiapkan diri untuk menghadapi West Ham. Dua laga pamungkas akan berjalan sulit,” kata De Bruyne yang telah berkontribusi 200 gol untuk The Citizens.
City mencatatkan sejarah sebagai tim pertama di Liga Primer Inggris yang memenangi lima laga beruntun dengan keunggulan minimal tiga gol. Dua laga terakhir di antaranya City mencetak lima gol ke gawang Wolverhamtpon dan Newcastle.
Dalam lima laga itu, City mencetak 22 gol dan hanya kemasukan satu gol. Catatan pertahanan itu cukup baik karena City kehilangan tiga bek utama, yaitu Ruben Dias, John Stones, dan Kyle Walker, yang harus mengakhiri musim ini lebih awal.
Menghasilkan gol sebanyak mungkin, itu membuktikan pula pemahaman City untuk bisa mengoleksi gelar liga kedelapan. Pasalnya, sang juara Liga Inggris ditentukan oleh poin, lalu agresivitas gol.
Seandainya dalam dua laga pamungkas City hanya meraih tiga poin dan Liverpool menyapu bersih enam poin, peluang juara De Bruyne dan kawan-kawan tetap terbuka lebar. The Citizens memiliki keunggulan selisih gol atas Liverpool yang mencapai tujuh gol.
Pada 10 musim silam atau tepatnya edisi 2011-2012, City mengakhiri musim dengan jumlah poin yang sama dengan Manchester United. Mereka meraih juara karena unggul margin selisih gol atas sang rival sekota.
Hingga menjalani 36 laga, City telah mengemas 89 poin. Liverpool, di tempat kedua, mengumpulkan 86 poin.
Sementara itu, kekalahan dari City membuat kans Wolverhampton menembus posisi tujuh besar yang merupakan zona Eropa semakin menipis. Dengan sisa dua laga tersisa, Si Serigala masih berselisih lima poin dari West Ham.
Chiquinho, pemain sayap Wolverhampton, menuturkan sulit untuk mengimbangi City. Tidak hanya kualitas permainan, Chiquinho menyebut City juga memiliki mentalitas yang sulit ditandingi oleh timnya.
”Sulit bagi kami ketika rencana permainan kami tidak bisa berjalan. Mereka adalah tim yang kuat dan jauh lebih baik daripada kami,” kata pemain berusia 22 tahun itu. (AFP)