Sumatera Selatan memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan hingga 30 November 2020 karena kebakaran lahan masih terjadi di sejumlah wilayah.

Di Kalteng, masalah membuka ladang dengan kearifan lokal membakar masih menjadi polemik yang belum tuntas. Kebijakan Cipta Kerja pun dinilai akan memperburuk keadaan karena bisa memberi kesempatan pada investor besar.

Untuk pertama kali sejak 1933, luas lahan yang terbakar di California melebihi 2 juta hektar. Di Indonesia, lahan terbakar pada 2020 kurang dari 80.000 hektar.

Banjir di Kalimantan Tengah meluas hingga ke enam kabupaten. Tak hanya banjir, kebakaran hutan dan lahan juga mengancam, sementara Covid-19 pun tak usai.

Kebakaran lahan di Sumsel mulai memasuki lahan gambut. Luas kebakaran mencapai 150,28 hektar. Titik panas juga meningkat pesat dibandingkan bulan lalu.

Pengembangan perekonomian desa di lahan gambut terbentur sejumlah kendala, mulai dari keterbatasan sarana infrastruktur dan kapasitas warga, permodalan, hingga pemasaran produk. Penguatan lembaga ekonomi desa strategis.

Kebakaran lahan di Sumatera Selatan terus terjadi. Hingga Jumat (28/8/2020), terhitung sudah 95,5 hektar lahan di Sumsel yang terbakar. Kemungkinan potensi kebakaran akan meningkat pada September 2020.

Secara umum, anggaran penanganan dan pencegahan kebakaran lahan di Kalimantan Tengah tidak terganggu pandemi Covid-19. Mereka menyiapkan setidaknya Rp 20 miliar yang diambil dari APBD.

Kamera pemantau yang terkoneksi sistem ASAP Digital dipasang sejumlah konsesi hutan tanaman industri, restorasi ekosistem, dan kawasan konservasi. Tujuannya, mencegah kebakaran berulang di gambut.

Pemerintah mengesahkan Peraturan Daerah tentang Pengendalian Kebakaran Lahan di Kalimantan Tengah. Salah satu isinya adalah mengizinkan kembali masyarakat hukum adat membakar lahan dengan syarat bukan di lahan gambut.