Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Sebut Ada Upaya Pembunuhan Karakter
Nurul Ghufron menyebut isu bahwa akun Twitter miliknya mengikuti akun pornografi sebagai fitnah untuk membunuh karakter serta merendahkan harkat dan martabatnya. Ia berharap isu pembunuhan karakter ini dihentikan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Wakil Ketua Komisi Pemberantasan KorupsiNurul Ghufron menyebut ada upaya pembunuhan karakter dan ancaman terhadap pimpinan KPK dalam beberapa hari terakhir. Nurul mendapatkan sorotan karena akun Twitter miliknya, @Nurul_Ghufron, ditemukan mengikuti akun pornografi.
Menanggapi isu tersebut, Nurul menegaskan bahwa hal itu adalah fitnah untuk membunuh karakter, menghina, serta merendahkan harkat dan martabatnya. Sebagaimana media sosial, menurut Nurul, menghubungkan dua pihak, yakni seperti akun yang dimilikinya dengan akun pihak lain. Akun pihak lain tersebut bisa saja mengubah karakternya di kemudian hari, seperti berubah menjadi akun porno.
”Bisa saja sebuah akun berkarakter biasa, kemudian besok mengubah menjadi akun porno untuk membunuh karakter orang yang follow, selanjutnya di-screenshot dan disebarkan, itu mudah dilakukan,” kata Nurul melalui keterangan tertulis, Senin (31/7/2023).
Lewat keterangan tertulis, Nurul mengungkapkan bahwa akun pornografi tersebut dibuat pada Agustus 2022. Menurut dia, semula akun itu tidak berisi konten porno. Akan tetapi, Nurul juga tak menjelaskan isi akun itu sebelumnya. ”Terbukti akun porno yang disebut saya follow tersebut sesungguhnya akun yang dibuat pada Agustus 2022. Semula bukan akun porno, tetapi entah kapan mengubah nama menjadi akun porno, yang isinya juga tidak jelas apa,” katanya.
Nurul menyampaikan bahwa akun Twitter miliknya tidak begitu aktif sehingga ia jarang membuka dan tidak memperhatikannya setiap hari. Menurut dia, banyak akun media sosial yang tidak diperhatikan mudah dimasuki orang lain dengan tujuan tidak baik, termasuk pembunuhan karakter seperti yang ia alami saat ini.
Nurul mengaku baru mengetahui akun Twitter miliknya mengikuti akun pornografi dari pegawainya. Selanjutnya, ia langsung masuk ke akun Twitter miliknya dan berhenti mengikuti akun pornografi tersebut. Namun, menurut Nurul, itu tidak membuktikan bahwa ia yang mengikuti akun pornografi tersebut.
”Untuk membuktikan kepantasan saya mem-follow akun porno tersebut, silakan tracking dan bandingkan dengan akun media sosial lainnya, baik di Twitter maupun di akun FB (Facebook), dan IG (Instagram) saya, selanjutnya anda dapat menilai sendiri,” tutur Nurul.
Nurul mengaku baru mengetahui akun Twitter miliknya mengikuti akun pornografi dari pegawainya.
Nurul menegaskan, pembunuhan karakter ini terjadi pada Jumat (28/7/2023) malam. Dalam beberapa hari ini, pimpinan dan pejabat KPK banyak mendapatkan tantangan serta ancaman atau teror nyawa dan kekerasan.
Belakangan ini, KPK memang sedang menangani kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP/Basarnas). KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yakni Koordinator Administrasi Kepala Basarnas Letnan Kolonel Afri Budi Cahyanto dan Kepala Basarnas periode 2021-2023 Marsekal Madya Henri Alfiandi, bersama tiga pihak swasta.
Dua pihak dari swasta, yakni Direktur Utama PT Intertekno Grafika Sejati Marilya dan Direktur Utama PT Kindah Abadi Utama Roni Aidil, sudah ditahan KPK. Satu tersangka lainnya, Komisaris Utama PT Multi Grafika Cipta Sejati Mulsunadi Gunawan, telah hadir di KPK, Senin (31/7/2023), untuk diperiksa penyidik.
”Kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman/teror nyawa dan kekerasan yang disampaikan ke WA (Whatsapp) ataupun karangan bunga yang dikirim ke rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi,” ujarnya.
Menurut Nurul, serangan pembunuhan karakter menjadi bagian dari tantangan tersebut. Ia berharap isu pembunuhan karakter ini dihentikan sehingga dapat kembali mencurahkan perhatian pada pemberantasan korupsi.
Ita Khoiriyah, mantan pegawai KPK yang membagikan informasi bahwa akun Twitter Nurul mengikuti akun pornografi itu, mengungkapkan, informasi mengenai akun Twitter Nurul itu pertama kali ditemukan oleh warganet. Setelah itu, ia megeceknya.
”Kalau saya, sih, patokannya cuma di bukti yang tertera saja. Saat saya cek, ada akun-akun (pornografi) tersebut dan setelah di-mention oleh penemu pertama, tak lama berselang, akun (pornografi) tersebut langsung di-unfollow,” ujar Ita.
Ita pun menunjukkan sebuah tangkapan layar. Di tangkapan layar tersebut, terdapat perbedaan urutan akun yang diikuti Nurul. Satu tangkapan layar menunjukkan Nurul mengikuti dua akun pornografi, sedangkan satu tangkapan layar lainnya memperlihatkan dua akun pornografi tersebut sudah tidak diikuti lagi.
Jika Nurul mau membantah akun tersebut berubah ke akun yang berisi konten pornografi, serahkan pada digital forensik.
Perlu digital forensik
Menurut Ita, jika Nurul mau membantah akun tersebut berubah ke akun yang berisi konten pornografi, serahkan pada digital forensik. Biarkan hasil digital forensik yang menjelaskan dengan bukti soal kebenaran dari akun yang diikuti Nurul tersebut berubah kontennya.
Ita menyoroti perspektif jender yang melemah di KPK. Padahal, figur publik, apalagi pimpinan tertinggi, harus menjadi teladan. Segala tingkah laku yang diperbuat pasti akan menjadi cerminan dan cara pandang lembaga dalam mengimplementasikan kebijakan.
Dalam penerapan tes wawasan kebangsaan terhadap pegawai KPK, misalnya, ada pendidikan terkait dengan pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan perempuan. Namun, menurut dia, KPK bergeming. Sebab, menurut Ita, ada beberapa pegawai yang mengaku menghadapi pertanyaan yang merendahkan, tetapi KPK tidak menyelidiki, menelusuri, atau menyediakan penyembuhan trauma.
Selain itu, kata Ita, kasus pegawai selingkuh hanya diberikan sanksi sedang. Kasus pemerasan dan sextortion istri tahanan KPK, juga hanya diberi sanksi etik sedang. Peristiwa-peristiwa tersebut jadi alarm bahwa penghormatan terhadap perempuan dalam kebijakan KPK sangat lemah.