916 Mobil Listrik, dari Genesis G80 hingga Wuling Air EV, Disiapkan untuk KTT G20
Persiapan penyelenggaraan KTT G20 di Bali tinggal dua bulan. Tak hanya mobil listrik yang disiapkan untuk menunjang gelaran acara itu. Lebih dari 66 stasiun pengisian kendaraan listrik umum juga disiapkan.
Oleh
NINA SUSILO
·4 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Pemerintah mengadakan 916 mobil listrik dan 290 sepeda motor listrik untuk petugas patroli pengawalan guna menunjang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Sejumlah stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU pun disiapkan di sekitar lokasi acara.
Mobil listrik itu di antaranya 123 Genesis G80 untuk tamu very very important person (VVIP), 246 Hyundai Ioniq 5 untuk delegasi, 124 Hyundai Ioniq untuk leadcar, serta 123 Lexus UX300e untuk pengamanan. Selain itu, masih ada 300 Wuling Air EV untuk kendaraan operasional. Sebanyak 290 sepeda motor listrik untuk patwal juga disiapkan.
Kendaraan sebanyak itu dipersiapkan dengan asumsi satu negara menggunakan setidaknya 15 mobil listrik. Jumlah itu dibagi atas 10 mobil untuk rangkaian VVIP dan 5 mobil untuk rangkaian pasangan kepala negara/pemerintahan.
Selasa (30/8/2022), Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau kendaraan-kendaraan berikut SPKLU yang akan digunakan dalam KTT G20 di sekitar Hotel Apurva Kempinski, Nusa Dua, Badung, Bali. Dalam peninjauan ini, hadir pula Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menko Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, Menteri Komunikasi dan Informatika Johny G Plate, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo, serta Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Luhut menjelaskan, kendaraan-kendaraan listrik untuk penyelenggaraan KTT G20 akan diadakan secara sekaligus, bukan disewa. ”Pengadaan sekaligus karena seperti yang disampaikan Pak Wapres, industrinya sudah ada di indonesia. Di Jakarta, kita bertahap produksinya akan berjalan,” tambahnya kepada wartawan.
Mendukung penggunaan kendaraan listrik ini, PT PLN tengah menyiapkan 66 SPKLU PLN yang tiap unitnya berdaya 200 kilowatt. Ditambah lagi dengan 200 pengisian daya rumah (home charging) PLN dengan tiap unitnya berdaya 7,4 kW yang tersebar di 10 lokasi. Selain itu, masih ada 12 SPKLU Toyota yang tiap unitnya berdaya 120 kW.
Kendaraan-kendaraan listrik untuk penyelenggaraan KTT G20 akan diadakan secara sekaligus, bukan disewa.
Untuk 66 SPKLU milik PLN akan ditempatkan di sejumlah tempat, di antaranya sekitar Hotel Apurva Kempinski dan Central Park ITDC. Di kedua hotel itu masing-masing akan ditempati oleh delegasi dari 14 negara dan 26 negara. Di sekitar Hotel Apurva Kempinski saat ini sudah terpasang sebanyak 14 unit dari target 28 unit SPKLU. Adapun di sekitar Central Park ITDC sudah terpasang 26 unit dari target 38 unit SPKLU. Semua akan rampung pada minggu keempat September 2022.
Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dalam penjelasannya kepada Wapres Amin menyebutkan pengisian daya kendaraan listrik jauh lebih murah. Bila 1 liter bahan bakar minyak seharga Rp 15.000, angka ini setara dengan harga bahan bakar listrik Rp 1.500.
Saat berbincang dengan Wapres Amin, Luhut menambahkan, penggunaan kendaraan listrik menjadi salah satu cara untuk mengurangi penggunaan BBM. Bali juga dijadikan percontohan dengan target 2030 bisa mencapai emisi nol (zero emission).
Luhut juga menilai pengurangan subsidi BBM akan mendorong penggunaan kendaraan listrik. ”Untung juga harga BBM naik supaya semua bergeser ke kendaraan listrik,” ujarnya kepada Wapres Amin saat pemaparan persiapan kendaraan listrik untuk KTT G20.
Gubernur Bali Wayan Koster pun meminta kendaraan-kendaraan listrik yang diadakan untuk G20 bisa digunakan publik di Bali dan tidak ditarik ke Jakarta setelah penyelenggaraan KTT G20. ”Katanya mau dicabut, dibawa ke Jakarta lagi. Jangan dikasih ya, Pak. Biar digunakan publik (di Bali), bayar gitu,” tuturnya kepada Wapres Amin yang disambut gelak tawa.
Dalam keterangan yang disampaikan seusai peninjauan, Wapres Amin menyampaikan kembali permintaan Gubernur Bali tersebut. Dia mengatakan, ini akan menjadi awal dari proses konversi mobil listrik di Indonesia.
Luhut menambahkan, Jakarta juga akan didorong untuk menggunakan mobil, sepeda motor, dan bus listrik. Harapannya, impor bahan bakar minyak bisa dikurangi dan polisi udara bisa dikurangi. ”Perintah Presiden di rapat, kita sudah mulai konversi sepeda motor dan mobil listrik terus mulai tahun ini sampai tahun 2030. Kita berharap 2030 Indonesia akan sangat-sangat berkurang supaya Jakarta udaranya makin bersih untuk kesehatan kita semua,” tambahnya.
Jakarta juga akan didorong untuk menggunakan mobil, sepeda motor, dan bus listrik. Harapannya, impor bahan bakar minyak bisa dikurangi dan polisi udara bisa dikurangi.
Sebelum itu, Wapres juga mengamati lokasi KTT G20 di Hotel Apurva Kempinski Bali baik di balkon yang akan digunakan berfoto maupun di ruang pertemuan. Dalam peninjauan lokasi acara, Sandiaga menjelaskan, hotel tersebut dibangun dengan biaya sekitar Rp 1,4 triliun sebelum penyelenggaraan KTT APEC tahun 2013.
Setelah itu, Wapres juga hadir di rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan KTT G20. Dia berpesan supaya Indonesia bisa menjadi tuan rumah yang baik dan memberi pelayanan sempurna, lebih baik dari penyelenggaraan KTT G20 sebelumnya. ”Ada dua hal dalam penyelenggaraan KTT G20, (yakni) agenda yang disiapkan dan pelayanan yang harus diberikan. Dua-duanya harus sempurna,” tutur Wapres dalam rapat tersebut.
Wapres menyampaikan, diharapkan agenda dan isu utama yang dibawa Indonesia di KTT G20 bisa tercapai. Selain itu, semua aspek penyelenggaraan, seperti pelayanan, pengamanan, dan akomodasi, bisa dikerjakan dengan sempurna. Dengan demikian, para kepala negara/pemerintahan dan ketua lembaga internasional yang hadir akan membawa pulang kesan yang baik.