Jaring Tenaga Kerja untuk IKN, Pemerintah Siapkan Anjungan Siap Kerja
Selain butuh informasi peluang kerja, sejumlah warga berharap ada akses permodalan bagi mereka yang sudah mendapat pelatihan di luar bidang konstruksi, seperti menjahit, barista, dan pembuat kue.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah menyiapkan Anjungan Siap Kerja di Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang akan diresmikan akhir Oktober 2022. Anjungan ini akan menghubungkan perusahaan dan pencari kerja terkait lowongan kerja yang berkaitan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara atau IKN.
Pelaksana Tugas Camat Sepaku Adi Kustaman mengatakan, Anjungan Siap Kerja ini disiapkan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. Mereka menyewa satu rumah untuk dijadikan kantor, letaknya sekitar 50 meter dari kantor Kecamatan Sepaku. Anjungan ini juga dekat dengan wilayah ibu kota baru lantaran terletak sekitar 18 kilometer dari Titik Nol IKN.
”Di anjungan itu nantinya perusahaan, instansi, dan lembaga yang membuka lowongan kerja, semua datanya masuk ke Anjungan Siap Kerja. Petugas di sana akan membantu menghubungkan pencari dan pemberi kerja," kata Adi, dihubungi dari Kota Balikpapan, Jumat (21/10/2022).
Informasi peluang kerja yang terpusat di sekitar lokasi IKN, kata Adi, diharapkan bisa membuka peluang seluas-luasnya bagi warga di sekitar IKN untuk mendapatkan kesempatan kerja dalam proyek pembangunan IKN.
Pemerintah telah melakukan berbagai pelatihan untuk warga di sekitar Kaltim agar warga memiliki kompetensi untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja dalam pembangunan IKN.
Pelatihan dibuka pada Juli 2022 dan terus berjalan sampai akhir tahun. Beberapa pelatihan yang sudah dijalankan, antara lain, pelatihan menjahit pakaian wanita dewasa, pembuatan roti dan kue, hidroponik, barista, dan sablon.
Petugas di sana akan membantu menghubungkan pencari dan pemberi kerja. (Adi Kustaman)
Beberapa waktu lalu, pemerintah juga melakukan pelatihan di bidang konstruksi. Semua peserta diuji untuk mendapatkan sertifikasi di bidang masing-masing.
Pemerintah menargetkan bisa melatih 9.300 calon tenaga kerja di bidang konstruksi untuk pembangunan IKN tahun ini. Pekerja itu untuk melengkapi puluhan ribu kebutuhan kerja untuk IKN lantaran angkatan kerja di Sepaku hanya 400 orang.
Kekurangan tenaga kerja itu akan dilengkapi dari kabupaten/kota di Kaltim atau luar Kaltim, sesuai kebutuhan.
Dukungan modal
Di luar pelatihan konstruksi, sejumlah warga yang mengikuti pelatihan menjahit berharap ada dukungan lain selain pelatihan dari pemerintah. Reni Salle (39), alumnus pelatihan menjahit pada Juli lalu, saat ini kebingungan menerapkan kemampuan yang sudah ia dapat.
Reni tak memiliki mesin jahit di kampungnya, Desa Telemow, sehingga tak bisa mempraktekkan ilmu yang sudah ia pelajari.
Ia berharap ada bantuan modal kepada peserta pelatihan yang membutuhkan alat produksi.
”Sebenarnya ada peluang untuk menjahitkan baju para tetangga. Tetangga saya suka bikin atau jahit baju di hari raya keagamaan. Tapi, kendalanya tak punya mesin jahit,” katanya.
Sebelumnya, Koordinator Tim Informasi dan Komunikasi Tim Transisi IKN Nusantara Sidik Pramono menjelaskan, program pelatihan yang diselenggarakan pemerintah itu bukan hanya bertujuan agar warga di sekitar IKN bisa bekerja langsung dalam program pembangunan.
Program itu juga mendorong agar warga bisa menyambut peluang IKN dengan membuat berbagai usaha.
Terkait modal usaha, Sidik mengatakan, pemerintah menerima aspirasi tersebut. Hal itu tengah diupayakan oleh pemerintah agar warga juga bisa menerima manfaat ekonomi dari pembangunan IKN di Kecamatan Sepaku.
”Salah satunya mengenai akses permodalan untuk membantu agar warga bisa berusaha dan mengaplikasikan keterampilan yang mereka peroleh dalam pelatihan, termasuk di antaranya pelatihan menjahit, barista, pembuatan kue, hidroponik, dan sablon,” ujar Sidik.