Nadiem Makarim: Merdeka Belajar Bukan Sekadar Kebijakan, melainkan Gerakan Bersama
Merdeka Belajar digelorakan sebagai gerakan bersama untuk mentransformasi pendidikan berkualitas. Untuk itu, Merdeka Belajar harus mendarah daging dan membudaya di semua institusi pendidikan.
Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Merdeka Belajar bukan sekadar kebijakan pendidikan dari pemerintah, melainkan harus menjadi gerakan semua pemangku kepentingan pendidikan. Merdeka Belajar yang menjadi gerakan akan mampu mendarah daging dan membudaya di institusi pendidikan untuk mewujudkan transformasi pendidikan nasional agar hasilnya dirasakan bangsa sepanjang masa.
”Dengan semangat gotong royong dan dukungan berbagai komunitas, kita bisa sampai di titik ini. Kita bisa melewati pandemi dan sekarang memimpin pemulihan bersama,” kata Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim dalam acara Rembuk Komunitas Merdeka Belajar: Bergerak Bersama Berdaya Bersama di Jakarta, Selasa (24/5/2022).
Di pengujung acara Rembuk Komunitas, perwakilan guru, mahasiswa, serta orangtua menyerahkan rekomendasi kepada Mendikbudristek. Dukungan diberikan kepada Kemendikbudristek untuk menyukseskan Merdeka Belajar dengan memberikan ruang partisipasi dan kolaborasi dari berbagai pemangku kepentingan.
Rembuk Komunitas, yang diikuti sebanyak 1.000 orang dari perwakilan komunitas guru, mahasiswa, dan orangtua, digelar untuk mengajak seluruh anggota komunitas lebih aktif dalam memberikan rekomendasi bagi Kemendikbudristek. Tujuannya agar Merdeka Belajar dapat menjadi gerakan bersama yang diaplikasikan di seluruh lingkungan pendidikan.
Merdeka Belajar dihadirkan pemerintah agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan hak akan pendidikan berkualitas. Program ini bersumber dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, yang fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan, serta karakteristik peserta didik.
Koordinator Regional Bali Nusa Tenggara Komunitas Kami Pengajar Luh Eka Yanthi menyampaikan, Merdeka Belajar merupakan terobosan inovatif demi kebaikan kualitas pendidikan nasional untuk masa depan yang lebih cerah. ”Kami minta agar komunitas guru dan sekolah dilibatkan dalam implementasi Merdeka Belajar. Kami ingin memperkuat kolaborasi di antara komunitas agar penerapan program ini bisa diimplementasikan secara berkelanjutan,” kata Eka.
Sementara itu, Koordinator Nasional Komunitas Pemuda Pelajar Merdeka Rizal Maula menilai penerapan Merdeka Belajar, melalui Kampus Merdeka, telah memberikan ruang yang luas bagi mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan. Program ini sangat dibutuhkan oleh mahasiswa, yang merupakan agen perubahan sekaligus garda terdepan menghadapi perkembangan zaman dalam aspek pengetahuan dan teknologi.
Founder Komunitas Sidina Susi Sukaesih menambahkan, Merdeka Belajar menekankan peran penting orangtua dalam mendukung pendidikan anak-anaknya. Orangtua merupakan bagian utama terkait perkembangan pendidikan anak-anaknya sehingga dapat bertahan pada masa disruptif yang kompetitif saat ini. ”Merdeka Belajar menyasar pembentukan orangtua teladan dalam pendidikan yang layak dicontoh. Kami mendorong para orangtua untuk aktif terlibat dalam sosialisasi dan penerapan Merdeka Belajar,” ujar Susi.
Butuh gotong royong
Nadiem mengapresiasi kegiatan Rembuk Komunitas yang menunjukkan semangat gotong royong dari para pemangku kepentingan dalam mendukung dan memastikan kelancaran penerapan Merdeka Belajar di seluruh lingkungan pendidikan nasional. ”Semangat gotong royong ini harus terus dijaga dan semakin diperluas dengan melibatkan semua kalangan agar upaya dalam peningkatan mutu pendidikan akan terwujud di masa depan,” kata Nadiem.
Nadiem memaparkan, Merdeka Belajar dihadirkan pemerintah agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan hak akan pendidikan berkualitas. Program ini bersumber dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional, yang fokus pada asas kemerdekaan dalam menerapkan materi esensial dan fleksibel sesuai dengan minat, kebutuhan, serta karakteristik peserta didik. Melalui Merdeka Belajar, peran pendidik juga diperkuat untuk merancang metode pembelajaran berbasis proyek untuk memacu kreativitas peserta didik.
”Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia harus dilakukan secara komprehensif, berkelanjutan, dan menyeluruh, serta tidak hanya fokus pada satu jenjang, tetapi menyentuh semua peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, maupun orangtua. Kami percaya terobosan ini akan menciptakan lompatan perubahan yang signifikan dalam dunia pendidikan nasional,” kata Nadiem.
Peran guru diakui penting untuk perbaikan pendidikan. Para guru didorong untuk ikut program guru penggerak, memanfaatkan platform Merdeka Mengajar, serta menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Para guru harus mau berkolaborasi dan bersinergi dengan semangat gotong royong untuk bertukar gagasan dan praktik baik demi menghadirkan pembelajaran bermakna dan relevan bagi peserta didik.
Para mahasiswa dan alumni Kampus Merdeka didorong untuk menggelorakan Merdeka Belajar di kampus masing-masing. Ada puluhan ribu mahasiswa yang mengikuti program flagship Kampus Merdeka dari Kemendikbudristek.
”Kami mendorong perguruan tinggi berinovasi untuk menghadirkan program Kampus Merdeka yang lebih kreatif dari (program) Kemendikbudristek. Kami yakin, jika diberi energi dan sumber daya, kampus bisa lebih bagus membuat program Kampus Merdeka. Hanya butuh percaya diri dan komitmen,” kata Nadiem.
Nadiem mengatakan, di masa pandemi dengan berlangsungnya pembelajaran jarak jauh, terbukti pentingnya peran orangtua dalam mendukung pendidikan anak-anak, terutama dalam pendidikan karakter. Kolaborasi guru dan orangtua yang baik akan mengantarkan anak-anak bangsa yang sukses ke depan.
”Kami akan membangun sinergi yang kuat. Perjalanan masih panjang dan butuh gotong royong. Merdeka Belajar ini untuk mentransformasi pendidikan yang relevan bagi seluruh masyarakat. Karena itu, Merdeka Belajar harus jadi gerakan bersama supaya hasilnya bisa dirasakan sepanjang masa. Marilah kita terus melangkah bersama. Jadikan gerakan ini milik bersama untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan Merdeka Belajar,” kata Nadiem.