logo Kompas.id
Artikel OpiniDesakota, Potensi yang Masih...
Iklan

Desakota, Potensi yang Masih Terabaikan

Desakota adalah ciri khas perkotaan Indonesia. Berkat pemekaran kota tak beraturan, banyak perdesaan terdampak dan terkurung di tengah kawasan urban. Dibutuhkan intervensi agar desakota membawa kota jadi berkelanjutan.

Oleh
NELI TRIANA
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/RvTjc_kutch0duHLFOSlvKalS7w=/1024x1307/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F25%2Fcadb3bf9-7905-4ffe-8e87-3e9a982f318a_jpg.jpg

Bak film, visual kota yang berkembang tak beraturan tertangkap kaca jendela di kanan dan kiri jalan bebas hambatan dari Jakarta ke arah Banten awal pekan ini. Dalam jarak 10-20 kilometer keluar dari Ibu Kota, gedung-gedung tinggi tiba-tiba berganti perumahan atau kompleks pabrik. Salah satu gerbang tol bersebelahan dengan sawah yang diimpit permukiman. Tak jauh dari sana, ada mal besar di tengah kompleks permukiman.

Sekitar empat dekade lalu, pemandangan serupa membuat Terence McGee menyadari, kawasan perkotaan di Indonesia memang berbeda dengan di Eropa atau Amerika.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000