Yang satu kumpul-kumpul tanpa masker seusai divaksin, yang satu menolak vaksinasi. Perilaku serupa tak akan mereda karena beragamnya warga kota. Agar tak kebablasan, penegakan hukum dan sanksi sosial tak boleh mengendur.
Aglomerasi kota-kota dengan ekonomi terkuat di seluruh negeri, yaitu Jakarta dan sekitarnya, sempat kembali terguncang hanya karena harga dan pasokan kedelai terganggu. Keamanan pangan urban masih jauh dari terpenuhi.
Saat wisata massal yang mengundang kerumunan kini sulit dilakukan, justru muncul banyak alternatif bervakansi sehat sembari mencegah meluasnya pandemi dan memutar kembali roda perekonomian asal semua pihak mau berubah.
Siapa bilang dunia makin menjauh dari kehidupan beragama? Di masa modern ini, agama mengalami masa kebangkitannya kembali. Tak usah menilainya sebagai ancaman, justru ini peluang mewujudkan kota iklusif dan tangguh.
Mencari hiburan dengan menghabiskan waktu di trotoar? Sepintas ini terdengar buruk. Namun, trotoar perkotaan memang didesain dan dibangun agar atraktif sehingga orang senang menapaki dan meluangkan waktunya di sana.
Demokrasi menjadi salah satu penentu terciptanya kota inklusif. Namun, praktik demokrasi yang dikuasai koalisi elite politik bakal sulit mewujudkan kota yang merangkul kepentingan semua warganya.
Kota tetap akan tumbuh berkembang semasa dan usai pandemi Covid-19. Untuk itu, butuh terobosan membiayai pengadaan infrastruktur publik di kawasan urban yang mencukupi kebutuhan seluruh warga di era virus korona ini.
Tujuan dari kota digital modern berpusat pada interaksi yang menghormati privasi dan memanusiakan manusia. Setiap interaksi harus dibuat sederhana dan nyaman bagi setiap warga saat mengakses semua lini fasilitas publik.
Menjadi kota inklusif salah satunya bisa diwujudkan dengan menyediakan tempat tinggal sehat bagi semua warganya. Gedung tinggi atau rumah tapak, keduanya berpotensi dikelola untuk memenuhi kebutuhan akan hunian publik.
Upaya menjadi kota berketahanan dihadapkan pada tantangan baru pandemi yang tak mudah ditaklukkan. Meski begitu, proses merangkul semua warga untuk beradaptasi terhadap berbagai guncangan dan tekanan wajib dilanjutkan.