logo Kompas.id
Artikel OpiniPekerja Perkotaan, antara...
Iklan

Pekerja Perkotaan, antara Paksaan Mundur dan Revolusi ”Kerah Baru”

Melimpahnya tenaga kerja perkotaan diselimuti ironi. Ada praktik memaksa karyawan mundur demi menyelamatkan perusahaan. Ada yang terpacu meningkatkan keterampilan dan melahirkan ”kerah baru” penguasa pasar kerja.

Oleh
NELI TRIANA
· 7 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/g_Sb8w_wub7oDhWbDrT6JpnVu4c=/1024x768/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F18%2F438e1613-b6db-44af-843f-e29124c3d114_jpg.jpg

Pemutusan hubungan kerja menjadi cerita berulang yang selalu membuat suasana hati sendu. Tak terkecuali kisah karyawan usaha jasa pengiriman yang baru-baru ini dipaksa mengundurkan diri tanpa kejelasan pemenuhan hak-hak mereka sebagai pekerja yang dilindungi undang-undang. Pedih rasanya.

Keriuhan di media sosial atas kasus tersebut menjadi jalan selamat bagi para pekerja urban tersebut. Saat kisah itu viral dan direspons publik, juga pemerintah, buru-buru perwakilan perusahaan minta maaf atas kesalahan prosedur pemutusan hubungan kerja (PHK) yang mereka lakukan. Janji untuk memperbaiki kekeliruan dan pemberian kompensasi cepat-cepat pula dilontarkan.

Editor:
GESIT ARIYANTO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000