Presiden Joko Widodo kembali meminta pendukungnya bersabar. Sementara dukungan dari sukarelawan pendukung Jokowi bagi Prabowo Subianto bertambah. Kali ini dari Projo.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI, AMBROSIUS HARTO
·4 menit baca
JAKARTA,KOMPAS - Presiden Joko Widodo belum mau mengungkapkan arah dukungannya untuk Pemilihan Presiden 2024. Namun, sinyal dukungan bagi Prabowo Subianto menguat setelah satu lagi kelompok sukarelawan pendukung Jokowi, yakni Projo, menyatakan mendukung Prabowo. Terlebih dukungan itu disebut telah didiskusikan dengan Jokowi.
Atas munculnya dukungan dari Projo bagi Prabowo itu, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang mengusung bakal capres Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, mengaku tidak terganggu. Ini meskipun Projo sempat bersama-sama dengan PDI-P memenangkan kadernya, yakni Jokowi, di Pilpres 2014 dan 2019.
"Tidak, kami fokus bekerja sesuai ruang lingkup kami. Kami tidak ikut campur rumah tangga organ relawan lain yang tidak dalam posisi mendukung Mas Ganjar,” ujar Ketua Tim Koordinasi Relawan Pemenangan Pilpres PDI-P Ahmad Basarah, Sabtu (14/10/2023).
Terlebih, lanjut Basarah, ada pula Projo yang lebih dulu menyatakan dukungan bagi Ganjar, bahkan sudah didaftarkan resmi sebagai organ sukarelawan pendukung Ganjar.
Dukungan terbaru bagi Prabowo dari Projo di bawah kepemimpinan Budi Arie Setiadi, dideklarasikan di kediaman Prabowo, di Jakarta, Sabtu sore. Lokasi deklarasi ini berubah dari rencana semula, yakni saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu siang.
Seusai rakernas dibuka Presiden Jokowi, panitia tiba-tiba memberitahu perubahan rencana itu, dan meminta sukarelawan Projo untuk bergerak ke kediaman Prabowo. Acara rakernas itu sendiri tak dihadiri Ketua Umum Partai Gerindra yang juga bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan Partai Amanat Nasional) tersebut. Pengurus dan sukarelawan Projo baru bertemu Prabowo di kediamannya saat hendak menyampaikan dukungan Projo baginya.
Lain dengan Prabowo, saat Rakernas Projo tampak hadir para ketua umum dari partai politik (parpol) dalam Koalisi Indonesia Maju.
Putra sulung dari Jokowi yang kini menjabat Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka juga sempat terlihat hadir. Namun, Gibran yang belakangan diusulkan menjadi bakal cawapres Prabowo ini, meninggalkan lokasi acara sebelum Jokowi tiba.
Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi beralasan, dukungan dijatuhkan pada Prabowo, karena Prabowo dinilai cocok dengan sejumlah kriteria yang disampaikan Jokowi saat Rakernas VI Projo mengenai presiden yang tepat sebagai penggantinya.
Tidak, kami fokus bekerja sesuai ruang lingkup kami. Kami tidak ikut campur rumah tangga organ relawan lain yang tidak dalam posisi mendukung Mas Ganjar.
Menteri Komunikasi dan Informatika itu pun mengatakan, dukungan kepada Prabowo sudah lebih dulu didiskusikan dengan Jokowi.
Sabar dulu
Jokowi dalam pidato berdurasi sekitar 15 menit saat Rakernas VI Projo, menekankan pentingnya pemimpin ke depan memiliki visi taktis yang jelas, berani mengambil resiko, dan berani menghadapi tekanan dari negara lain.
Pemimpin dengan kriteria seperti itu dibutuhkan karena tantangan ke depan kian berat seperti ancaman perubahan iklim, krisis pangan, dan ekses dari perang di sejumlah negara.
Meski demikian, ia tak menyampaikan bakal calon presiden (capres) yang patut didukung Projo di Pilpres 2024. Bahkan, Projo diminta untuk tak tergesa-gesa memutuskan. Jokowi juga tak mau membuka bakal capres yang didukungnya.
“Nanti, sabar dulu. Jangan mendesak-desak untuk hari ini (kemarin-Red) saya ngomong siapa (bakal capres yang didukung), karena juga orangnya ndak ada di sini,” tambahnya.
Atas dukungan yang diberikan oleh Projo, Prabowo menilainya sebagai sebuah kehormatan besar. ”Saya menerima dukungan ini dan saya mengajak kita sekalian semuanya di sini untuk sama-sama turun dan meyakinkan rakyat,” tambahnya.
Ia juga mengatakan bahwa landasan kuat yang dibangun oleh pemerintahan Presiden Jokowi harus dilanjutkan. Ia menyinggung soal situasi pada 2014 dan 2019 di mana ia adalah rival politik Jokowi. Mereka bersaing keras untuk mendapatkan kepercayaan rakyat. Saat Prabowo kalah, ia pun dirangkul untuk masuk ke kabinet sebagai Menteri Pertahanan. Hal itu disebut nya sebagai wujud rekonsiliasi besar untuk bangsa.
Sebelum Projo, Februari lalu, kelompok sukarelawan Jokowi lainnya, yakni Jokowi Mania (Joman), juga mendeklarasikan dukungan bagi Prabowo di Pilpres 2024.
Peneliti Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiatri berpandangan, dukungan terbaru dari Projo memperkuat sinyal dukungan Jokowi kepada Prabowo.
Meski demikian, sepanjang Jokowi belum terang-terangan menyampaikan dukungannya, belum bisa disimpulkan bahwa Jokowi memberikan dukungan bulat terhadap sosok tertentu.
Terlepas dari itu, dukungan dari Projo sebagai salah satu kelompok sukarelawan pendukung Jokowi yang paling awal dan paling besar, diprediksinya mampu menarik loyalis Jokowi untuk memilih Prabowo. Projo juga bisa berperan sebagai alat pemenangan strategis karena strukturnya sudah terbangun.
"Meski demikian, yang menjadi pertanyaan lebih lanjut adalah sejauh mana Projo bisa solid berstrategi dan bergerak untuk pemenangan politik. Apalagi, misalnya, belakangan diketahui ada tanda-tanda perpecahan di Projo," imbuhnya.
Nanti, sabar dulu. Jangan mendesak-desak untuk hari ini saya ngomong siapa, karena juga orangnya ndak ada di sini.
Akhir September lalu, ada pula sebagian sukarelawan Projo yang mendeklarasikan dukungan bagi Ganjar Pranowo. Deklarasi itu dibacakan oleh Ketua Dewan Penasehat Relawan Projo, Machan.
Cawapres Ganjar
Sementara itu, di sela rapat kader PDI-P se-Jawa Timur, di Surabaya, Sabtu, Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar telah mengerucut ke satu nama. Sosok dimaksud siap diumumkan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Pengumuman nama itu bisa sebelum atau dalam masa pendaftaran bakal capres-cawapres ke KPU pada 19-25 Oktober 2023. PDI-P merancang elemen kejutan sekaligus narasi yang sesuai dengan karakter pasangan Ganjar dan bakal cawapresnya.
Hasto mengatakan, pembahasan nama cawapres sudah lama. Nama-nama juga sudah dibahas Megawati dan Presiden Jokowi dalam pertemuan pada 18 Maret 2023.
Ditanya tentang sikap PDI-P terhadap kemungkinan Gibran Rakabuming, dipilih sebagai cawapres dari Prabowo, Hasto mengatakan, tidak apa-apa. “Kita senyum-senyum,” ujarnya.
Sudah beberapa bulan, Hasto mengaku tak bertemu dengan Gibran meski komunikasi politik sebagai sesama anggota PDI-P tetap berlangsung. “Tadi saya kirim satu video yang menarik ke Mas Gibran, video soal perjuangan,” tambahnya.