Serba Mendadak di Batutulis Saat Pengumuman Ganjar sebagai Capres PDI-P
Momentum pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P hanya diketahui segelintir orang. Ada saat Ganjar diberi waktu berkontemplasi di ruang tempat Bung Karno biasa istirahat, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Dari kiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Presiden Joko widodo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Bakal Calon Presiden PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua DPP PDI-P Prananda Prabowo berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P, di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Pada Rabu (19/4/2023) malam, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Hasto Kristiyanto tiba-tiba mendapat tugas dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk menghubungi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar diminta datang ke Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (20/4), tanpa diberi tahu soal rencana penetapannya sebagai bakal calon presiden dari PDI-P.
”Saya hanya kasih tahu, ’Bung Ganjar, hari Kamis pagi ke Jakarta. Semua rahasia, termasuk keluarga, dan untuk bertemu Ibu. Akan ada yang jemput sesampainya di bandara’,” ungkap Hasto, Minggu (23/4). Ganjar saat dikonfirmasi secara terpisah membenarkan hal ini. "Semua mendadak," ucapnya.
Panggilan mendadak semacam itu juga ditujukan kepada Presiden Joko Widodo yang tengah berkumpul bersama dengan keluarga untuk merayakan Lebaran di Surakarta, Jawa Tengah. Pada Kamis pagi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menghubungi dan kemudian meminta Jokowi hadir di Batutulis pada Jumat (21/4).
Tidak ada yang mengetahui apa yang akan disampaikan Megawati sampai harus mengumpulkan para kader utamanya tersebut. Yang jelas, Megawati sudah menginap di Batutulis sejak Rabu sore. Batutulis merupakan tempat peristirahatan favorit Presiden pertama RI Soekarno semasa hidupnya dan kerap dipilih Megawati sebagai lokasi mengambil keputusan penting, seperti saat memutuskan Jokowi sebagai capres PDI-P pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memakaikan kopiah pada Ganjar Pranowo setelah mengumumkan Ganjar sebagai capres yang diusung PDI-P di Pilpres 2024, di Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Kemudian, pada Kamis atau sehari sebelum pengumuman mengusung Ganjar sebagai bakal capres, Megawati menggelar rapat yang hanya dihadiri dua ketua PDI-P, yaitu Prananda Prabowo dan Puan Maharani, Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey, dan Hasto Kristiyanto. Dalam rapat itu, Megawati menyampaikan keputusannya untuk mengusung Ganjar sebagai bakal capres dari PDI-P pada Pilpres 2024. Keputusan itu akan diumumkan pada keesokan harinya, yakni Jumat, 21 April 2023, bertepatan dengan peringatan Hari Kartini. Setelah semua sepakat, susunan acara pun dibuat.
Sementara itu, Ganjar yang juga sudah berada di Batutulis sejak Kamis diberikan waktu secara khusus untuk berdoa dan berkontemplasi di ruangan Bung Karno. Tujuannya untuk merenungkan seluruh ide, gagasan, cita-cita, dan perjuangan Bung Karno. Menurut Hasto, Istana Batutulis memiliki arti penting di mana seluruh kadernya diajarkan tentang watak politik yang digerakkan oleh keyakinan pada ideologi dan dedication of life bagi rakyat, bangsa, dan negara.
”Pada saat di Batutulis pun, Ibu Mega lebih menekankan kesiapan secara ideologis dan spiritual. Maka, mengalir nasihat Ibu Mega yang sangat dalam kepada Ganjar: ’Menjadi seorang pemimpin itu harus bijaksana dan baik, baik dan bijaksana. Jangan melihat Istana dari sisi terangnya. Namun, kenali sisi gelapnya dan tanggung jawabnya, maka kamu akan menjadi pemimpin’,” ujar Hasto, mengulang pesan Mega kepada Ganjar.
Sepanjang Jumat pagi, kabar bahwa Megawati akan mengumumkan capres mulai tersebar di kalangan wartawan. Ini karena pada hari itu pukul 10.00 ada instruksi agar jajaran partai bersiap untuk rapat DPP yang diperluas. Meskipun informasi itu internal dan rahasia, dapat dipastikan bocor karena jumlah pengurus partai ada 1,2 juta orang.
ISTANA KEPRESIDENAN/AGUS SUPARTO
Dari kiri, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani, Bakal Calon Presiden PDI-P Ganjar Pranowo, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, dan Presiden Joko Widodo, berfoto bersama seusai pengumuman bakal capres PDI-P di Istana Batutulis, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).
Namun, tetap saja, tidak banyak informasi keluar dari Batutulis, terlebih soal sosok capres yang diputuskan Megawati. Mereka yang berada di Batutulis sangat disiplin menjaga informasi tersebut.
Upaya menjaga rahasia ini bahkan sampai ke hal-hal kecil. Misalnya, saat mencetak spanduk latar belakang yang dipakai untuk acara (backdrop), tidak ditulis lokasi dan tanggal rapat digelar. Sinyal internet juga tidak diperkuat karena khawatir justru mengundang orang tidak dikenal hadir di Batutulis. Selain itu, agar tidak banyak mengundang orang di dalam rapat, para petugas acara pun memakai orang yang hadir di ruangan. Misalnya, Pramono Anung ditugaskan membaca Pancasila. Begitu pula Hasto yang ditugaskan memimpin agenda mengheningkan cipta.
Hasto mengungkapkan, upaya menjaga rahasia ini sebagai bagian dari desain element of surprise. ”Di situlah terjadi momentum. Namanya pengumuman capres pasti sangat dinanti sehingga ketika dalam kesederhanaan namun khidmat, kesemuanya memberikan bobot tentang pentingnya acara yang dilakukan dengan protokol partai,” ucap Hasto.
Membaca sinyal
Meski pengumuman pengusungan Ganjar sebagai bakal capres baru disampaikan Megawati pada Jumat siang, sebenarnya sejumlah kader sudah membaca sinyal itu sejak awal tahun 2023. Persisnya saat peringatan Hari Ulang Tahun Ke-50 PDI-P di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 10 Januari 2023.
Ketua Umum PDI Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidato politik di puncak acara HUT ke-50 PDI-P, di Jakarta, Selasa (10/1/2023).
Politisi senior PDI-P, Hendrawan Supratikno, mengungkapkan, dalam forum itu, Megawati membuat dua indikasi. Pertama, capres yang akan diusung adalah kader. Kedua, Megawati memastikan tidak akan membawa partai ke dalam sumur. ”Artinya, (capres) yang diusung yang akan menang. Nah, imajinasi kita lalu bermain-main di hasil-hasil survei dan masukan aspirasi akar rumput,” ujar Hendrawan.
Berdasarkan informasi yang didapatkan Kompas, pada 25 Februari, Megawati juga memanggil Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto dan Ketua Fraksi PDI-P di DPR Utut Adianto. Beberapa hari kemudian, Bambang menemui Hasto dan bercerita mengenai analisis dan intuisi politiknya bahwa Megawati arahnya sudah lebih dari 90 persen ke Ganjar.
Kompas sudah meminta konfirmasi kepada Bambang mengenai hal itu, tetapi tidak dibalas. Adapun Utut hanya berkata, ”Kita belajar kehidupan. Bukan hidup dari keterpelajaran. Biar saya belajar bagaimana menjaga kepercayaan.”
Meski demikian, sebenarnya pertemuan itu terkonfirmasi pada pidato Megawati ketika mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres dari PDI-P.
Para kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menghadiri pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I PDI-P sekaligus perayaan HUT ke-47 PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
Megawati mengatakan, sebelum memutuskan capres yang diusung, ia berkontemplasi dalam waktu yang panjang, serta terus memikirkan, melihat, dan mencermati apa yang menjadi harapan rakyat. Ia juga berdialog dengan para tokoh bangsa dan jajaran internal partai.
”Tugas dan tanggung jawab saya tersebut tidaklah sebuah hal yang ringan. Karena itu, saya gunakan seluruh akal budi, mata hati, dan pikiran saya,” tutur Megawati saat mengumumkan Ganjar sebagai capres PDI-P.
Ada saat Ganjar diberi waktu untuk berdoa dan berkontemplasi di ruang tempat Bung Karno biasa istirahat, di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat.