SBY pertanyakan "mastermind" di balik bersandingnya Anies-Muhaimin. Hingga Jumat malam, Demokrat keluar dari koalisi dengan Nasdem, dan Gerindra menyatakan kerja samanya dengan PKB berakhir.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, MAWAR KUSUMA WULAN, HIDAYAT SALAM
·3 menit baca
MADINA NUSRAT
Susilo Bambang Yudhoyono
SBY mengungkapkan rasa kecewa dengan mencuatnya Anies-Muhaimin.
Omongan Surya Paloh soal paduan Anies-Muhaimin kemungkinan bisa terjadi dibuktikan dengan PKB terima tawaran Nasdem.
SBY menduga ada "mastermind" di balik ini semua.
Pengamat menilai selama koalisi dibangun atas dasar transaksi, koalisi yang terbangun pun dipastikan akan cair.
”Saya mengetahui kader di lapangan itu sangat emosional (Kamis) malam tadi. Mungkin di antara kita juga tidak bisa menahan perasaan kecewa kita," kata Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono saat memimpin rapat darurat di Cikeas, Bogor, Jumat (1/9/2023).
Sejak Kamis (31/8) malam, kader-kader Demokrat di sejumlah daerah meluapkan kekecewaannya dengan menurunkan baliho, pamflet dan spanduk yang memuat foto diri bakal calon presidenAnies Baswedan.
Luapan emosi terjadi seusai para kader partai berlambang bintang mercy itu mendengar kabar ”pengkhianatan” terhadap piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang telah disepakati Nasdem, Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Seperti yang disampaikan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, pada Kamis malam, bahwa paduan Anies-Muhaimin kemungkinan bisa terjadi.
Partai Kebangkitan Bangsa menerima tawaran Nasdem mengusung Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden
Omongan Surya dibuktikan pada Jumat, Partai Kebangkitan Bangsa menerima tawaran Nasdem mengusung Anies dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilihan Presiden 2024.
Padahal pada awal Agustus lalu, Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY saat keduanya berada di Jawa Barat, tampak dekat. Demokrat pun melihat kedekatan itu sebagai sinyal kuat Anies bakal menjatuhkan pilihan bakal cawapresnya kepada AHY.
DOKUMENTASI PARTAI DEMOKRAT
Anies Rasyid Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono berswafoto bersama di depan para kader dan simpatisan Partai Demokrat, di halaman DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Deklarasi pasangan Anies-AHY pun diyakini tinggal menunggu waktu. Bahkan SBY mengatakan, saat ia bertemu Anies pada Jumat (25/8) lalu, di Cikeas, Anies setuju bahwa peneguhan AHY sebagai bakal cawapres akan dilakukan pada awal September 2023. Namun, kini, sebaliknya yang terjadi.
”Saya tidak naif, tidak pernah ada yang seperti ini. Politik itu memang penuh siasat taktik. Tapi saya tidak menyangka, setelah setahun berjuang bersama, strateginya melewati batas moral dan etika dalam berpolitik,” kata SBY.
Meskipun demikian, Presiden ke-6 RI itu tetap bersyukur pengkhianatan terungkap saat periode pendaftaran pasangan capres-cawapres masih jauh. Ia tak bisa membayangkan peristiwa ini terjadi dengan jarak dua atau tiga hari dari waktu pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Politik tingkat tinggi
Rentetan peristiwa terasa begitu cepat yang membuat SBY perlu berkontemplasi selama dua hari. Hasilnya, ia mempertanyakan metode apa yang bisa membuat pasangan Anies-AHY, yang telah matang, menjadi gagal. ”Apa ya benang merahnya. Seluruh manuver ini ada mastermind-nya (dalang). Pada suatu saat, semuanya akan terang,” jelasnya.
Beberapa waktu lalu, SBY mengungkapkan, ada menteri kabinet Presiden Joko Widodo yang aktif melakukan lobi, termasuk ke Partai Demokrat. Ia menawarkan pembentukan koalisi baru yang beranggotakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), PKS, dan Partai Demokrat. ”Yang bersangkutan (sang menteri) mengatakan inisiatif ini sudah sepengetahuan ’Pak Lurah’. (Itu) kata-kata sang menteri, bukan kata-kata saya," ungkap SBY.
KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh memberikan keterangan pers di Nasdem Tower, Jakarta, Kamis (31/8/2023). Dalam keterangannya, Surya Paloh membenarkan kemungkinan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mendampingi Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden. Namun, keputusan tersebut belum resmi. KOMPAS/ADRYAN YOGA PARAMADWYA (YGA) 31-08-2023
Adapun sebutan Pak Lurah kerap dilekatkan pada Presiden Jokowi. Di sidang tahunan MPR, 16 Agustus lalu, Presiden pun sempat menyinggung julukan Pak Lurah yang belakangan ia ketahui itu ditujukan pada dirinya.
Pada Kamis sore, sebelum isu Anies-Muhaimin mencuat, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta. Pertemuan itu diakui oleh kedua tokoh. Walakin, pada Jumat, Jokowi mengaku, pertemuannya dengan Surya merupakan pertemuan biasa dan tidak membahas bakal capres-cawapres. ”Ya memang bertemu, ya pertemuan biasa,” ujar Presiden.
Padahal sebelumnya, Surya menyebut pertemuannya dengan Jokowi membahas dinamika politik terkini tanpa merinci topiknya. Saat ditanya apakah Surya melaporkan ke Presiden rencana duet Anies-Muhaimin, ia tidak mengiyakan, tetapi juga tak menampik. Ia hanya menyatakan, pertemuan dengan Presiden berlangsung hangat.
“(Bahas) bagaimana suasana keadaan politik. (Jokowi) bilang kita bersyukur, suasananya tenang,” kata Surya, Kamis malam.
Dinamika politik tiga hari terakhir ini pun berujung keluarnya Partai Demokrat dari KPP.
Pecah kongsi
Dinamika politik tiga hari terakhir ini pun berujung keluarnya Partai Demokrat dari KPP. Hal itu disampaikan Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng.
Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan PKB dalam mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres turut bubar. Padahal pertengahan Agustus lalu, Gerindra menyatakan, bahwa Muhaimin merupkan bakal calon terkuat pendamping Prabowo di Pilpres 2024 (Kompas.id, 12/8/2023).
KOMPAS/HERU SRI KUMORO
Sufmi Dasco AhmadWakil Ketua DPR 2019-2024Kompas/Heru Sri Kumoro08-10-2019
”Otomatis kerja sama politik Gerindra dan PKB berakhir, atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendirinya. Pada prinsipnya kami menghormati dan mengucapkan selamat berjuang (ke PKB),” tutur Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco, Jumat malam.
Airlangga Pribadi, pengamat politik dari Universitas Airlangga, memandang pertemuan Presiden Jokowi dan Surya Paloh baru-baru ini berkaitan dengan keinginan Jokowi agar dinamika politik menjelang Pilpres 2024 berjalan tanpa adanya polarisasi yang keras. Ia pun meyakini dinamika politik terakhir ini tidak serta-merta membuat kondisi politik memburuk.
Direktur Eksekutif Algoritma Research and Consulting Aditya Perdana pun memandang kondisi parpol di Indonesia sangat cair dan cenderung mengejar pertimbangan elektoral. Koalisi yang terbangun juga belum memiliki kepastian untuk bertahan hingga pendaftaran.
"Sebab, bangunan koalisi dibangun dari transaksi bukan kesamaan ideologi dan program," ucapnya.