Demokrat Keluar Koalisi, Gerindra-PKB Pecah Kongsi
Partai Demokrat menegaskan tidak lagi berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan. Hal ini juga berarti Demokrat mencabut dukungan untuk Anies Baswedan.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN, HIDAYAT SALAM
·2 menit baca
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN
Poster bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terpasang di sebuah pohon di Jalan Juanda, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (1/9/2023).
JAKARTA, KOMPAS – Partai Demokrat resmi keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan dan mencabut dukungan terhadap Anies Rasyid Baswedan. Pada saat bersamaan, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang digagas oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB juga ikut bubar. Dua fenomena tersebut merupakan imbas dari bersatunya Partai Nasdem dan PKB dengan duet Anies-Muhaimin.
”Demokrat tak lagi berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Dengan demikian, kami tidak lagi mendukung Anies sebagai bakal capres dan tidak terikat dengan piagam koalisi,” ujar Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Alfian Mallarangeng di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).
Keputusan ini diambil setelah rapat darurat antara Majelis Tinggi yang dipimpin Ketua Majelis Tinggi Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono AHY). Menurut Andi, Demokrat keluar koalisi karena pengkhianatan atau pengingkaran kesepakatan yang telah dibangun.
Duet Anies-Muhaimin Mencuat, PKB Siap Pamit dari Koalisi dengan Gerindra, Golkar, dan PAN
Dalam sambutannya, SBY menyebutkan pengkhianatan yang diterima Demokrat merupakan manuver politik yang tidak beretika dan bermoral. Hal itu juga turut memantik amarah dan emosi dari para kader Demokrat di daerah-daerah.
”Saya tidak naif, tidak pernah ada yang seperti ini. Politik itu memang penuh siasat taktik. Tapi saya tidak menyangka, setelah setahun berjuang bersama, strateginya melewati batas moral dan etika dalam berpolitik,” katanya.
Adapun manuver yang dimaksud merupakan pencoretan AHY sebagai bakal cawapres Anies. Padahal, menurut Demokrat, pasangan Anies-AHY tinggal menunggu waktu deklarasi. Namun, duet yang muncul malah antara Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Dalam waktu dekat, Partai Demokrat akan berkonsolidasi dengan pengurus tingkat pusat hingga daerah. Selain untuk menentukan langkah selanjutnya, Partai Demokrat juga memastikan mitra koalisi ke depan tidak akan mengkhianati komitmen.
Oleh karena itu, SBY bersyukur peristiwa ini terungkap dalam rentang waktu yang cukup jauh dari pendaftaran pasangan calon presiden-wakil presiden ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia hanya menyayangkan bangunan koalisi yang dibangun dari ketidakjujuran dan ketidakpatuhan atas komitmen.
”Arah dukungan Demokrat tidak akan ditentukan hari ini, melainkan dua, tiga hari lagi. Keputusan tidak boleh diambil dalam kondisi emosional,” tuturnya.
Dalam waktu dekat, Partai Demokrat akan berkonsolidasi dengan pengurus tingkat pusat hingga daerah. Selain untuk menentukan langkah selanjutnya, Partai Demokrat juga memastikan mitra koalisi ke depan tidak akan mengkhianati komitmen.
Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus bakal calon presiden Prabowo Subianto (kedua dari kanan) bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (kiri ke kanan) memperlihatkan kontrak politik kepada awak media di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu (13/8/2023).
Sementara itu, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Partai Gerindra dan PKB juga bubar. Hal ini akibat dari terbentuknya kerja sama politik antara PKB dan Partai Nasdem.
”Kerja sama politik antara Gerindra dan PKB yang tergabung dalam KKIR telah bubar dengan sendirinya. Ini karena PKB sudah menjalin kerja sama politik dengan Partai Nasdem yang mengusung pasangan Anies-Muhaimin,” terang Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Menurut dia, meski tidak diberitahu lebih dulu, Gerindra tetap menghormati keputusan PKB. Dasco juga mengucapkan selamat berjuang dan mengajak untuk tetap menjaga pemilu agar berlangsung aman serta lancar.
Kini, Gerindra akan fokus berlayar bersama Koalisi Indonesia Maju yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bulan Bintang (PBB).