Dinamika Politik Meningkat, Partai Saling Membujuk untuk Capres 2024
Presiden Joko Widodo dikabarkan akan kembali bertemu lima ketua umum partai politik yang saat ini partainya tergabung dalam dua koalisi, yakni Koalisi Indonesia Bersatu dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO, REGINA RUKMORINI, NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Dinamika politik diyakini bakal meningkat setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P memutuskan mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden. Antarpartai politik berusaha saling meyakinkan agar jalan figur yang mereka usung untuk maju dan memenangkan Pemilihan Presiden 2024 kian lapang. Ini membuat potensi perubahan poros koalisi yang telah terbentuk kian besar.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto, Senin (24/4/2023), mengatakan, setelah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memutuskan mengusung Ganjar, partainya telah berkomunikasi dengan partai lain agar mereka ikut mengusung Ganjar di Pilpres 2024. ”Kita tunggu saja, bahwa minggu-minggu ini akan muncul deklarasi dari parpol lain yang mendukung capres PDI-P,” katanya.
Pada Sabtu (22/4), partai nonparlemen, Partai Hanura, telah menyatakan bakal mengusung Ganjar. Jauh sebelum PDI-P dan Hanura, parpol nonparlemen lainnya, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), telah memutuskan mengusung Ganjar.
Komunikasi dengan parpol lain untuk menambah dukungan bagi Ganjar, ditegaskan Hasto, bakal berlanjut.
Selain PDI-P, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan bertemu untuk membahas dan memutuskan capres-cawapres yang akan diusung koalisi.
Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya menyampaikan hal ini. Namun, ia mengaku belum mengetahui kapan pertemuan itu digelar. Dalam pertemuan itu, Golkar tetap mencoba meyakinkan parpol lain anggota KIB untuk mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai capres. Ini sesuai keputusan Musyawarah Nasional (Munas) Golkar Tahun 2019.
Ketua DPP PAN Bima Arya Sugiarto membenarkan rencana pertemuan KIB. Ia juga menyampaikan rencana pertemuan kembali Presiden Joko Widodo dengan lima ketua umum parpol. Selain ketua umum dari tiga parpol dalam KIB, dua lainnya adalah ketua umum Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa, yang saat ini berada dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
”Saya mendengar dalam waktu dekat ini akan ada pembicaraan antara Pak Jokowi dan ketum-ketum partai yang masuk koalisi besar,” ujar Bima.
Jokowi pernah bertemu lima ketua umum parpol ini di kantor DPP PAN, awal April lalu. Seusai pertemuan, bergulir gagasan koalisi besar yang menyatukan KIB dan KKIR.
Bima menyampaikan, ada sejumlah variabel yang akan menentukan arah koalisi pascapengusungan Ganjar. Variabel pertama, tergantung pada keputusan KIB. ”Apakah mungkin KIB akan ke sana (PDI-P) atau tidak? Ini saya lihat masih sangat dinamis,” tuturnya.
Terlebih, pada Minggu (23/4) Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. Pertemuan disinyalir merupakan bagian dari penjajakan berkoalisi.
Namun, lanjut Bima, PAN akan mencoba meyakinkan KIB terkait kesamaan antara capres yang diusung PDI-P dan salah satu sosok calon pemimpin nasional yang direkomendasikan dalam Rapat Kerja Nasional PAN 2022. Sosok yang dimaksud adalah Ganjar.
Variabel lain yang juga menentukan, pertimbangan Jokowi saat pertemuan dengan lima ketua umum parpol. Komunikasi dengan PDI-P juga penting. Komunikasi termasuk mendiskusikan urusan calon wakil presiden pendamping Ganjar.
Meskipun PAN sudah memiliki nama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang juga masuk dalam daftar calon pemimpin nasional berdasarkan hasil Rakernas PAN 2022, dan pernah "dijodohkan" oleh Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat Rakornas PAN Februari lalu, PAN akan menyerahkan sepenuhnya keputusan bakal cawapres yang akan diusung nanti kepada PDI-P.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono menyampaikan, PPP segera mengumumkan capres yang diusung partainya. Ia berharap pengumuman bisa dilakukan bulan ini.
Terkait dengan figur yang akan diusung, Mardiono menyerahkan sepenuhnya kepada suara dan dinamika partai. Namun, ia mengakui dukungan untuk Ganjar menguat. ”Dari internal, sudah ada sebagian yang mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar. Ada pula yang sudah mengirimkan surat DPP PPP, mendesak segera menyatakan sikap mendukung Ganjar sebagai capres,” paparnya.
Setelah memutuskan capres yang diusung, PPP akan membahasnya dalam KIB. ”Ketika kemudian tiga partai ternyata memiliki keputusan mengusung satu nama yang sama sebagai capres, ya, syukurlah. Namun, jika ada perbedaan keputusan, nantinya ada pembicaraan lebih lanjut,” ucapnya.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, partainya juga terus membuka komunikasi dengan parpol lain untuk meyakinkan mereka agar mau mengusung Prabowo Subianto sebagai capres. Ia meyakini, jumlah parpol yang bergabung dalam KKIR akan bertambah.
”Prabowo adalah capres Partai Gerindra. Calon presiden, bukan calon wakil presiden,” katanya menegaskan. Mengenai cawapres dari Prabowo, ia menyebutkan bahwa figur itu adalah di antara pemimpin parpol yang nantinya tergabung dalam KKIR.