PDI-P Usung Ganjar, Koalisi Perubahan Tetap Calonkan Anies
Mengusung Anies Baswedan disebut sebagai kehendak sejarah.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Pencalonan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDI-P dilihat sebagai hal positif untuk demokrasi oleh kubu Anies Baswedan. Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap konsisten mengusung Anies sebagai bakal calon presiden.
Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri telah mengumumkan Ganjar sebagai bakal calon presiden (capres) PDI-P pada Pemilihan Presiden 2024 di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023). Pengumuman tersebut mendapatkan respons positif dari pihak Anies.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Juru bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio, mengatakan, pencalonan Ganjar sebagai bakal capres oleh PDI-P adalah hal yang sangat positif untuk demokrasi. ”Setiap ada partai politik yang mencalonkan calon presidennya sejak awal, itu untungnya ada di rakyat,” kata Hendri saat dihubungi di Jakarta, Jumat (21/4/2023).
Menurut Hendri, ada tiga keuntungan yang didapat rakyat dengan mengetahui bakal capres sejak jauh hari. Pertama, rakyat bisa mengecek rekam jejak calon tersebut. Kedua, bisa mengecek visi-misi dan program yang diusung capres. Ketiga, rakyat bisa menitipkan program yang bisa dijalankan capres.
Ia menegaskan, ketika putra terbaik bangsa bertemu untuk kontestasi demi memimpin Indonesia, maka akan menjadi hal baik. Karena itu, harus dijaga pelaksanaannya agar berjalan dengan baik.
Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya mengatakan, partainya pun mengapresiasi pencalonan Ganjar sebagai bakal capres oleh PDI-P. Dengan pencalonan Ganjar oleh PDI-P, kata Willy, rakyat diuntungkan karena sejalan dengan aspirasi publik yang tecermin melalui hasil survei.
Berdasarkan survei Litbang Kompas pada Januari 2023, misalnya, elektabilitas Ganjar berada di urutan pertama dengan elektabilitas 25,3 persen, diikuti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 18,1 persen dan Anies 13,1 persen.
Meskipun demikian, Nasdem bersama dengan Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan tetap mengusung Anies sebagai bakal capres. “Mengusung Anies adalah sebuah kehendak sejarah. Nasdem sadar betul bagaimana peluang Anies di 2024 sangat terbuka lebar. Strategi Cuma satu, Anies Presiden 2024,” tegas Willy.
Ia berharap setiap orang saling menghormati dan menghargai pilihan masing-masing. Itu menjadi wujud kedewasaan demokrasi. Meskipun berbeda-beda pilihannya, tetap bersama dalam bingkai republik dan taat pada hukum-hukum demokrasi.
Menurut Willy, pengumuman Ganjar akan mengubah permainan PDI-P dan koalisi yang selama ini belum pasti. Siapa pun yang nantinya membentuk koalisi agar berikhtiar memajukan putra-putri terbaik Indonesia.
Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra juga menegaskan, siapa pun capres dari PDI-P, Demokrat dan Koalisi Perubahan tetap konsisten mengusung Anies sebagai bakal capres untuk memperjuangkan perubahan dan perbaikan di negeri ini.
Meskipun demikian, Demokrat tetap menghormati partai politik (parpol) lain yang mengajukan capres dan wakilnya untuk Pemilu 2024. Herzaky menegaskan, mengajukan capres dan calon wakil presiden (cawapres) di pilpres merupakan hak setiap partai politik yang dijamin konstitusi. Hak tersebut harus dijaga agar tidak ada kekuatan lain yang mencoba mengatur dari belakang dalam menentukan siapa capres dan cawapres.
”Biarkan parpol-parpol yang memang fungsi dan tanggung jawabnya menyerap dan menyalurkan aspirasi dari rakyat dalam demokrasi memutuskan mana capres yang akan diusung. Biarkan rakyat menyalurkan aspirasinya melalui parpol, yang berdaulat. Jangan sampai kita, rakyat Indonesia, diatur-atur oligarki,” kata Herzaky.
Selain Nasdem dan Demokrat, PKS juga menghormati keputusan PDI-P. Juru Bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan, setiap parpol memiliki hak mengusung ataupun mendukung capres dan cawapres.
Pencalonan Ganjar pun dilihatnya akan lebih meramaikan bursa capres 2024 setelah sebelumnya Anies dicalonkan oleh Koalisi Perubahan. Semakin banyak capres, akan semakin baik karena semakin banyak pilihan rakyat dan akan memitigasi potensi polarisasi.