Ketua KPK Tak Juga Tampak sejak Endar Priantoro Diberhentikan dari KPK
Ketua KPK Firli Bahuri tak hadir dalam kegiatan penandatanganan kerja sama antara KPK dan Dewan Masjid Indonesia. Sejak Endar Priantoro diberhentikan dari Direktur Penyelidikan KPK, Firli tampak menghindari wartawan.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Ketua Komisi Pemberantasan KorupsiFirli Bahuri belakangan ini tampak menghindari berbagai kesempatan yang menghadirkan wartawan. Hal itu terutama sejak Brigadir Jenderal (Pol) Endar Priantoro diberhentikan dari jabatannya sebagai Direktur Penyelidikan KPK. Seperti pada Kamis (13/4/2023) ini, Firli tidak hadir dalam kegiatan penandatanganan kerja sama antara KPK dan Dewan Masjid Indonesia di Jakarta.
Di dalam undangan, Firli seharusnya hadir bersama dengan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana, serta Sekretaris Jenderal DMI Imam Addaruqutni. Namun, Firli tidak hadir di kesempatan itu dan digantikan oleh Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron.
Saat penandatanganan kerja sama, Kalla sempat terkejut karena melihat nama Firli Bahuri di berkas nota kesepahaman. ”Oh, Firli Bahuri,” ucap Kalla yang langsung disambut dengan senyuman oleh Wawan yang berdiri di sebelah kanan Kalla.
Seusai kegiatan penandatanganan kerja sama, Ghufron menjelaskan bahwa Firli sedang berhalangan hadir. Oleh sebab itu, wakil ketua yang hadir karena mereka berlima kolektif kolegial. ”Ya, pimpinan itu kami, kan, berlima kolektif kolegial. Kalau ketua berhalangan, maka kemudian wakil ketua yang hadir, itu saja. Jadi, siapa pun yang hadir itu adalah bagian dari pimpinan,” kata Ghufron.
Sebelumnya, Firli tampak menghindari wartawan saat Rapat Koordinasi Pengawasan (Rakorwas) triwulan I tahun 2023 antara Dewan Pengawas dan Pimpinan KPK di gedung Pusat Edukasi Antikorupsi, Jakarta, Selasa (11/4/2023). Wartawan hanya menemukan mobil Firli terparkir di halaman depan gedung. Saat itu, diduga Firli keluar dari gedung dengan menghindari pintu utama, kemudian menumpangi mobil lain.
Ketika Dewas KPK mengklarifikasi kelima pimpinan terkait laporan pemberhentian Endar Priantoro dari jabatannya sebagai Direktur Penyelidikan KPK, Rabu (12/4/2023), Firli juga tidak terlihat memasuki atau keluar dari gedung Pusat Edukasi Antikorupsi. Meskipun demikian, Dewas KPK mengklaim telah tuntas memeriksa lima pimpinan KPK.
Kalla berharap KPK tidak terpengaruh dengan urusan politik. KPK akan efektif ketika independen.
Menarik perhatian
Polemik yang terjadi di KPK pun mendapatkan atensi dari Kalla. Ia berpesan agar KPK berlaku adil. ”Karena sekarang ini ada suatu isu masyarakat bahwa KPK berlaku tidak adil sehingga diperiksa oleh (Dewan) Pengawas. (Kalau) orang KPK sudah diperiksa oleh pengawas, tidak adil, jadi siapa lagi yang adil di negeri ini?” ucap Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan 12 tersebut.
Kalla berharap KPK tidak terpengaruh dengan urusan politik. KPK akan efektif ketika independen. Karena itu, ia mengapresiasi keberadaan Dewas dalam mengawasi KPK agar bisa berjalan sesuai dengan mekanisme yang baik.
Secara terpisah, Ketua Indonesia Memanggil 57+ Institute Mochamad Praswad Nugraha mengatakan, menghilangnya Firli menjadi sinyal keras ada yang berusaha ditutup-tutupi olehnya. ”Kalau bersih kenapa risih?” ucap mantan penyidik KPK tersebut.
Menurut Praswad, Firli harus berani menghadapi semua hasil perbuatannya. Di sisi lain, publik harus diingatkan terus bahwa peristiwa pelanggaran kode etik bukan pertama kali dilakukan Firli. Bahkan, sudah pernah dilakukan Firli sejak 2018 ketika masih menjabat sebagai Deputi Penindakan KPK.
Adapun selain dilaporkan ke Dewas terkait pemberhentian Endar, Firli juga telah dilaporkan karena dugaan membocorkan dokumen hasil penyelidikan perkara dugaan korupsi tunjangan kinerja tahun anggaran 2020-2022 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
Firli juga telah dilaporkan terkait dugaan pelanggaran etik pada masa lalu. Mulai dari dugaan kerap bertemu dengan pihak yang sedang berperkara secara tertutup hingga penerimaan gratifikasi untuk menyewa helikopter.
Kompas sudah meminta tanggapan kepada Firli terkait kontroversi di KPK dan pelaporan terhadap dirinya ke Dewas. Namun, tidak pernah direspons.