Prioritaskan Rekrutmen CASN untuk Jawab Tantangan Pemerintah di Era Digital
Proses pengadaan calon aparatur sipil negara (CASN) tahun 2023 baru sampai tahap pengumpulan usulan kebutuhan kementerian, lembaga, dan dinas. Pada bulan Juni mendatang diperkirakan akan mulai penerimaan.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA (BAH)
Peserta tes seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS Kota Surabaya bersiap mengerjakan soal di GOR Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021).
JAKARTA, KOMPAS — Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi masih menghitung kebutuhan calon aparatur sipil negara atau CASN tahun 2023. Penghitungan ini ditargetkan akan selesai pada akhir April mendatang. Rekrutmen CASN kali ini diharapkan memprioritaskan orang-orang yang mampu menyelesaikan masalah yang akan dihadapi pemerintah di era digital.
”Prosesnya baru sampai penyusunan. Kami sedang menunggu usulan kebutuhan dari pihak kementerian, lembaga, dan dinas yang ada,” ujar Kepala Biro Data, Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan dan RB) Mohammad Averrouce saat dihubungi di Jakarta, Kamis (23/3/2023).
Menurut rencana, proses pengumpulan usulan akan selesai pada 30 April mendatang. Lalu, pada Mei akan ditetapkan, kemudian Juni sudah bisa dilanjutkan tahapan selanjutnya, yakni tahapan rekrutmen.
KOMPAS/NINA SUSILO
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Meski demikian, kata Averrouce, sudah pasti angka CASN yang akan direkrut lebih dari 700.000 orang. Secara spesifik, pertimbangan jumlah kebutuhan didasarkan pada masih banyaknya tenaga honorer yang belum diserap menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) dan ASN yang akan pensiun.
Pada Selasa (14/3/2023), Menpan dan RB Abdullah Azwar Anas mengatakan, akan diajukan formasi lebih dari satu juta orang untuk CASN 2023. Jumlah itu sedang diajukan kepada Kementerian Keuangan.
”Lebih dari satu juta formasi disiapkan untuk CASN tahun 2023. Sekarang diajukan ke Kementerian Keuangan,” ucapnya saat ditemui seusai mengisi acara Konferensi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Ke-2 mengenai Demokrasi, Anak Muda, dan Pemilu 2024 di Jakarta.
Indonesia membutuhkan keahlian pemasaran digital, kecerdasan buatan ( artificial intelligence), analisis data, pengodean, bank data, dan lainnya. Seluruhnya krusial untuk mendukung integrasi data antarlembaga pemerintah.
Masa depan
Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto mengutarakan, kebutuhan rekrutmen CASN tahun 2023 harus mampu menyelesaikan masalah yang akan dihadapi di masa depan. Salah satunya adalah digitalisasi.
”Digitalisasi adalah keniscayaan. Karena itu, jenis dan jumlah formasi wajib sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Peserta tes calon pegawai negeri sipil Pemerintah Kota Surabaya menunggu waktu tes di Gelanggang Remaja, Surabaya, Senin (10/2/2020).
Di sektor publik, pemerintah membutuhkan di antaranya keahlian pemasaran digital, kecerdasan buatan (artificial intelligence), analisis data, pengkodean, dan bank data. Seluruhnya krusial untuk mendukung integrasi data antarlembaga pemerintah.
Di negara maju, pelayanan, baik sektor publik maupun swasta, semakin mendekati kesamaan. Karena itu, proses rekrutmen harus transparan dan berdasarkan seleksi yang kompetitif. Setelah itu terlaksana, kata Agus, hal selanjutnya adalah mendidik dan menghadirkan lingkungan yang membuat ASN bangga menjadi pelayan publik.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada Wahyudi Kumorotomo menyampaikan, proses penerimaan CASN 2023 sebaiknya tidak menggunakan metode tradisional. Metode ini seperti ujian tertulis terkait pengetahuan umum, wawasan kebangsaan, dan hal lain yang formalitas.
Perekrutan seperti itu, lanjut Wahyudi, tidak relevan lagi karena sudah dilakukan sejak tahun 1970-an. Meskipun demikian, ujian materi itu tetap penting dalam proses penerimaan ASN, tetapi cara pengemasannya yang perlu diubah.
Peserta tes seleksi kompetensi dasar CPNS Kota Surabaya bersiap mengerjakan soal di GOR Pancasila, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (21/9/2021). Sebanyak 1.417 peserta mengikuti tes seleksi kompetensi dasar.
”Memaknai pengetahuan umum dan wawasan kebangsaan, bagi CASN, dapat diubah. Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat memadai untuk meningkatkan cara menyeleksi,” ucapnya.