logo Kompas.id
OpiniJangan Buat Petani Gundah
Iklan

Jangan Buat Petani Gundah

Petani beras, garam, dan tebu sedang gundah. Pemerintah mengumumkan rencana mengimpor bahan pangan penting itu saat stok di petani cukup.

Oleh
Redaksi
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/LbxPbkizGvifqk4wUT7U1QJc6gI=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2F93c543e2-9c95-433d-83bf-3b9ff4006b22_jpg.jpg
KOMPAS/WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO

Aspirasi petani di Desa Brobot, Purbalingga, Jawa Tengah, Selasa (23/3/2021).

Penolakan terhadap rencana pemerintah mengimpor 1 juta ton beras meluas. Bukan hanya petani, kelompok tani, dan asosiasi petani, kepala daerah juga menuntut pemerintah mengutamakan penyerapan gabah petani. Menjelang puncak panen raya yang diperkirakan awal April 2021, harga gabah terus merosot (Kompas, 23/3/2021).

Begitu pula dengan rencana impor 3 juta ton garam, sementara produksi tahun ini diperkirakan 2,1 juta ton dan kebutuhan 4,8 juta ton (Kompas, 16/3/2021). Alasan pemerintah, impor garam dan gula rafinasi adalah untuk keperluan industri.

Editor:
adiprinantyo
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000