Marc Marquez diyakini oleh pebalap Ducati, Francesco Bagnaia dan Jorge Martin, akan langsung kompetitif di atas Desmosedici GP, bahkan bisa langsung masuk persaingan juara MotoGP 2024. Ini tantangan sekaligus peluang.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MANDALIKA, KOMPAS — Kedatangan Marc Marquez ke keluarga Ducati mulai musim depan diyakini oleh Francesco Bagnaia dan Jorge Martin akan memperketat persaingan. Marquez pun dinilai akan cepat beradaptasi dengan Desmosedici GP sejak tes pertama yang diyakini akan berlangsung di Valencia, November mendatang. Kemampuan Marquez serta motor Ducati yang adaptif dengan gaya berkendara setiap pebalap akan membuat Marquez bisa langsung kompetitif musim depan. Namun, Marquez menilai, itu tidak akan mudah.
Marquez dipastikan akan bergabung dengan tim independen Gresini Racing pada Kamis (12/10/2023) di Sirkuit Mandalika. Musim depan, dia akan memacu Ducati Desmosedici GP23 yang musim ini sangat kompetitif dalam kendali Bagnaia dan Martin. Kedua pebalap itu kini di posisi pertama dan kedua klasemen MotoGP, hanya terpaut tiga poin.
Kedatangan Marquez ini diakui oleh Bagnaia dan Martin akan memperketat persaingan di antara delapan pemacu Desmosedici GP. Dia akan memberi tantangan kepada para pebalap muda Ducati, tetapi juga memberi peluang perbaikan dengan berbagi data.
”Tiga, empat bulan lalu merupakan sesuatu yang luar biasa, tetapi dalam beberapa waktu terakhir itu menjadi jelas, menuju arah ini. Apa yang saya katakan setelah balapan di Jepang, karena saya sudah memikirkan ini,” ungkap Bagnaia terkait kepindahan Marquez dari Repsol Honda ke Gresini dalam konferensi pers di Sirkuit Mandalika, Kamis sore.
”Menurut saya, ini bagus bagi kami, bagus bagi olahraga ini. Sudah pasti Marc akan menemukan basis (motor) yang bagus, setelan dasar terbaik, itu pasti, pada motor kami. Jika dia merasa nyaman, dia tidak akan memerlukan waktu lama untuk menjadi lebih baik dan lebih cepat dari situasi dia saat ini,” lanjut Pecco, sapaan Bagnaia.
Kami ada delapan pebalap. Delapan pebalap yang kompetitif akan menarik.
”Jadi, menurut saya, akan menyenangkan berbagi data dengan dia, untuk melihat apa yang dia lakukan. Tetapi juga akan menjadi kompetisi yang bagus bagi dia. Kami ada delapan pebalap. Delapan pebalap yang kompetitif akan menarik,” ujar pebalap tim Ducati Lenovo itu.
Martin yang musim ini sangat kompetitif dengan GP23 juga menilai Marquez akan memberi tantangan sangat besar. Namun, dia juga melihat peluang untuk belajar dari salah satu pebalap terhebat dalam sejarah MotoGP itu.
”Ya, lebih kurang sama dengan yang dikatakan oleh Pecco. Ini akan menjadi tantangan besar bagi kami, juga bagi dia, karena setelah bertahun-tahun dengan satu motor kemudian berganti motor jelas tidak mudah. Namun, motor ini (Ducati) sangat bagus, dan pasti dia akan bisa beradaptasi dengan cepat,” ujar Martin.
”Ini tantangan besar bagi kami, karena hanya dengan ini kami bisa membandingkan dengan Marc, dengan salah satu pebalap terhebat dalam sejarah. Menurut saya, ini akan menarik untuk belajar dari dia, dan melihat data dia, kami menantikan itu,” kata pebalap tim Prima Pramac Racing itu.
Terkait dengan potensi Marquez dalam persaingan juara MotoGP musim 2024, Martin meyakini pebalap berusia 30 tahun itu akan bisa langsung masuk persaingan juara.
”Itu sulit untuk diketahui dan harus menunggu hingga Valencia kemudian dalam balapan pertama di Qatar. Namun, menurut saya, dia akan bersaing dalam persaingan juara. Saya yakin itu,” tegas Martin.
Sementara Pecco merasa belum yakin apakah Marquez bisa langsung juara pada musim 2024. Namun, juara MotoGP 2022 itu yakin, Marquez akan langsung kompetitif dengan motor Ducati.
”Menurut saya, pendekatan pertama akan di Valencia, saya tidak tahu pasti. Dia akan memimpin tes, karena pasti dia akan mencoba sesuatu yang baru, berusaha melakukan time attack dengan motor kami, dan akan memimpin, karena motor kami bisa menyesuaikan dengan gaya berkendara setiap pebalap, motor yang sangat mudah diprediksi,” ujar Pecco.
”Menurut saya, akan seperti itu. Kemudian, pada tahun depan, dia akan memiliki motor yang sangat bagus, karena motor kami sangat kompetitif, bisa mengerem sangat keras seperti yang dia lakukan dengan Honda. Mesin juga sangat cepat. Saya tidak tahu apakah bertarung untuk juara, tetapi pasti akan ada di lima besar,” pungkas Pecco.
Marquez sendiri menilai tidak akan mudah bagi dirinya untuk langsung bisa bersaing dengan Bagnaia dan Martin. Dia perlu menyesuaikan diri dengan banyak hal, baik motor maupun tim. Itu proses yang tidak akan mudah setelah 11 tahun bersama Honda. Dia juga mengaku tidak banyak membahas motor Ducati dengan adiknya, Alex Marquez, yang membalap di Gresini.
”Adik saya jelas bisa memberi beberapa masukan, tetapi tidak banyak. Sebab, pada akhirnya ini tanggung jawab saya, bukan tanggung jawab dia. Kami lebih membahas tentang tim, ya, ini tim yang menyenangkan, tim yang bersahabat, tetapi tidak tentang motor, karena setiap pebalap memiliki gaya berkendara berbeda. Kedua orang ini (Bagnaia dan Martin) lebih muda dari saya dan lebih cepat, saat ini,” ungkap Marquez.
”Tantangan saya adalah berusaha mendekat ke mereka. Untuk bisa langsung dalam level yang sama akan sulit, tetapi selangkah demi selangkah, berusaha melakukan itu,” lanjut Marquez.
”Ya, yang coba saya pahami, yang coba saya analisis, adalah performa motor di lintasan balap, juga tim, khususnya situasi yang saya alami saat ini. Sebab, di dalam tubuh dan pikiran saya, hanya saya satu-satunya yang tahu apa yang saya perlukan,” tegas Marquez.
Marquez merupakan pebalap yang dinilai sebagai lawan terbesar para pebalap Ducati. Bahkan, pada 2017-2019, dia selalu mengalahkan Andrea Dovizioso. Marquez juara MotoGP di ketiga musim itu, sedangkan Dovizioso sebagai runner-up tiga kali.
”Ya, sejak 2017, menurut saya, Ducati salah satu motor terbaik, saya tidak mengatakan yang terbaik, karena tergantung gaya berkendara. Dan, saya memenangi gelar juara pada 2017, 2018, 2019, itu berarti motor (Honda) superbagus, khususnya pada 2019,” ujar Marquez.
”Namun, benar bahwa, di luar musim itu, dalam kejuaraan saya selalu menjadi pebalap Honda teratas, meskipun pada 2021, 2022 di mana saya hanya bertarung setengah kejuaraan, saya terbaik dalam klasemen Honda, ini juga membantu saya untuk terus percaya pada diri saya,” lanjut Marquez.
”Pada akhirnya, semua pebalap selalu mencari motor terbaik, dan sekarang menurut kriteria saya, ini (Ducati) salah satu motor terbaik saat ini, hari ini, di Indonesia. Mungkin tahun depan KTM, mungkin Honda, mungkin Yamaha, Anda tidak akan pernah tahu. Namun, pada saat ini, itu opsinya, dan menjalani itu bersama tim keluarga (Gresini) adalah yang terbaik bagi saya,” tegas peraih enam gelar juara MotoGP itu.