Inter Milan sukses mengangkat trofi Piala Italia 2021/2022 usai menang 4-2 atas Juventus. Kemenangan itu sekaligus membuat Juventus untuk pertama kali tidak meraih satu pun gelar sejak menguasai Italia mulai 2011/2012.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
AP/LAPRESSE/ALFREDO FALCONE
Pemain Inter Milan merayakan juara Coppa Italia setelah berhasil mengalahkan Juventus dalam laga final di Stadion Olimpico, Roma, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Ini adalah gelar juara Coppa Italia kedelapan Inter Milan sejak mereka pertama kali meraihnya pada musim 2010/2011.
ROMA, KAMIS — Sejak menguasai sepak bola Italia secara beruntun mulai musim 2011/2012, untuk pertama kalinya Juventus gagal merebut satu pun gelar kompetisi domestik dalam satu musim. Usai kalah 1-2 dari Inter Milan dalam perebutan jawara Piala Super Italia 2021, Kamis (13/1/2022), ”Si Nyonya Besar” kembali tumbang dari Inter Milan dengan skor 2-4 dalam final Piala Italia 2021/2022, Kamis (12/5/2022).
Hasil itu memastikan kedigdayaan yang dibangun Juventus sepuluh musim terakhir runtuh di musim ini. Apalagi sejauh ini, mereka telah gugur di 16 besar Liga Champions dan tertahan di urutan keempat Serie A Liga Italia yang tinggal menyisakan dua pekan. Di Liga Italia, perolehan 69 poin dari 36 laga yang mereka miliki tidak mungkin lagi menyusul pemuncak klasemen sementara, AC Milan, dengan 80 poin dari 36 laga.
Kami minta maaf untuk pergi tanpa gelar. Tim ini kehilangan sesuatu yang dimiliki orang lain. Saya melihatnya dalam dua musim terakhir.
”Kami minta maaf untuk pergi tanpa gelar. Tim ini kehilangan sesuatu yang dimiliki orang lain. Saya melihatnya dalam dua musim terakhir. Namun, saya pikir (Massimiliano) Allegri adalah orang terbaik untuk mengembalikan DNA juara tim ini. Musim depan, kami tidak dapat menerimanya tetap diam tanpa memenangi apa pun,” ujar bek sekaligus kapten Juventus, Giorgio Chiellini, dilansir Corriere dello Sport, Kamis.
AFP/ISABELLA BONOTTO
Gelandang Inter Milan, Marcelo Brozovic (kiri,) menekel gelandang Juventus, Juan Cuadrado (tengah), dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Gol Inter Milan dicetak Nicolo Barella (menit ke-7), Hakan Calhanoglu (80), dan Ivan Parisic (99, 102).
Dalam laga yang berlangsung di Stadion Olimpico, Roma, Inter mampu unggul lebih dahulu lewat sepakan keras gelandang Nicolo Barella di menit keenam. Setelah Inter unggul 1-0 lebih sekitar 45 menit, Juventus mampu berbalik unggul 2-1 dalam tempo dua menit menyusul gol sepakan keras bek sayap kiri Alex Sandro di menit ke-50 dan penyerang Dusan Vlahovic di menit ke-52.
Ketika angin segar berembus di kubu Juventus, Inter mendapatkan penalti di menit ke-80. Gelandang Hakan Calhanoglu sukses mengonversi hadiah sepakan 12 pas itu menjadi gol penyeimbang kedudukan. Skor 2-2 memaksa laga berlanjut ke babak tambahan.
Baru sembilan menit babak tambahan dimulai, Inter kembali mendapatkan hadiah penalti. Kali ini, gelandang Ivan Perisic sebagai algojo sukses membuahkan gol. Gol itu membuat situasi berubah. Inter menjadi di atas angin, sedangkan Juventus seperti kehilangan semangat juang. Momen itu dimanfaatkan betul oleh Inter untuk terus menekan Juventus yang berujung gol pamungkas Perisic di menit ke-102.
”Selama musim ini, Inter menunjukkan bahwa mereka lebih kuat dari kami. Kami kekurangan sesuatu. Jika tidak, kami tidak akan kehilangan tiga dari empat laga melawan Inter di musim ini. Kami harus menyalurkan kemarahan secara tepat untuk memulai kembali musim depan dengan lebih baik,” tegas Chiellini.
AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO
Bek Juventus, Giorgio Chiellini (depan), tampak lesu usai pertandingan melawan Inter Milan dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Juventus dipastikan nirgelar musim ini setelah gagal menjadi juara Coppa Italia dan di Liga Italia hanya berada di posisi keempat.
Kekalahan itu menyebabkan Juventus tidak merengkuh satu gelar pun di musim ini. Padahal, sejak musim 2011/2012, tim berjuluk ”Il Bianconeri” alias ”Si Hitam-Putih” itu konsisten menjuarai salah satu dari Liga Italia, Piala Italia, atau Piala Super Italia. Kadang, mereka meraih ketiganya dalam satu musim.
Perpisahan pahit
Kegagalan itu secara tidak langsung menjadi perpisahan pahit untuk Chiellini. Dia bersama bek Leonardo Bonucci merupakan dua pemain terakhir yang tergabung dalam skuad bersejarah Juventus sejak musim 2011/2012. Rencananya di akhir musim ini, bek berusia 37 tahun itu akan gantung sepatu.
Chiellini bakal menjalani perpisahan dengan para penggemar Juventus saat tim menjamu Lazio dalam laga kandang terakhir mereka musim ini, Selasa (17/5). Selama 17 tahun bersama, Chiellini turut membersembahkan sembilan gelar Serie A, satu Serie B, lima Piala Italia, dan lima Piala Super Italia.
”Kami sudah memiliki sepuluh tahun yang luar biasa (sejak musim 2011/2012 hingga 2020/2021). Sekarang, terserah para pemain untuk melanjutkannya. Saya harap saya telah meninggalkan sesuatu untuk mereka. Saat menghadapi Lazio, saya akan mengucapkan selamat tinggal kepada Stadion Juventus. Saya menyerahkan tongkat kerajaan dengan sukacita dan tenang. Sebentar lagi, saya bakal menjadi penggemar terbesar Juventus,” ujar Chiellini.
AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO
Wasit Paolo Valeri (kanan) berdiskusi dengan Pelatih Juventus Massimiliano Allegri (tengah) saat melawan Inter Milan dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Massimiliano Allegri akhirnya mendapat kartu merah pada menit ke-104 karena memprotes keras keputusan wasit.
Secara keseluruhan, jalannya laga final Piala Italia cukup mengecewakan bagi Pelatih Juventus Massimiliano Allegri. Beberapa kali dia tidak menerima keputusan wasit, salah satunya berujung kartu kuning di menit ke-83 karena protes kepada wasit yang memberi Inter hadiah penalti. Puncaknya, dia diganjar kartu merah di menit ke-104 karena cekcok dengan Asisten Pelatih Inter Massimiliano Farris.
Allegri sempat berontak karena dikeluarkan dari lapangan tetapi bisa ditenangkan penyerang sayap Federico Bernardeschi yang mengantarkannya meninggalkan stadion. Namun, dengan besar hati, pelatih berusia 54 tahun itu mengakui keunggulan rival abadi timnya tersebut.
”Saya ingin mengucapkan selamat kepada Inter atas kemenangannya dan kepada wasit yang berkerja dengan bagus. Kami mencapai tujuan minimum musim ini. Kami sempat berada pada titik tidak jelas, tetapi kami bisa melesat dengan baik. Kini, kami ingin menyelesaikan dua laga terakhir dengan baik sebelum memikirkan masa depan,” kata Allegri.
Mimpi buruk Juventus
Adalah Pelatih Inter Simone Inzaghi yang seolah mempunyai kartu as untuk menaklukkan Juventus. Adik kandung penyerang legendaris Italia, Filippo Inzaghi, itu selalu menjadi mimpi buruk Juventus beberapa tahun terakhir. Setidaknya, dari lima final yang dimainkan, Simone Inzaghi berhasil menang empat kali atas Juventus.
AFP/ISABELLA BONOTTO
Reaksi Pelatih Inter Milan Simone Inzaghi merayakan kemenangan saat melawan Juventus dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Taktik Inzaghi menggunakan lima gelandang berhasil membuat Inter menguasai jalannya pertandingan dengan menciptakan 643 operan dengan tingkat akurasi 88 persen.
Rinciannya, dua kali bersama Lazio, yakni sewaktu menang 3-2 atas Juventus di Piala Super Italia 2017 dan menang 3-1 di Piala Super Italia 2019. Sisanya dua kali bersama Inter, yakni menang 2-1 di Piala Super Italia 2021 dan menang 4-2 di final Piala Italia 2021/2022.
Satu-satunya kekalahan yang diderita Simone Inzaghi tatkala tumbang 0-2 dari Juventus di final Piala Italia 2016/2017. Untuk itu, pengamat sepak bola Italia menilai Simone Inzaghi yang baru memulai karier kepelatihan profesionalnya bersama Lazio mulai musim 2016/2017 itu sebagai pelatih berbakat dan rajanya piala.
Sejauh ini, Simone Inzaghi sudah memulai langkah baru yang pasti bersama Inter. Sejak berlabuh ke Inter dari Lazio pada musim panas lalu, pelatih berusia 46 tahun itu langsung melesat mempersembahkan dua trofi untuk tim berjuluk ”Il Nerazzurri” alias ”Si Biru-Hitam” tersebut.
Piala Super Italia yang dipersembahkan Simone Inzaghi itu menjadi yang keenam dan Piala Italia kedelapan untuk Inter sepanjang sejarahnya. Dua trofi itu juga mengakhiri paceklik Inter di dua kompetisi tersebut dalam 11 musim terakhir.
AP PHOTO/ALESSANDRA TARANTINO
Gelandang Inter Milan, Ivan Perisic, merayakan golnya ke gawang Juventus dalam final Coppa Italia di Stadion Olimpico, Roma, Italia, Kamis (12/5/2022) dini hari WIB. Ivan Perisic menyumbangkan dua gol untuk Inter Milan dalam laga final ini.
Sebelum ini, Inter terakhir kali merengkuh Piala Super Italia pada 2010 dan Piala Italia pada 2010/2011. ”Tim ini tidak memenangi Piala Super dan Piala Italia serta tidak pergi ke babak 16 besar Liga Champions selama 11 tahun. Saya cuma bisa berterima kasih kepada semua orang di sini,” kata Simone Inzaghi.
Pelatih asal Piacenza itu pun masih berpeluang membawa Inter mengangkat trofi Serie A. Mereka memang tertahan di peringkat kedua dengan 78 poin dari 36 laga atau tertinggal dua poin di bawah saudara sekotanya, AC Milan.
Namun, dengan dua laga tersisa, kesempatan mereka menyalip AC Milan tetap terbuka. ”Musim ini belum berakhir. Sekarang, kami harus melakukan upaya terakhir untuk memenangi dua laga terakhir (kontra tuan rumah Cagliari, Senin, 16 Mei, dan menjamu Sampdoria, Minggu, 22 Mei). Lalu, kita lihat apa yang terjadi,” ujar Simone Inzaghi.
Perisic cukup percaya diri Inter bisa mempertahankan scudetto atau juara Serie A yang diraih musim lalu. ”Kami akan mengeluarkan semua kemampuan untuk memenangi dua laga terakhir dan berharap AC Milan tersandung. Apa pun bisa terjadi dalam sepak bola,” kata pemain asal Kroasia tersebut.
GOOGLE.COM
Tangkapan layar statistik pertandingan Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan.