Kebersamaan Paulo Dybala dan Juventus tidak akan berlanjut musim depan menyusul ketidaksepakatan soal gaji. Kepergian Dybala bisa menjadi kerugian besar bagi Juventus.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
TURIN, RABU - Paulo Dybala dan Juventus dipastikan tidak akan melanjutkan kerja sama pada musim depan. Pemain berpaspor Argentina itu akan pergi dengan status bebas transfer pada akhir musim ini. Meski telah mendapatkan Dusan Vlahovic, kepergian Dybala bisa menjadi kerugian besar bagi Juventus.
Negosiasi antara pihak Dybala dan Juventus berakhir buntu pada 21 Maret lalu. Menurut laporan Sky Sport Italia, agen Dybala, Jorge Antun gagal mencapai kesepakatan dengan Juventus. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Juventus tidak bersedia menaikkan tawaran gaji untuk perpanjangan kontrak Dybala.
"Si Nyonya Besar" awalnya menawarkan perpanjangan kontrak selama tiga musim senilai 10 juta euro atau sekitar Rp 157,6 miliar per musim kepada Dybala. Juventus kemudian merevisi tawarannya menjadi 7 juta euro atau sekitar Rp 110,3 miliar per musim. Kondisi keuangan klub serta posisi Dybala yang rentan cedera melatar-belakangi tawaran penurunan nilai kontrak itu.
Pada musim ini saja Dybala telah berkutat dengan cedera dan melewatkan 15 pertandingan. Pemain berjuluk "Si Berlian" itu, akhir pekan lalu, memulai pertandingan pertamanya dalam lebih dari sebulan. Menandai tampilnya kembalinya seusai cedera, ia mencetak gol pembuka dalam kemenangan kandang Juve, 2-0, atas Salernitana di Stadion Allianz.
Hingga waktu yang ditentukan, kedua pihak bergeming terhadap keinginan masing-masing. Juventus, melalui Chief Executive Officer (CEO) Maurizio Arrivabene, kemudian mengambil keputusan tegas dengan merelakan kepergian Dybala pada akhir musim.
"Parameternya berbeda, saya sudah berbicara soal itu. Tidak ada satu pun yang pernah mempertanyakan kemampuan Paulo. Ada pertimbangan yang harus dibuat tentang penampilan dan keuangan," kata Arrivabene, dikutip dari Football-Italia, Rabu (23/3/2022).
Faktor keuangan
Sejumlah faktor menjadi pertimbangan Juventus untuk melepas Dybala. Menurut Arrivabene, prioritas utama klub adalah memperbaiki neraca keuangan klub. Untuk itu, pertimbangan melepas atau mempertahankan pemain didasarkan pada empat aspek, yaitu aspek teknis, jumlah penampilan, lamanya kontrak, dan nilai ekonomi dari sang pemain.
Dengan kedatangan penyerang Dusan Vlahovic di bursa transfer Januari lalu, Dybala tidak lagi menjadi pusat proyek jangka panjang Juventus. Oleh sebab itu, Juventus lebih memilih kehilangan Dybala, pemain yang meminta kenaikan gaji, dibandingkan harus menanggung beban keuangan yang lebih besar.
Dia adalah pesepakbola yang hebat. Saya terkejut melihatnya pergi. Tidak akan mudah untuk menggantikannya dan menemukan pemain lain sekaliber dia. (Blaise Matuidi)
Vlahovic didatangkan dengan mahar Rp 1,2 triliun dan digaji 7 juta euro atau Rp 113,3 miliar per tahun selama lima tahun. Jumlah gaji itu setara dengan penawaran perpanjangan kontrak dari Juventus kepada Dybala saat ini. Selain Dybala, kontrak sejumlah pemain Juventus juga akan berakhir musim ini. Mereka di antaranya Federico Bernardeschi, Mattia De Sciglio, Mattia Perin, dan Juan Cuadrado.
Kehilangan besar
Sejumlah pihak menilai kepergian Dybala adalah sebuah kehilangan besar bagi Juventus. Mantan gelandang Juventus Blaise Matuidi menjadi salah satu pihak yang terkejut mendengar kabar kepergian Paulo Dybala. Menurut Matuidi, tidak akan mudah bagi Juventus untuk menemukan penggantinya.
“Dia adalah pesepakbola yang hebat. Saya terkejut melihatnya pergi. Tidak akan mudah untuk menggantikannya dan menemukan pemain lain sekaliber dia. Dia telah melakukan hal-hal luar biasa selama bertahun-tahun di Juventus," kata Matuidi.
Selama tujuh musim membela Juventus, Dybala telah mempersembahkan lima gelar juara Liga Italia dan empat trofi Piala Italia. Dybala telah mencetak 113 gol dalam 283 pertandingan bersama Juventus, termasuk 13 gol pada musim ini.
Selain itu, Dybala selama ini dikenal sebagai ikon dari Juventus dan sempat disebut-sebut sebagai penerus dari legenda klub, Alessandro Del Piero. Kepiawaiannya dalam mencetak gol dan bermain di banyak posisi menjadi keunggulan seorang Dybala. Kemampuan itu yang agak kurang dimiliki oleh Vlahovic yang lebih nyaman bermain sebagai ujung tombak.
Juventus juga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan dana segar dari hasil penjualan Dybala. Sejumlah klub besar Eropa, seperti Tottenham Hotspur, Liverpool, Barcelona, dan Manchester City, tertarik untuk mengamankan jasa Dybala.
Dengan status sebagai salah seorang bintang sepak bola Eropa, Keinginan Dybala semestinya dipenuhi Juve. Langkah itu semata-mata agar Dybala bersedia memperpanjang kontrak. Jika sukses memperpanjang kontrak selama tiga tahun, berarti masih ada kesempatan bagi Juve menjualnya bila ia masih rentan menderita cedera dalam beberapa musim ke depan.
Dybala didatangkan Juventus dari Palermo pada 2015 dengan nilai transfer 40 juta euro atau sekitar Rp 631,8 miliar. Dengan membiarkan Dybala pergi secara cuma-cuma, Juventus telah kehilangan peluang melepas Dybala dengan harga yang sedikit lebih tinggi dibandingkan pada saat Juventus mendatangkannya dari Palermo.
Mengenai calon pengganti Dybala, Nicolo Zaniolo (AS Roma) dan Mohamed Salah (Liverpool) disebut-sebut masuk dalam radar Juventus untuk direkrut pada musim panas mendatang.