Meski belum tentu mendapat izin memasuki Amerika Serikat, Novak Djokovic dimasukkan dalam daftar undian turnamen tenis Indian Wells. Panitia pun berkomunikasi dengan tim Djokovic untuk memastikan partisipasinya.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
INDIAN WELLS, SELASA — Nama Novak Djokovic terdapat dalam undian turnamen tenis ATP Masters/WTA 1000 Indian Wells. Panitia memasukkan namanya meski tunggal putra peringkat kedua dunia tersebut belum tentu bisa memasuki Amerika Serikat karena tak divaksin Covid-19.
Dalam daftar undian yang dirilis panitia pada Selasa (8/3/2022) waktu setempat atau Rabu dini hari waktu Indonesia, Djokovic ditempatkan sebagai unggulan kedua tunggal putra, di bawah petenis nomor satu dunia, Daniil Medvedev. Termasuk dalam 32 petenis unggulan, mereka mendapat bye pada babak pertama. Jika jadi bermain, Djokovic akan berhadapan dengan David Goffin atau Jordan Thompson pada babak kedua turnamen yang berlangsung 10-20 Maret tersebut.
Novak Djokovic ada dalam daftar pemain, untuk itu kami memasukkannya ke dalam undian. Tetapi belum diputuskan apakan dia akan berpartisipasi dan mendapat izin untuk masuk AS. Saat ini kami terus berkomunikasi dengan timnya.
”Novak Djokovic ada dalam daftar pemain, untuk itu kami memasukkannya ke dalam undian. Tetapi belum diputuskan apakan dia akan berpartisipasi dan mendapat izin untuk masuk AS. Saat ini kami terus berkomunikasi dengan timnya,” pernyataan dari panitia Indian Wells melalui Twitter.
Pusat Kontrol dan Perlindungan dari Penyakit AS (CDC), menurut peraturan pada 3 Maret, menyebut, mereka yang bukan warga negara AS dan bukan imigran harus memperlihatkan bukti vaksinasi Covid-19 untuk memasuki AS. Atas dasar itulah, Djokovic menyatakan siap menerima konsekuensi tak bisa bertanding di negara yang mewajibkan vaksinasi. Petenis Serbia tersebut mempertanggungjawabkan pilihannya untuk tidak divaksinasi.
Akibat pendiriannya tersebut, Djokovic dideportasi dari Australia ketika tiba di Melbourne untuk mengikuti Grand Slam Australia Terbuka, 17-30 Januari. Dia tiba dengan surat pengecualian medis, menang banding, tetapi pada akhirnya harus meninggalkan negara tersebut tanpa memperoleh kesempatan untuk mempertahankan gelar juara.
Djokovic akhirnya tampil dalam ATP 500 Dubai, Februari, tetapi kalah dari Jiri Vesely pada perempat final. Seandainya tak diizinkan memasuki AS, dia pun akan melewatkan dua turnamen Masters beruntun, yaitu Indian Wells dan Miami.
Dia kemungkinan bisa tampil pada rangkaian turnamen tanah liat di Eropa, April-Juni, termasuk di ajang Grand Slam Perancis Terbuka. Beberapa waktu lalu, Pemerintah Perancis membuka kesempatan Djokovic untuk bertanding meski keputusan tersebut mendapat kritik dari warga.
Turnamen Indian Wells, salah satu turnamen level tertinggi dalam struktur kompetisi ATP dan WTA, menjadi turnamen tenis besar pertama yang dibatalkan pada 2020 karena pandemi Covid-19. Tahun lalu, penyelenggaraan turnamen, yang disebut sebagai ”Grand Slam Kelima”, ini mundur dari Maret menjadi Oktober.
Di luar Djokovic, petenis top dunia lainnya telah tiba di lokasi turnamen, seperti Iga Swiatek, Cori Gauff, Emma Raducanu, termasuk juara tunggal putra Australia Terbuka, Rafael Nadal. Berada paruh atas undian bersama Medvedev, rivalitas Nadal dan Medvedev kemungkinan berlanjut pada semifinal Indian Wells setelah final Australia Terbuka dan semifinal ATP 500 Acapulco yang keduanya dimenangi Nadal.
Namun, Nadal harus melewati dulu beberapa petenis muda, seperti Jannik Sinner, Denis Shapovalov, dan Casper Ruud. Adapun Medvedev akan bersaing dengan Stefanos Tsitsipas, finalis ATP Acapulco, Cameron Norrie, dan petenis 18 tahun asal Spanyol, Carlos Alcaraz.
Pada paruh bawah, petenis-petenis top yang akan bersaing di antaranya Andrey Rublev, Matteo Berrettini, dan Alexander Zverev. Zverev sebenarnya menerima sanksi skors delapan pekan dan denda setelah memukul-mukulkan raket pada kursi wasit setelah pertandingan ganda putra di Acapulco. Sebelum diskors dan menerima denda Rp 360 juta, dia telah mendapat sanksi denda Rp 575 juta dan didiskualifikasi dari turnamen.
Namun, skors dan denda tambahan itu akan ditangguhkan jika petenis Jerman tersebut tidak melakukan pelanggaran lebih lanjut dalam periode 12 bulan, yang berakhir pada 22 Februari 2023. ”Jika persyaratan dipenuhi, hukuman akan dibatalkan secara resmi setelah selesai masa percobaan. Jika tidak dipenuhi, hukuman akan diterapkan setelah banding selesai,” pernyataan ATP.
Mantan petenis nomor satu dunia, Andy Murray, akan mendonasikan hadiah dari turnamen 2022 untuk membantu anak-anak yang terdampak serangan Rusia ke Ukraina. Dua juta orang, sebagian besar anak-anak dan perempuan, meninggalkan Ukraina sejak serangan dimulai pada 24 Februari.
”Lebih dari 7,5 juta anak-anak terdampak dari konflik ini. Saya akan mendonasikan semua hadiah dari turnamen yang saya ikuti pada sisa tahun ini. Saat ini, anak-anak membutuhkan dukungan. Mereka yang ingin membantu, juga, bisa berdonasi melalui Unicef,” kata Murray yang merupakan duta Unicef Inggris Raya.
Donasi juga akan diberikan badan tenis dunia, ATP, WTA, ITF, dan empat Dewan Grand Slam. Sumbangan sebanyak Rp 10 miliar diberikan untuk bantuan kemanusiaan dan mendukung Federasi Tenis Ukraina. (AP/REUTERS)