Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke menggunakan kekuasaannya untuk membatalkan visa milik Djokovic. Mimpi Djokovic mempertahankan gelar juara Australia Terbuka pun tertutup.
Oleh
I GUSTI AGUNG BAGUS ANGGA PUTRA
·4 menit baca
AFP/MARTIN KEEP
Petenis Serbia Novak Djokovic berlatih di Melbourne, Australia, Jumat (14/1/2022), menjelang turnamen Australia Terbuka. Keputusan Djokovic menolak vaksin Covid-19 mengundang komentar pedas petenis Yunani, Stefanos Tsitsipas. Mimpi Djokovic mempertahankan gelar juara Australia Terbuka pun tertutup setelah visanya ditolak untuk kedua kalinya oleh Pemerintah Australia.
MELBOURNE, JUMAT — Saga petenis putra nomor satu dunia Novak Djokovic dalam upaya mengikuti turnamen Australia Terbuka memasuki babak baru, Jumat (14/1/2022). Visanya kembali ditolak untuk kedua kalinya oleh Pemerintah Australia. Mimpi Djokovic mempertahankan gelar juara Australia Terbuka pun tertutup.
Menteri Imigrasi Australia Alex Hawke menggunakan kekuasaannya untuk membatalkan visa milik Djokovic. Ia tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang keputusannya untuk mencabut visa. Menurut Hawke, Pemerintah Australia berkomitmen untuk melindungi perbatasan negara selama pandemi.
Hari ini saya menggunakan kekuatan saya untuk membatalkan visa yang dipegang Tuan Novak Djokovic dengan alasan kesehatan dan ketertiban. Keputusan ini diambil atas dasar kepentingan umum.
”Hari ini saya menggunakan kekuatan saya untuk membatalkan visa yang dipegang Tuan Novak Djokovic dengan alasan kesehatan dan ketertiban. Keputusan ini diambil atas dasar kepentingan umum,” kata Hawke dalam sebuah pernyataan resmi.
Keputusan mencabut visa diambil empat hari setelah Djokovic meraih kemenangan di pengadilan yang membebaskannya dari penahanan petugas imigrasi. Sebelumnya, pada 5 Januari 2022 Djokovic ditolak masuk ke Australia oleh Petugas Perbatasan Australia (BFA) karena tidak memiliki syarat vaksin Covid-19.
AFP/MARTIN KEEP
Petenis Serbia Novak Djokovic berlatih di Melbourne, Australia, Jumat (14/1/2022), menjelang turnamen Australia Terbuka. Keputusan Djokovic menolak vaksin Covid-19 mengundang komentar pedas petenis Yunani, Stefanos Tsitsipas. Mimpi Djokovic mempertahankan gelar juara Australia Terbuka pun tertutup setelah visanya ditolak untuk kedua kalinya oleh Pemerintah Australia.
Peraih sembilan gelar juara Australia Terbuka ini hanya punya pengecualian medis untuk datang tanpa vaksin yang diberikan Asosiasi Tenis Australia (TA) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria. Dia pun harus rela ditahan sementara di Hotel Park, Melbourne, sampai keputusan sidang keluar.
Dengan penolakan visanya, Djokovic dilarang mendapatkan visa Australia yang baru selama tiga tahun, kecuali dalam keadaan luar biasa. Keputusan Hawke itu mendapat penentangan dari para pendukung Djokovic. Salah satunya adalah salah satu teman Djokovic di Belgrade, Serbia, Petar Stojanovic.
”Menyebut seorang olahragawan tingkat tinggi seperti Novak berbahaya bagi kesehatan orang Australia adalah tidak masuk akal, itu sebuah skandal,” kata Stojanovic.
Di sisi lain, dukungan terhadap keputusan Hawke itu juga bermunculan. Jajak pendapat daring oleh grup media News Corp menemukan bahwa 83 persen mendukung deportasi untuk Djokovic.
AFP/TENNIS AUSTRALIA/SCOTT BARBOUR
Petenis Serbia, Novak Djokovic, dalam foto yang dirilis Tennis Australia, sedang melihat ke arah helikopter yang terbang di atas lokasi latihan di Arena Rod Laver, Melbourne Park, Australia, Selasa (11/1/2022). Djokovic berlatih sebagai persiapannya menjelang Grand Slam Australia Terbuka, 17-30 Desember 2022.
”Scott Morrison membuat keputusan rasional untuk mengirim pulang bintang tenis kaya itu setelah memperhitungkan biaya politik yang sangat besar untuk memberinya perlakuan khusus,” tulis David Crowe, kepala koresponden politik untuk surat kabar Sydney Morning Herald dan The Age.
Dukungan juga datang dari Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Ia membela keputusan bawahannya itu dengan menyebut tindakan Hawke sebagai keputusan yang lahir dari pertimbangan yang cermat.
Morrison mengemukakan, warga Australia telah berkorban banyak selama pandemi. Maka dari itu, keputusan untuk menolak visa Djokovic harus dilakukan demi keadilan. Tidak ada seorang pun, termasuk Djokovic, yang bisa mengangkangi hukum.
Mengajukan banding
Djokovic dapat mengajukan banding untuk mengupayakan agar keputusan itu dibatalkan. Namun, para ahli hukum berpendapat, kans peluang banding Djokovic akan diterima sangat kecil.
AP PHOTO/TENNIS AUSTRALIA/SCOTT BARBOUR
Petenis Serbia, Novak Djokovic, dalam foto yang dirilis Tennis Australia, sedang berlatih di Arena Rod Laver, Melbourne Park, Australia, Selasa (11/1/2022), sebagai persiapan menjelang Grand Slam Australia Terbuka, 17-30 Desember 2022.
Profesor hukum di Universitas Sydney, Mary Crock, mengatakan, akan sangat sangat sulit bagi Djokovic untuk memenangi banding. Menurut Crock, aturan keadilan dan prosedur alami tidak berlaku.
”Jadi, satu-satunya cara dia dapat mengajukan banding adalah dengan membuktikan bahwa tidak ada dasar kepentingan umum yang menjadi dasar keputusan pembatalan visa,” katanya.
Penyelidikan federal yang dipimpin Hawke telah mengungkapkan bahwa Djokovic memberikan informasi palsu tentang dokumen yang dia berikan kepada pejabat perbatasan ketika mencoba memasuki Australia.
Dokumen-dokumen itu tidak menyebutkan bahwa Djokovic, yang tinggal di Monte Carlo, telah melakukan perjalanan ke Spanyol dari Serbia selama 14 hari sebelum tiba di Australia.
AFP/WILLIAM WEST
Komunitas warga Serbia di Melbourne, Australia, memasang spanduk bergambar petenis Serbia, Novak Djokovic, Minggu (9/1/2022). Mimpi Djokovic mempertahankan gelar juara Australia Terbuka pun tertutup setelah visanya ditolak untuk kedua kalinya oleh Pemerintah Australia.
Untuk saat ini, Djokovic masih berada dalam undian Australia Terbuka. Ia akan menghadapi rekannya sesama petenis Serbia, Miomir Kecmanovic, pada awal pekan depan. Namun, jika Djokovic dideportasi, posisinya kemungkinan besar akan diberikan kepada petenis Rusia Andrey Rublev.
Dengan pembatalan visa untuk yang kedua kalinya ini, peluang Djokovic untuk memenangi trofi Grand Slam ke-21 berada di ujung tanduk. Kini, peluang untuk membuat sejarah tenis putra di Australia Terbuka tahun ini mengarah sepenuhnya kepada petenis Spanyol, Rafael Nadal.
Djokovic bersama Nadal dan petenis Swiss, Roger Federer, sama-sama mengoleksi 20 gelar Grand Slam. Maka, apabila sukses mempertahankan gelarnya di Australia Terbuka, Djokovic akan melampaui capaian dari Nadal dan Federer.
Tanpa adanya saga Djokovic ini, peluangnya menjuarai Australia Terbuka bisa jadi sangat besar. Tidak ada petenis putra dan putri mana pun yang mampu memenangi banyak gelar Australia Terbuka selain Djokovic. Permukaan lapangan tenis di Rod Laver Arena yang keras mendukung kecepatan serangan dan kuatnya pertahanan Djokovic. (AP/AFP)