Petenis Serbia, Novak Djokovic, giat berlatih setelah dibebaskan dari penahanan imigrasi Australia. Djokovic bertekad mempertahankan gelar juara Australia Terbuka meski masih ada kemungkinan dia dideportasi.
Oleh
WISNU AJI DEWABRATA
·4 menit baca
MELBOURNE, SELASA — Novak Djokovic segera mempersiapkan diri menjelang turnamen Grand Slam Australia Terbuka yang akan digelar 17-30 Januari 2022 di Melbourne, Australia. Setelah ”drama” penahanan Djokovic oleh imigrasi Australia berakhir dengan keluarnya keputusan pengadilan, Senin (10/1/2022), petenis Serbia itu kembali giat berlatih pada hari kedua setelah ”dibebaskan”.
Pemilik 20 gelar juara Grand Slam itu langsung berlatih di lapangan tenis tempat penyelenggaraan Australia Terbuka di Melbourne Park, hanya beberapa jam setelah pengadilan membebaskannya dari penahanan oleh imigrasi, Senin kemarin. Bahkan, Nole, nama panggilan Djokovic, mengunggah foto saat berlatih bersama timnya ke media sosial.
Djokovic pun kembali berlatih di Arena Rod Laver, Melbourne, Selasa (11/1/2022), atau hari kedua setelah ”dibebaskan”. Latihan ini berlangsung tertutup sehingga hanya bisa diikuti oleh tim Djokovic.
Sebuah video yang diambil melalui helikopter menunjukkan Djokovic sedang melatih pukulannya dari belakang baseline. Djokovic tampak mendapat masukan dari pelatihnya. Selain itu, juara bertahan Australia Terbuka itu juga melakukan peregangan otot.
Kabar baik lainnya, Djokovic ditempatkan sebagai unggulan pertama tunggal putra Australia Terbuka 2022. Djokovic akan semakin bersemangat merebut gelar juara Australia Terbuka yang kesepuluh kalinya sekaligus gelar juara Grand Slam yang ke-21.
Sejauh ini Djokovic belum memberikan komentar apa pun terkait pembebasannya dan persiapannya menjelang Australia Terbuka. Satu-satunya komentar Djokovic disampaikan melalui Twitter, tak lama setelah dirinya dibebaskan oleh pihak imigrasi Australia, Senin lalu.
Saya senang dan bersyukur bahwa hakim membatalkan pembatalan visa saya. Terlepas dari semua yang telah terjadi, saya ingin bertahan dan mencoba bersaing di @AustralianOpen. Saya tetap fokus pada itu.
”Saya senang dan bersyukur bahwa hakim membatalkan pembatalan visa saya. Terlepas dari semua yang telah terjadi, saya ingin bertahan dan mencoba bersaing di @AustralianOpen. Saya tetap fokus pada itu,” cuit Djokovic. ”Saya terbang ke sini untuk bermain di salah satu ajang terpenting di depan para penggemar yang luar biasa,” lanjutnya.
Petenis Australia, Nick Kyrgios, menyayangkan keputusan Djokovic yang menolak vaksin sehingga memunculkan masalah besar. Menurut Kyrgios, apa yang dilakukan Djokovic telah memalukan dirinya sebagai atlet Australia. Para atlet dan dunia olahraga turut kena getahnya.
Mantan petenis profesional asal AS, Pam Shriver, yang kini menjadi pengamat olahraga mengungkapkan melalui Twitter, kontroversi Djokovic belum selesai. ”Jika dia (Djokovic) tetap bermain (di Australia Terbuka), dia akan dicemooh (penonton)”.
Masih kontroversial
Meskipun Djokovic menganggap persoalan telah selesai dengan adanya keputusan pengadilan, sebenarnya persoalan Djokovic masih berlanjut. Kementerian Imigrasi Australia masih memiliki wewenang untuk menahan dan mendeportasi Djokovic untuk kedua kalinya.
Menteri Imigrasi Alex Hawke mempertimbangkan untuk menggunakan diskresi terhadap Djokovic. Mereka menilai ada kejanggalan dengan pengecualian aturan divaksin lengkap bagi siapa pun yang masuk Australia dan pengisian dokumen visa oleh Djokovic.
Kepada petugas imigrasi, Djokovic mengatakan dirinya belum divaksin Covid-19. Djokovic juga menyatakan positif Covid-19 pada pertengahan bulan Desember 2021. Hal itu membuatnya yakin dapat masuk ke Australia tanpa harus divaksin lengkap berdasarkan peraturan di Negara Bagian Victoria dan jaminan dari federasi tenis Australia (Tennis Australia/TA). Namun, pihak imigrasi tidak meloloskan Djokovic karena tidak memiliki bukti vaksin lengkap.
Bukti lain yang menyulitkan Djokovic adalah sebuah video yang memperlihatkan Djokovic menghadiri suatu acara di Belgrade tanpa masker saat diduga masih positif Covid-19 pada 25 Desember 2021. Selain itu, Djokovic menyatakan tidak bepergian ke luar negeri dalam waktu 14 hari sebelum keberangkatan ke Australia, padahal dia berlatih di Spanyol pada 31 Desember 2021.
Keputusan lebih lanjut mengenai nasib Djokovic belum dapat diambil Selasa ini. Namun, Perdana Menteri Australia Scott Morrison dan Perdana Menteri Serbia Ana Brnabic terus melakukan kontak melalui telepon untuk membicarakan persoalan Djokovic.
”Perdana Menteri (Australia) menjelaskan tentang kebijakan imigrasi yang tidak diskriminatif dan pentingnya kebijakan itu untuk melindungi Australia selama pandemi Covid-19,” demikian pernyataan juru bicara Perdana Menteri Australia.
Pihak Perdana Menteri Australia belum bersedia memberikan pernyataan lebih lanjut dengan alasan hukum. ”Sejalan dengan proses hukum, Menteri Hawke akan mempertimbangkan secara menyeluruh,” demikian pernyataan dari kantor Perdana Menteri Australia.
Sementara Brnabic, melalui siaran Radio Televisi Serbia (RTS), meminta Pemerintah Australia memastikan Djokovic diperlakukan dengan baik. ”Perdana Menteri (Serbia) secara khusus menekankan pentingnya bagi Djokovic dapat berlatih dan persiapan fisik untuk kompetisi mendatang, mengingat Novak Djokovic tidak diizinkan berlatih sebelumnya,” demikian pernyataan Brnabic.
Seorang warga Melbourne, Keith Moore, yang kecewa mengatakan, ”Kami harus melakukan vaksinasi dan penguncian (lockdown) untuk waktu yang lama, lalu dia (Djokvic) masuk dan melakukan apa yang disukainya karena dia pemain tenis terbaik dunia.” (AP/REUTERS)