Novak Djokovic mendapat suntikan moral setelah pengadilan menganulir pembatalan visanya di Australia. Namun, misinya menjadi petenis putra tersukses masih bergantung keputusan final dari Pemerintah Australia.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
AFP/WILLIAM WEST
Warga Serbia di Melbourne, Australia, memainkan musik dan menari di luar kantor pengacara tempat petenis Serbia, Novak Djokovic, bertemu dengan pengacaranya di Melbourne, Minggu (9/1/2022). Pengadilan memutuskan membatalkan pencabutan visa Djokovic dalam persidangan pada Senin (10/1/2022).
MELBOURNE, SENIN — Novak Djokovic, petenis putra nomor satu dunia, sukses memenangi pertarungan di pengadilan untuk tetap berada di Australia tanpa syarat utama masuk negara itu, yaitu vaksin Covid-19. Namun, kemenangan tersebut akan percuma saja jika Pemerintah Australia kukuh mencabut visanya.
Hakim Anthony Kelly membatalkan pencabutan visa Djokovic dalam persidangan, Senin (10/1/2022). Sang hakim juga memerintahkan Pemerintah Australia untuk membayar biaya hukum dan membebaskan Djokovic dari penahanan pada pagi tadi, setengah jam setelah putusan.
”Dalam kasus ini, seorang profesor dan dokter yang sangat memenuhi syarat telah memberikan pengecualian medis kepada pemohon (Djokovic). Setelah itu, pengecualian medis juga ditinjau panel spesialis ahli independen yang dibentuk oleh Pemerintah Negara Bagian Victoria,” kata Kelly.
Rabu lalu, Djokovic ditolak masuk ke Australia oleh Petugas Perbatasan Australia (BFA) karena tidak memiliki syarat vaksin Covid-19. Peraih sembilan gelar juara Australia Terbuka ini hanya punya pengecualian medis untuk datang tanpa vaksin yang diberikan Asosiasi Tenis Australia (TA) dan Pemerintah Negara Bagian Victoria. Dia pun harus rela ditahan sementara di Hotel Park, Melbourne, sampai keputusan sidang keluar.
AFP/WILLIAM WEST
Polisi membubarkan kerumunan pendukung petenis Serbia, Novak Djokovic, karena menghalangi mobil yang diduga ditumpangi oleh Djokovic di Melbourne, Australia, Minggu (9/1/2022). Pengadilan memutuskan membatalkan pencabutan visa Djokovic dalam persidangan, Senin (10/1/2022).
Dalam transkrip persidangan, terdapat percakapan Djokovic dengan pihak BFA. Dia menyampaikan, datang ke Australia sebagai petenis profesional dan untuk berpartisipasi di Australia Terbuka. Dia juga mengaku belum pernah divaksinasi.
Meskipun begitu, petenis asal Serbia ini berdalih sudah pernah terkena Covid-19 dua kali, pada Juni 2020 dan Desember 2021. Kasus positif pada akhir tahun lalu itu merupakan dasar pengecualian medis dari TA dan Pemerintah Negara Bagian Victoria.
Djokovic sudah bebas dari penahanan. Dia berhasil keluar dari hotel yang dinilai ibunya, Dijana, lebih mirip seperti penjara. Peraih 20 gelar Grand Slam itu juga dikabarkan sudah bisa berlatih pada pagi tadi setelah ditahan selama lima hari.
Ini adalah kemenangan terbesar dalam kariernya, lebih besar dari gelar Grand Slam mana pun. Dia tidak bersalah, tidak melanggar hukum apa pun. Dia telah dilecehkan. Tidak pernah sekali pun kami mengalami situasi seperti ini.
”Ini adalah kemenangan terbesar dalam kariernya, lebih besar dari gelar Grand Slam mana pun. Dia tidak bersalah, tidak melanggar hukum apa pun. Dia telah dilecehkan. Tidak pernah sekali pun kami mengalami situasi seperti ini,” ujar Dijana dalam konferensi pers keluarga Djokovic, Senin malam.
Tangkapan layar dari akun Instagram petenis Serbia, Novak Djokovic, yang menunjukkan petenis Serbia itu sedang berlatih di Melbourne, Australia, bersama timnya setelah dibebaskan dari penahanan, Senin (10/1/2022). Pengadilan memutuskan membatalkan pencabutan visa Djokovic dalam persidangan pada Senin.
Namun, petenis 34 tahun ini belum dipastikan bisa tampil di Australia Terbuka yang akan berlangsung pada 17 Januari-30 Januari 2022. Pemerintah Australia, lewat Menteri Imigrasi Alex Hawke, punya kuasa untuk membatalkan kembali visa sang petenis.
Menurut media lokal, Sydney Morning Herald, Hawke sedang mempertimbangkan untuk melawan keputusan pengadilan atau tidak. Keputusan tersebut baru akan diumumkan paling cepat pada Selasa.
Kemenangan Djokovic di pengadilan dirayakan meriah oleh para pendukungnya. Mereka berkumpul Federation Square, di jantung kota Melbourne, untuk bersorak-sorak. Mereka, di antaranya membawa bendera Serbia, meneriakkan nama panggilan Djokovic ”Nole” dan ”Kebebasan”.
Adik Novak Djokovic, Djordje Djokovic, dalam wawancara dengan stasiun televisi Prva di Belgrade, Serbia, menyebutkan, persoalan yang dihadapi kakaknya semata-mata adalah persoalan politik.
”Ini pasti politik, semua yang telah terjadi adalah soal politik,” ujar Djordje yang juga seorang petenis.
AFP/PEDJA MILOSAVLJEVIC
Keluarga petenis Serbia, Novak Djokovic, melakukan konferensi pers di Belgrade, Serbia, Senin (10/1/2022). Mereka adalah (kiri ke kanan) paman Djokovic, Goran; ibu Djokovic, Dijana; ayah Djokovic, Srdjan; dan adik Djokovic, Djordje. Menurut Dijana, keputusan pengadilan yang membebaskan Djokovic untuk tetap berada di Australia adalah kemenangan terbesar dalam karier anaknya.
Sementara itu, bintang tenis asal Spanyol, Rafael Nadal, menyebut kontroversi Djokovic adalah sebuah sirkus. Nadal pun tak ragu-ragu memberikan dukungannya kepada Djokovic untuk bisa tampil di Australia Terbuka.
”Di luar saya sepakat atau tidak dengan Djokovic dalam hal-hal tertentu, tidak ada keraguan bahwa keadilan telah berbicara. Dia (Djokovic) memiliki hak untuk tampil di Australia Terbuka,” kata Nadal dalam wawancara dengan stasiun radio Spanyol, Onda Cero, Senin.
Seperti disampaikan Hakim Kelly, pertaruhan akibat kasus ini semakin meningkat dengan besarnya perhatian publik di seluruh dunia. Drama ini bisa menjadi bumerang untuk Pemerintah Australia jika tidak menanganinya dengan adil. Adapun hubungan diplomatik Serbia-Australia sempat retak akibat penahanan Djokovic.
Presiden Serbia Aleksandar Vucic berkata, penahanan Djokovic yang merupakan pahlawan negara merupakan sebuah pelecehan. Pernyataan itu dibalas oleh Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews yang menyebut Djokovic tidak ditahan. Dia dipersilakan pergi dari Australia kapan saja.
Djokovic akhirnya membuka suara setelah hasil keputusan pengadilan. Dari Twitter, dia berkata sangat mengapresiasi keputusan untuk menganulir pembatalan visanya. ”Saya mau tetap di sini dan mencoba untuk bersaing di Australia Terbuka. Saya tetap fokus untuk tujuan itu. Saya terbang ke sini untuk bermain di salah satu ajang terpenting, di depan para penggemar yang luar biasa,” jelasnya.
AFP/WILLIAM WEST
Warga Serbia di Melbourne, Australia, memasang spanduk bergambar wajah petenis Serbia, Novak Djokovic, Minggu (9/1/2022). Pengadilan memutuskan membatalkan pencabutan visa Djokovic dalam persidangan pada Senin (10/1/2022).
Bagi Djokovic, Australia Terbuka memang turnamen paling spesial. Dia memenangi gelar Grand Slam terbanyak dari turnamen tersebut, termasuk juara beruntun dalam tiga gelaran terakhir.
Istimewanya lagi, dia bisa menasbihkan diri sebagai petenis putra tersukses sepanjang sejarah jika juara lagi kali ini. Djokovic sekarang mengoleksi gelar Gland Slam terbanyak, sama dengan Rafael Nadal dan Roger Federer. Dia hanya butuh satu gelar lagi untuk menjadi yang terbaik.
Mantan petenis putri, Marion Bartoli, menilai jalan Djokovic ke tangga juara akan lebih sulit dari sebelumnya. Drama dalam beberapa hari terakhir berpotensi mengganggu fisik dan mentalnya.
”Hasilnya nanti akan ditentukan dari bagaimana mental dan psikologis dia menangani semua ini. Reaksi penonton juga bisa berpengaruh. Bagaimana jika seluruh stadion mencemooh dan menentang perbuatannya? Sangat sulit untuk menyamakan kondisi nanti dengan sebelumnya,” ujar Bartoli, seperti dikutip BBC.