Infrastruktur Listrik untuk IKN Diyakini Rampung Saat Upacara Kemerdekaan 2024

Konstruksi infrastruktur ketenagalistrikan untuk IKN sudah berjalan dan ditargetkan rampung sebelum Agustus 2024.

KOMPAS/SUCIPTO

Suasana pembangunan Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (3/8/2023). Kompleks Istana Negara mencatatkan progres pembangunan rata-rata 22 persen dan ditargetkan bisa digunakan untuk upacara bendera pada 17 Agustus 2024.

BALIKPAPAN, KOMPAS — Transmisi dan gardu induk untuk suplai listrik ke wilayah Ibu Kota Nusantara sudah dalam tahap konstruksi. Pemerintah menargetkan Istana Presiden dan bangunan di sekitarnya di ibu kota baru sudah teraliri listrik saat upacara kemerdekaan pada Agustus 2024.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT) Josua Simanungkalit mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengerjakan konstruksi saluran udara tegangan tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Kariangau-GIS 4 IKN. GIS adalah gas insulated switchgear atau gardu induk.

Nantinya, proyek itu akan mengalirkan listrik dari pusat pembangkit tenaga listrik di sekitar Teluk Balikpapan, Kalimantan Timur. Listrik dari sana akan ditransmisikan melalui SUTT ke gardu induk di sekitar IKN. Josua mengatakan, saat ini proyek itu berjalan paralel pada kegiatan fondasi.

”PLN berkomitmen menyelesaikan proyek pembangunan ini tepat waktu. Sehingga dapat menjadi momentum yang bahagia, sistem kelistrikan yang andal dan prima dapat dirasakan ketika upacara kemerdekaan tahun 2024 di IKN Nusantara,” kata Josua melalui keterangan tertulis, Senin (28/8/2023).

Baca juga : Revisi UU IKN Diharapkan Akomodasi Kepentingan Masyarakat

HUMAS PLN

Dewan Komisaris PT PLN (Persero) dan Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) berkunjung dan meninjau pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk IKN di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (22/8/2023)

Selain proyek tersebut, PLN juga mendapat sejumlah penugasan lain dari pemerintah untuk kelistrikan di IKN. Hal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 36.K/HK.02/MEM.S/2023 tentang Penugasan Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.

Satu dari sembilan penugasan tersebut, PLN ditugaskan membangun pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) 50 megawatt beserta jaringannya dengan saluran kabel tekanan tinggi (SKTT). SKTT dipilih pemerintah agar jaringan listrik di KIPP IKN lebih tertata dan tidak semrawut.

Senior Manager Operasi Konstruksi 1 PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur Hasmar Tarigan mengatakan, SKTT adalah saluran kabel di bawah tanah sehingga tak ada bentangan kabel di atas tanah di KIPP IKN.

Hasmar mengatakan, bentangan kabel bawah tanah itu merupakan penerapan konsep kota cerdas IKN. Adapun PLTS sebagai salah satu sumber listrik merupakan bentuk penerapan konsep ramah lingkungan di IKN.

”Sesuai dengan penugasan, kami juga sudah mengefektifkan kontrak ini ke penyedia barang dan jasa. Di Mei 2024 (kelistrikan di IKN) sudah bisa beroperasi,” katanya.

Baca juga : Seiring Pembangunan IKN, Sertifikasi Lahan Aset Ketenagalistrikan Negara Dilakukan

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET)

Sebelumnya, Dewan Komisaris PT PLN (Persero) dan Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) berkunjung dan meninjau pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk IKN pada 22-24 Agustus 2023. Alex Iskandar Munaf, Komisaris Independen PLN, mengatakan,PLN harus menjawab tantangan penyediaan sistem kelistrikan yang sesuai dengan komitmen IKN.

Seluruh penugasan dari pemerintah, kata Alex, harus diselesaikan tepat waktu. Ia menuturkan, dalam menjalankan tugasnya, PLN mesti progresif dan ramah lingkungan, sesuai komitmen PLN dan pemerintah dalam membangun IKN. ”Yang mengusung konsep green, smart, and beautiful dan andal,” ujar Alex.

Untuk itu, PLN juga melakukan sejumlah perencanaan pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. Salah satunya, PLN Group melakukan studi banding pemanfaatan waduk untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum PLN Unit Induk Wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara Efron Lumban Gaol mengatakan, hal itu dilakukan melalui kerja sama PLN dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari perencanaan transmisi 500 kV sebagai tulang punggung jaringan listrik untuk mendukung KIPP IKN.