Kini 49 Biskita Transpakuan Beroperasi di Kota Bogor
Berdasarkan data BPTJ, hingga 14 Desember ada total 141.255 penumpang yang menggunakan Biskita Transpakuan.
Oleh
AGUIDO ADRI
·2 menit baca
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Wali Kota Bogor Bima Arya meluncurkan 13 bus di Koridor 2 Terminal Bubulak-Cidangiang-Ciawi dan 15 bus di Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang, di Halte Cidangiang, Baranangsiang, Rabu (15/12/2021).
BOGOR, KOMPAS — Layanan angkutan umum dengan sistem buy the service atau BTS di Kota Bogor semakin meluas. Kini sudah ada empat koridor beroperasi dengan total 49 Biskita Transpakuan siap melayani warga Kota Bogor.
Wali Kota Bogor Bima Arya kembali meluncurkan 13 bus di Koridor 2 Terminal Bubulak-Cidangiang-Ciawi dan 15 bus di Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang.
”Jangkauan layanan Biskita Transpakuan semakin luas hingga ke Bogor Selatan da Bogor Timur. Sudah ada empat koridor sekarang beroperasi. Silakan warga menikmati layanan ini. Semoga semakin banyak yang beralih ke transportasi publik,” ujar Bima di Halte Cidangiang, Baranangsiang, Rabu (15/12/2021).
Dengan hadirnya empat koridor dengan 49 Biskita Transpakuan, kata Bima, berhasil mengurangi jumlah angkot di Kota Bogor sebanyak 147 unit angkutan kota (angkot) melalui skema reduksi 3:1.
Sejak layanan Biskita Transpakuan beroperasi pada 2 November, banyak warga yang antusias dan mencoba transportasi publik sesuai standar layanan minimun ini.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Dengan hadirnya empat koridor dengan 49 Biskita Transpakuan, kata Bima, berhasil mengurangi jumlah angkutan kota di Kota Bogor sebanyak 147 unit angkot.
Berdasarkan data Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), hingga 14 Desember ada total 141.255 penumpang di Koridor 5 Ciparigi-Stasiun Kota dan Koridor 6 Parung Banteng-Air Mancur (beroperasi 28 November 2021). Rata-rata jumlah penumpang mencapai sekitar 2.000 orang per hari.
Menurut Bima, tingginya antusiasme warga menjadi modal positif untuk mendorong pengelolaan pelayanan ke depannya lebih baik agar kemacetan dan polusi udara bisa berangsur berkurang. BTS ini berarti pemerintah menyediakan sarana dan prasarana serta menggamit pihak lain sebagai operator layanan transportasi. Operator tidak memikirkan kejar setoran harian karena jasa layanannya telah dibeli dengan sistem berkontrak dengan pemerintah daerah yang dibantu oleh pemerintah pusat.
Dirut Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor Lies Permana Lestari menuturkan, dengan diluncurkan koridor 1 dan koridor 2, menggenapkan dua koridor yang sebelumnya telah diluncurkan.
Penambahan ini diharapkan meningkatkan kualitas transportasi publik di Kota Bogor dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat.
KOMPAS/AGUIDO ADRI
Layanan transportasi publik melalui skema ”buy the service” di Kota Bogor bertambah untuk melayani antusias warga. Ada 13 bus di Koridor 2 Terminal Bubulak-Cidangiang-Ciawi dan 15 bus di Koridor 1 Terminal Bubulak-Cidangiang, mulai beroperasi Rabu (15/12/2021).
”Insya Allah tahun depan akan ada dua koridor lagi, tapi kami menunggu koordinasi dengan BPTJ. Termasuk penambahan 26 unit bus lagi. Tarif belum, masih uji coba. Sembari menunggu pembahasan lebih lanjut. Kami mengajak masyarakat untuk ikut merasakan layanan Biskita yang tentunya lebih nyaman,” tuturnya.
Di sekitar Halte Cidangiang, lanjut Bima, akan diintegrasikan dengan UMKM. Para pelaku usaha akan dibina serta ada perbaikan fasilitas pendukung agar tampak bersih.
”Kita bina dan tidak akan kita gusur atau geser, tetapi kita akan rapikan sebagai satu fasilitas yang terintegrasi dengan halte ini,” ujar Bima.