Selain penguatan 3T, sedang digagas ada dana kelurahan dari pemerintah pusat untuk pemulihan perekonomian warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Sangat disayangkan sistem ganjil-genap pada akhir pekan di Kota Bogor yang dinilai mampu menunjukkan tren penurunan kasus positif Covid-19 tidak dilanjutkan. Jika tidak ada pengawasan ketat, kasus positif kembali naik.
Meski dinilai efektif menurunkan mobilitas warga dan kendaraan, Pemerintah Kota Bogor belum memutuskan keberlanjutan ganjil genap.
Melalui program reuse, reduce, dan recyle (3R) di Kota Bogor, jumlah pengurangan sampah pada tahun 2019 sebesar 34.840 ton atau 14.5 persen. Sementara pada 2020 pengurangan sebesar 49.184 ton atau 20 persen.
Vaksinasi tahap kedua di Kota Bogor akan segera dilaksanakan awal Maret mendatang. Warga yang belum atau sudah menerima vaksin diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kota Bogor masih rawan bencana longsor, banjir, dan pohon tumbang.
Perpanjangan PPKM mikro dan ganjil genap di Kota Bogor menurunkan mobilitas dan kasus Covid-19, sekaligus penurunan kunjungan pusat ekonomi seperti mal dan pasar.
Pemerintah Kota Bogor masih mencari titik keseimbangan antara dimensi kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu, kebijakan ganjil-genap akan dievaluasi kembali sebelum dipastikan berlanjut atau tidak.
Dinas Kesehatan Kota Bogor mendata ulang 2.296 tenaga kesehatan yang gagal divaksin Sinovac karena berstatus penyintas Covid-19, ibu hamil, ibu menyusui, komorbid, dan lansia.
Kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor diharapkan tidak hanya menurunkan angka kasus positif dan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan saja, tetapi ganjil-genap juga berdampak di daerah Jabodetabek lainnya.