Anik Sudiartini, Gebrakan Guru dari Desa
Anik Sudiartini, seorang guru dari desa yang membawa banyak sekolah meraih prestasi secara nasional.

Anik Sudiartini
Menjadi guru hingga kepala sekolah di desa dengan beragam keterbatasan tak membuat Anik Sudiartini (52) mengeluh. Ia justru terpacu untuk membawa sekolah-sekolah tersebut diakui prestasinya di tingkat nasional.
Anik memulai kariernya sebagai guru Bahasa Inggris berstatus pegawai negeri sipil di SKKP Probolinggo, sekolah kejuruan tingkat SMP, tahun 1992. Saat itu, ia telah dikenal sebagai guru yang berbeda. Ia, misalnya, memperkenalkan semacam kontrak dengan siswa soal komitmen dan kedisiplinan. Siswa yang terlambat masuk kelas ”dihukum” maju ke kelas dan berbicara dalam bahasa Inggris.
”Alhasil, saya dan siswa balap-balapan menuju kelas. Akhirnya, siswa disiplin dan antusias di kelas. Untuk siswa yang aktif, saya suka kasih reward, berupa snack. Mereka senang dan antusias saat belajar di kelas Bahasa Inggris,” kenang Anik.
Di sekolah itu, ia hanya bertugas setahun. Setelah itu, sejak 1993 ia ditugaskan mengajar di SMK Prajekan, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur. SMK bidang perikanan yang berada di pelosok desa itu tergolong kecil karena siswanya hanya 100 orang dan bangunannya masih menumpang di sebuah SMP. Untuk mencapai SMK tersebut, dia mesti bersepeda motor sejauh kira-kira 20 kilometer dari rumahnya.
Kadang Anik baru bisa pulang dari sekolah pukul 22.00 karena ia harus mengawasi pemijahan ikan dan pembelajaran bisnis perikanan milik sekolah yang diikuti siswa. Ia melakukan itu karena caranya mengajar adalah dengan memberi contoh. Ia tidak ragu untuk ikut panen ikan dan membersihkan kolam hingga dini hari.
Setelah bertahun-tahun mengajar, ia dipercaya sebagai kepala SMK Prajekan meski latar belakang pendidikannya bahasa Inggris. Di bawah kepemimpinannya, SMK itu memiliki keunggulan dalam mengembangkan perikanan kolam dan pengolahan ikan.
Di sana ada 30 kolam ikan yang dikelola sebagai basis kewirausahaan. Penjualan hasil panen melibatkan guru dan siswa. Mereka menjualnya sejak pukul 04.30 di depan sekolah yang lokasinya dekat pasar. Tujuannya agar siswa dan guru mendapat pengalaman langsung dalam berwirausaha.
Keunggulan dalam budidaya ikan dan kewirausahaan membuat siswa-siswa SMK itu bisa berbicara di sejumlah kompetisi tingkat daerah hingga nasional. Selain itu, SMK Prajekan aktif mengikuti pameran-pameran dengan produk unggulan SMK sehingga dikenal di Bondowoso.
Setelah sukses meningkatkan mutu SMK Prajekan, Anik mendapat tantangan baru untuk memimpin SMK Pertanian Tegalampel pada 2013. Dibandingkan dengan SMK Prajekan, SMK Tegalampel tergolong besar. Namun, kualitas SMK Tegalampel ketika itu belum dianggap bagus. Bahkan, SMK itu tidak terakreditasi.
Anik mulai membenahi SMK itu dengan memanfaatkan lahan 7,5 hektar. Di lahan itu, ia bersama para siswa dan guru membudidayakan rosela. Produknya dijadikan minuman sehat rosela.
Sebagaimana yang ia lakukan di Prajekan, Anik memimpin SMK Tegalampel dengan cara memberi contoh dan pengalaman kepada siswa dan guru. Dia tidak canggung ikut membenahi lahan pertanian. Dia berani menembus kegelapan di sekitar hutan yang mengelilingi sekolah. Tujuannya agar ia tahu apa yang dihadapi para penjaga sekolah di malam hari.
Ia juga berani menerobos kekakuan kurikulum sekolah. Saat siswa menghadapi ujian semester, ia tetap meminta siswa mendahulukan panen ikan atau sayuran.
”Kalau panen ditunda, sayuran rusak, harganya turun. Itu realitas yang lebih penting diajarkan kepada siswa. Kalau ujian tertulis, kan, bisa diatur,” ujar Anik.
Setelah sukses membenahi SMK Tegalampel, Anik ditugaskan memimpin SMKN 1 Panji yang bergerak di bidang hospitality di Kabupaten Situbondo sejak September 2021. Sekolah yang dipimpinnya tergolong besar. Ada 14 jurusan di sana. Namun, sekolah itu perlu pengembangan.

Anik Sudiartini, kepala SMK inspiratif nasional dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Anik kembali mengambil inisiatif untuk bergerak. Ia ”memaksa” semua guru dari berbagai program studi untuk berkolaborasi. Dengan begitu, mereka saling tahu kegiatan yang mereka buat.
Terbaik
Keberhasilan Anik mengenalkan kewirausahaan dan meningkatkan kualitas SMK yang ia pimpin membuahkan aneka penghargaan. Di tingkat Kabupaten Bondowoso hingga Provinsi Jawa Timur, sejak 2015 Anik sudah berkali-kali menjadi juara 1 Kepala SMK Berprestasi dan Berdedikasi. Dia juga menjadi langganan untuk mewakili Jawa Timur dalam pemilihan kepala SMK inspiratif di tingkat nasional.
Pada 2017, ia berhasil terpilih sebagai Kepala SMK Inspiratif Tingkat Nasional. Tahun 2021, ia masuk lima besar Kepala SMK Inspiratif Tingkat Nasional 2021 yang diumumkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Prestasi Anik sebagai kepala sekolah inspiratif membuat dirinya dipercaya menjadi tim penilai dan pembimbing guru dan kepala sekolah berprestasi di kabupaten sejak 2017 hingga sekarang. Pernah juga ia dipercaya sebagai penilai portofolio kepala sekolah SMK Berprestasi dan Berdedikasi Tingkat Provinsi 2018.
Tidak hanya mencetak prestasi sebagai individu, Anik juga terus mendorong para siswa dan guru yang dipimpinnya untuk mencetak prestasi serupa. Ia bersyukur, ada guru yang dipimpinnya bisa berprestasi di tingkat nasional dan bertemu Presiden Joko Widodo.
Bintang kebaikan
Di luar berbagai pengakuan yang ia peroleh, Anik selama ini dikenal sebagai sosok guru dan kepala sekolah yang menyenangkan oleh siswa-siswanya. Meski begitu, ia juga dikenal sebagai pemimpin yang disiplin dan tegas.

Anik Sudiartini, kepala SMK inspiratif nasional dari Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
”Saat jadi guru, saya berpikir, saya akan malu dan sedih kalau anak-anak yang saya ajar tidak antusias dan tidak menyenangi pelajaran saya. Karena itu, saya selalu mencari cara untuk membuat kelas yang menyenangkan dan dekat dengan anak-anak,” kata Anik yang beberapa kali mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Australia, Thailand, China, dan Malaysia.
Anik melihat masih banyak guru yang hanya mengutamakan penyampaian pelajaran dan pelit mengapresiasi siswa sehingga mereka tampak membosankan buat siswa. Ia juga resah jika melihat sekolah hanya menghargai siswa berdasarkan kemampuan akademiknya.
Anik mengaku terkesan ketika mendapat kesempatan mengikuti pelatihan kepemimpinan di Australia tahun 2019. Dia melihat, di negeri itu sekolah menghargai siswa justru dari karakternya. Sekolah bahkan mengeluarkan piagam kebaikan karena siswa aktif, rajin membantu orang lain, dan menunjukkan kebaikan lainnya.
Tahun 2020, Anik mengikuti lokakarya Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) yang didirikan Muhammad Nur Rizal dan istrinya, Novi Poespita Candra, dosen Universitas Gadjah Mada. Anik, yang duduk di depan, sering protes saat Rizal mengatakan guru hanya mengejar target kurikulum. Lantaran itu, ia justru mendapatkan penghargaan bintang kebaikan GSM sebagai peserta paling reflektif dan senang berbagi.
Baca juga : Illa Syukrillah, Pendiri Terakota Jatiwangi
Piagam yang membahagiakan hatinya karena mengukuhkan komitmen dirinya sebagai pendidik dan pimpinan sekolah yang menghargai kebaikan dalam diri tiap siswa dan guru.
Dari situ, ia berinisiatif mengembangkan GSM di Kabupaten Bondowoso. Ia ingin para guru mampu menghadirkan sekolah yang menyenangkan, yang menghargai setiap kebaikan siswa. Dia pun terus berbagi semangat GSM ke sejumlah daerah, termasuk Sorong dan Medan.
Anik berbagi dengan senang hati tanpa memikirkan soal biaya. Jika sekolah tidak mampu untuk berubah, Anik siap berbagi. ”Cukup sediakan secangkir kopi, surat undangan, piagam kebaikan, dan mau melakukan apa yang saya sampaikan,” kata Anik.
Anik Sudiartini
Lahir: Bondowoso, 10 Februari 1969
Pendidikan terakhir:
- SPG Negeri Bondowoso (1987)
- D-2 Universitas Jember, Program Studi Bahasa Inggris (1989)
- D-3 Universitas Jember (1991)
- S-1 Universitas Jember, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (1998)
- S-2 Universitas PGRI Adibuana Surabaya, Program Studi Teknologi Pendidikan (2014)
Penugasan terakhir: Kepala SMK Negeri Panji Situbondo
Prestasi antara lain:
- Kepala SMK Inspiratif Tingkat Nasional Terbaik (2021)
- Kepala SMK Inspiratif Tingkat Nasional (2017)
- SMK Unggul dan Berprestasi melalui Penilaian Profil Sekolah dan Implementasi Best Practice Program Revitalisasi SMK (2019)