Yatno menyulap lahan bekas tempat pembuangan sampah di Jakarta menjadi kebun bibit anggur. Ada sekitar 90 varietas anggur asal 20 negara tumbuh di kebunnya. Ia kini menjadi pemasok bibit anggur ke sejumlah daerah.
Di sela kesibukannya bekerja sebagai buruh, Budi Ayin membuat aneka alat musik berbahan kayu bekas bongkaran rumah, kayu bakar pemberian tetangga, dan kabel bekas. Semuanya menghasilkan suara nan indah.
Menanam dan menyebarluaskan bibit avokad cipedak bagi Ahmad Fahrizal merupakan perbuatan nyata melestarikan kekayaan hayati asal Jakarta, tanah kelahirannya.
Devi Paulus Lopulalan menginisiasi gerakan jaga laut bersama masyarakat lokal di Pulau Seira dan sekitarnya. Perairan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, itu kaya akan teripang dan telur ikan terbang.
Berkat kegigihan Wasito beserta mahasiswa dan sukarelawan, pesisir Kendal memiliki perisai berupa jajaran hutan mangrove yang bisa mencegah bencana abrasi dan lingkungan.
Faye Simanjuntak pantang menyerah dalam membela hak anak-anak rentan di Indonesia sehingga mendirikan Rumah Faye.
Diah Widuretno menginisiasi Sekolah Pagesangan yang mempraktikkan pendidikan kontekstual agar warga berdaya dengan potensi desanya.
Melihat lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang terletak kawasan hulu Kali Brantas, terdegradasi, Muhammad Slamet (47) dan rekan-rekannya tergerak untuk melakukan konservasi hijau yang diikuti konservasi energi.
Sebagai juru hikayat, Yahya Andi Saputra selalu datang bagai kawan lama berbagi cerita. Lelaki 59 tahun itu juga menulis puisi, sejarah, kuliner, hingga kesenian Betawi.
Jejak Alit Maryono sebagai seniman tari terbentang panjang sejak 1960-an hingga tahun 2000. Hingga kini, setelah pensiun dari dunia tari, ia masih jadi tempat orang bertanya tentang seni tari yang tumbuh di Magelang.