Pengaruh Jokowi dalam Potensi Pilpres Satu Putaran
Presiden Joko Widodo dinilai secara tersirat menunjukkan keberpihakannya. Bagaimana dampaknya terhadap pilpres?
Presiden Joko Widodo pekan lalu bertemu Menteri Pertahanan yang juga calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, di salah satu restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan itu berlangsung dua hari sebelum debat antarcapres dalam debat ketiga Pemilihan Presiden 2024 pada 7 Januari 2024 dan di tengah isu pilpres satu putaran.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Hari berikutnya, Jokowi bertemu empat mata dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Baik Golkar maupun PAN merupakan parpol pendukung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2024 yang maju dengan didampingi calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Surakarta, yang juga anak sulung Jokowi.
Selain sebagai pemimpin parpol, Airlangga dan Zulkifli masing-masing juga adalah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Menteri Perdagangan, anak buah Presiden.
Yang terpenting, mau satu atau dua putaran, itu merupakan kehendak rakyat dan pengaruh kampanye.
Baca juga: Rayakan HUT di Sekolah Partai, PDI-P Ingatkan Proses Kaderisasi
Pertemuan Jokowi dan pengaruhnya terhadap konstelasi pilpres satu atau dua putaran itu dibahas dalam acara bincang-bincang Satu Meja The Forum yang dipandu Wakil Pemimpin Umum Kompas Budiman Tanuredjo dan disiarkan di Kompas TV, Rabu (10/1/2024) malam. Perbincangan itu diikuti tiga wakil tim pemenangan pasangan capres-cawapres dan Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte.
Menurut Philips, kontestasi pilpres masih sangat dinamis dan segala hal masih dapat terjadi, termasuk berlangsung dalam satu atau dua putaran. Pasalnya, debat capres-cawapres masih berlangsung dua kali lagi dan para calon legislator tengah berupaya mendulang suara di akar rumput.
”Yang terpenting, mau satu atau dua putaran, itu merupakan kehendak rakyat dan pengaruh kampanye. Kalau pilpres berlangsung satu putaran karena demi menghemat anggaran, saya kira itu yang salah,” ucapnya.
Sementara itu, terhadap pertemuan Jokowi dengan ketua umum parpol pendukung Prabowo-Gibran, Philips berharap Presiden akan menemui elite politik lainnya. Dengan demikian, isu keberpihakan Jokowi dapat diredam dan kestabilan politik terwujud.
Dalam sejarah perpolitikan Indonesia, baru dua presiden yang terpilih lewat pemilu secara langsung oleh rakyat, yakni Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan Jokowi. Karena itu, segala kegiatan politik mereka banyak yang termasuk baru dan membuat kaget masyarakat.
Celah kekosongan
Pertemuan Jokowi dengan calon penerusnya merupakan salah satu celah kekosongan aturan dalam negara. Hal itu tidak bertentangan dengan aturan, tetapi berpengaruh pada sikap netralitas Presiden.
”Caleg terpilih nantinya harus membuat regulasi yang lebih ketat terhadap berbagai lembaga, misalnya kepresidenan agar lebih jelas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan presiden berikutnya,” tutur Philips.
Baca juga: Presiden Jokowi Makan Malam Berdua dengan Prabowo
Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni, salah satu parpol pengusung pasangan capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, menyebutkan, pertemuan Jokowi dengan anak buahnya merupakan hal yang wajar. Namun, Presiden juga bertemu dengan Prabowo, salah satu peserta pemilu yang tengah berjuang demi kemenangannya.
Kegiatan yang berindikasi menunjukkan campur tangan kepala negara dalam pemilu ini tergolong sebagai hal unik dan baru. Sebab, hal tersebut tidak terjadi dalam Pemilu 2019. Agenda makan dan pertemuan dengan elite politik sebaiknya tidak perlu dipublikasikan. Sahroni menyinggung sejumlah pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Jokowi, tetapi tidak pernah diunggah.
”Seharusnya (Jokowi) punya sense (perasaan), ah kalau bikin makan malam terus dipublikasikan, asumsi publik akan berbeda-beda,” katanya.
Menurut Sahroni, lebih baik Jokowi terbuka dalam mengungkapkan dukungannya terhadap calon tertentu ketimbang bersembunyi dan memicu kontroversi. Jadi, tidak perlu bertemu, duduk bersama, dan mempersilakan publik untuk menginterpretasi.
Oleh karena itu, ia berharap ketua umum parpol tak lagi menjabat sebagai menteri guna fokus pada koridor pekerjaan masing-masing. Dengan demikian, ketika bertemu Presiden, pembahasan dan alasannya menjadi lebih jelas.
Bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), partai pengusung capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pertemuan Jokowi dengan peserta pemilu tertentu mengandung makna tersembunyi. Sebab, menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Eriko Sotarduga, terdapat dua pilihan, yakni pertemuan tersebut dipublikasikan atau tidak.
Menurut Sahroni, lebih baik Jokowi terbuka dalam mengungkapkan dukungannya terhadap calon tertentu ketimbang bersembunyi dan memicu kontroversi.
Baca juga: Netralitas Jokowi dan Simbolik Makan Bersama Ketua Umum Parpol Koalisi Indonesia Maju
Meskipun demikian, ia menilai tidak salah apabila Presiden menemui anak buahnya. Eriko hanya menyayangkan hal tersebut dipublikasikan dan memicu kontroversi. ”Biarkan masyarakat yang menilai dampaknya,” ungkapnya.
Mengenai pengaruh pertemuan Jokowi terhadap kemenangan Prabowo-Gibran dalam pilpres satu putaran, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman yang turut hadir dalam acara bincang-bincang itu pun mempersilakan masyarakat menafsirkan maknanya.
”Pak Jokowi merasa perlu berkomunikasi, makan malam dengan Prabowo, bertemu Airlangga dan Zulhas. Seperti kata Eriko, silakan ditafsirkan masing-masing,” ujar Habiburokhman.
Pertemuan Presiden dengan bawahannya itu, kata Habiburokhman, masih sesuai dengan aturan dan hukum yang berlaku. Meskipun dalam pemilu, para elite politik tersebut juga membahas perihal kenegaraan sesuai dengan tugas mereka sebagai menteri.
Habiburokhman menjelaskan, baik satu maupun dua putaran sama-sama sesuai dengan konstitusi. Secara subyektif, semua calon dinilai ingin memenangi pemilu dalam satu putaran.
Isu pemilu memang santer diungkapkan para elite politik, misalnya Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD Arsjad Rasyid, capres Anies Baswedan, dan cawapres Gibran Rakabuming Raka. ”Siapa yang tak ingin (menang pemilu) satu putaran?” katanya.
Bagi Habiburokhman, terlaksananya pemilu dalam satu putaran bisa menghemat pengeluaran anggaran negara sebanyak Rp 17 triliun. Selain itu, pemerintah berikutnya bisa langsung fokus mengurusi rakyat, memberikan kepastian terhadap pengusaha, dan panitia penyelenggara pemilu di tingkat daerah cepat selesai pekerjaannya.
Suara tersembunyi
Kemenangan pemilu dalam satu putaran kini tengah dikejar oleh kubu Prabowo-Gibran. Ia mengutip data hasil survei lembaga riset internasional Ipsos Affairs pada periode 27 Desember hingga 5 Januari 2024 yang menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran tercatat naik dari 42,66 persen menjadi 48,05 persen.
”Kurang dua persen (merujuk survei Ipsos Affairs). Saya pikir sangat realistis dalam waktu 30 hari (sisa masa kampanye), kami gencar serangan darat, kami bisa kejar 3-4 persen kekurangannya,” jelas Habiburokhman.
Hal yang sama juga diperjuangkan oleh kubu Ganjar-Mahfud. Ketua Umum PDI-P sekaligus Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) PDI-P di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (10/1/2024), menyebutkan, pihaknya akan memenangi pemilu dalam satu putaran.
Baca juga: Sisa Sebulan Kampanye, Anies-Muhaimin Bakal Perbanyak Kampanye Dialogis
Meskipun begitu, dalam berbagai survei, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud berada di peringkat kedua atau ketiga. Eriko menjelaskan, baru 56 persen orang yang menentukan pilihannya dalam survei. Karena itu, masih ada 44 persen calon pemilih yang masih bimbang.
”Kemungkinan satu putaran itu masih ada, sangat mungkin. Masih banyak suara tersembunyi, 44 persen. Mereka mau melihat, sejauh apa rekam jejak capres-cawapres, mereka diam sekarang,” katanya.
Sahroni menilai pilpres akan sulit untuk selesai dalam satu putaran. Masyarakat masih banyak yang belum menentukan pilihannya karena tengah menimbang-nimbang.
Semua kader dan sukarelawan Ganjar-Mahfud saat ini juga tengah turun ke masyarakat door to door untuk berkampanye. Eriko mencontohkan dirinya yang sudah berkeliling ke lebih dari 30.000 rumah. Dalam satu rumah umumnya ada 4-5 orang. Ia menargetkan akan menyambangi 60.000-70.000 rumah hingga akhir masa kampanye. ”Kami akan melanjutkan door to door, 1,2 juta dari kader PDI-P ataupun relawan turun ke bawah,” tambahnya.
Sementara itu, Sahroni menilai pilpres akan sulit untuk selesai dalam satu putaran. Masyarakat masih banyak yang belum menentukan pilihannya karena tengah menimbang-nimbang. Mereka cenderung menentukan pilihan secara mendalam karena tidak bermain-main seputar negara.
Jangan sampai demi menghemat biaya pemilu, pemilu satu putaran dipaksakan dengan segala cara. Namun, ia menilai wajar pasangan lainnya mengincar dan mengupayakan pilpres satu putaran. Meskipun demikian, pasangan Anies-Muhaimin tidak mematok target tertentu. ”Kami menunggu mukjizat, menang di satu putaran atau dua putaran,” ujarnya.