Presiden Jokowi Makan Malam Berdua dengan Prabowo
Ketika ditanya terkait tujuan dari pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto, Ari menegaskan bahwa Presiden dan Prabowo mencoba masakan Nusantara. Konon, masakan di rumah makan tersebut enak.
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah menghangatnya suhu politik menjelang Pemilihan Presiden 2024, Presiden Joko Widodo bersantap malam berdua dengan Menteri Pertahanan yang juga calon presiden Prabowo Subianto, Jumat (5/1/2024) malam. Pertemuan tersebut berlangsung sekitar 1 jam.
Ketika ditanya terkait tujuan dari pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menegaskan bahwa Presiden dan Prabowo mencoba masakan Nusantara. ”Saya tidak tahu apa yang beliau bicarakan sambil makan malam. Katanya masakan Nusantara di rumah makan itu enak,” ucap Ari ketika dikonfirmasi terkait pertemuan tersebut.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pertemuan Presiden Jokowi dan Prabowo berlangsung selama sekitar 1 jam dari pukul 19.00 hingga 20.05 pada Jumat malam. ”Baru saja selesai,” ucap Ari.
Dalam keterangan pers Jumat siang, terkait klaim pihak tertentu bahwa Presiden Jokowi mendukung salah satu pasangan calon dalam Pilpres 2024, Ari menyebut bahwa Presiden masih fokus bekerja. ”Presiden tetap fokus bekerja dan memastikan pelaksanaan program-program strategis Kabinet Indonesia Maju betul-betul delivered dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” kata Ari.
Putra sulung Presiden, Gibran Rakabuming Raka, menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) yang merupakan partai yang membesarkan Presiden Jokowi mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
Pada pekan depan, Presiden juga telah diagendakan melakukan lawatan luar negeri sehingga kemungkinan besar tak akan menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun PDI-P. Sebelumnya, Presiden selalu hadir di acara HUT PDI-P. Ari Dwipayana menegaskan bahwa rencana kunjungan Presiden Jokowi ke luar negeri bukan dalam rangka untuk menghindari HUT PDI-P yang akan digelar pada 10 Januari 2024.
”Ada rencana memang ke beberapa negara ASEAN, tetapi kepastiannya nanti saya update lagi,” kata Ari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Jumat siang.
Baca juga: Wapres: Meneruskan Bansos Berarti Melestarikan Kemiskinan
Ari juga belum bisa memastikan apakah Presiden telah menerima undangan untuk menghadiri HUT Ke-51 PDI-P. ”Enggak (menghindar)-lah, pasti sudah ada rencana yang sudah diatur. Kita ucapkan selamat ulang tahun, ya,” kata Ari.
Ketika ditanya tentang kebenaran dukungan Presiden Jokowi ke capres Prabowo, Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut dukungan Presiden Jokowi sudah jelas. ”Masa sesuatu yang jelas kita perjelas lagi sih, iya, kan? Ya, sesuatu yang sudah jelas tidak perlu diperjelas lagi,” kata Budi Arie di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.
Hal ini diungkapkan Budi Arie menjawab pertanyaan tentang klaim Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid, yang mengatakan Presiden Jokowi mendukung pasangan calon nomor urut 2. ”Kan, udah jelas, masa diperjelas lagi, tugas Kominfo adalah membuat sesuatu yang belum jelas menjadi jelas,” ujar Budi Arie yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika.
Ketika ditanya kenapa Presiden Jokowi tidak mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD yang diusung PDI-P, Budi meminta media langsung menanyakan kepada Presiden Jokowi. ”Masa yang begituan ditanyain, kan, sudah jelas. Tanya (saja) ke Bapak Jokowi,” kata Budi Arie.
Budi Arie menegaskan bahwa dukungan Presiden Jokowi bukan berarti bahwa pemerintah tidak bersikap netral pada pelaksanaan pemilu mendatang. ”Enggaklah, tetap aja (netral), karena, kan, tidak memakai fasilitas negara di sini. Jadi, netral dong,” ujarnya.
Ketika ditanya terkait klaim dukungan Presiden ke Prabowo, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto juga menjawab bahwa dukugan Presiden Jokowi sudah jelas. ”Jelas, kan, enggak usah diterjemahkan. Terima kasih,” kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat.