Demokrat: Pertemuan Anies dan AHY di Bandung Sinyal Kuat Pasangan Capres-Cawapres
Sabtu hingga Minggu (5-6/8/2023), Anies melakukan safari politik di Bandung. Di antara rangkaian safari politik itu Anies akan tampil bersama dengan AHY. Demokrat melihat kebersamaan itu jadi sinyal keduanya klop.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Demokrat melihat pertemuan antara bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Rasyid Baswedan, dan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono di Bandung, Jawa Barat, selama dua hari ke depan menunjukkan hubungan emosional atau chemistryyang semakin kuat di antara keduanya.
Hal ini dianggap pula menjadi sinyal kuat Anies Baswedan bakal menjatuhkan pilihan bakal calon wakil presidennya kepada Agus Harimurti Yudhoyono.
Mulai Sabtu (5/8/2023) hingga Minggu (6/8/2023), Anies Baswedan melakukan safari politik di Bandung dengan didampingi jajaran elite partai koalisinya, yakni dari Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Agenda Anies di Bandung, pada Sabtu pagi, di antaranya jalan sehat di Lapangan Tegallega dan meresmikan posko pemenangan PKS Jawa Barat.
Pada Sabtu sore, Anies dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama-sama berdiskusi dengan anak-anak muda di kafe Roemah Kentang, Bandung. Kegiatan di antara kedua tokoh ini berlanjut pada Minggu siang sampai sore dengan agenda ”Dialog Rakyat” di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung. Dialog ini akan dihadiri sekitar 7.000 warga, termasuk perwakilan dari 27 kabupaten/kota di seluruh Jawa Barat.
Baca juga: Anies-AHY Kembali Bertemu, Bahas Ikhtiar Perubahan
Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPP Demokrat Syahrial Nasution, saat dihubungi dari Jakarta, Sabtu, mengatakan, kegiatan bersama antara Anies dan AHY di Bandung merupakan pertama kalinya mereka berdua tampil bersama di depan publik. Sebelumnya, mereka lebih banyak bertemu di forum-forum tertutup atau di ruang terbatas, seperti Kantor DPP Demokrat atau kediaman masing-masing.
”Kegiatan Anies-AHY di Bandung tidak hanya ingin menunjukkan chemistry yang makin kuat di antara keduanya. Ini juga bagian dari strategi bersama yang dipersiapkan untuk menjawab panggilan publik terkait soliditas partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” ujar Syahrial.
Dengan melihat makin intensnya aktivitas bersama Anies-AHY di ruang publik, ini bisa dimaknai keduanya memang klop.
Keputusan soal pengumuman bakal cawapres, lanjut Syahrial, sepenuhnya diserahkan kepada Anies, sesuai dengan kesepakatan piagam koalisi. Meski demikian, dengan melihat makin intensnya aktivitas bersama Anies-AHY di ruang publik, ini bisa dimaknai keduanya memang klop, saling mengisi, dan cukup memberikan harapan terhadap masa depan koalisi untuk bisa memenangi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
”Meski belum resmi diumumkan dan dideklarasikan, sebagai sebuah sinyal politik sulit dibantah bahwa Anies tidak akan menjatuhkan pilihan cawapres Koalisi Perubahan kepada Mas AHY,” ucap Syahrial.
Penampilan Anies-AHY, kata Syahrial, ke depan akan semakin sering. Mereka akan tampil tak hanya dalam acara yang digagas Partai Demokrat, Partai Nasdem, dan PKS, tetapi juga akan memenuhi undangan dari sukarelawan pendukung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, serta elemen masyarakat lainnya.
Baca juga: Prospek Setelah Sinyal Anies-AHY Muncul
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng menambahkan, dalam beberapa survei terakhir, memang Demokrat melihat pasangan Anies-AHY yang paling kuat untuk mewakili arus perubahan dalam masyarakat. Menurut dia, jika Anies ingin menang, Anies harus menggandeng tokoh yang merepresentasikan arus besar perubahan tersebut, yakni AHY.
”Ini juga yang membedakan dirinya dengan (bakal capres dari Partai Gerindra) Pak Prabowo Subianto dan (bakal capres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Mas Ganjar Pranowo yang keduanya berlomba-lomba menampilkan fotonya bersama Presiden Pak Joko Widodo,” kata Andi.
Kalau kemudian Anies mulai sering tampil bersama AHY di publik, Andi menilai, hal ini wajar saja. Sebab, memang AHY adalah Ketum Partai Demokrat yang menjadi bagian dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, sekaligus sebagai ujung tombak perjuangan untuk perubahan dan perbaikan di Indonesia. Selain itu, sekaligus dengan tampil berdua, Anies bisa melihat langsung sambutan publik terhadap pasangan Anies-AHY.
”Tentu saja keputusan tentang cawapres tetap berada pada Mas Anies sendiri sesuai piagam kesepakatan ketiga partai Koalisi Perubahan. Tetapi, chemistry dibangun dengan seringnya berinteraksi satu sama lain dalam berbagai situasi,” ucap Andi.
Jika pasangan Anies-AHY dirasa sudah cocok, menurut Andi, perlu segera dideklarasikan. Dengan begitu, kekuatan ketiga partai koalisi bisa disatukan dalam satu barisan yang kuat dan solid untuk memenangi Pilpres 2024.
”Waktu tinggal enam bulan sebelum hari pencoblosan. Jangan sampai terlambat menyusun barisan. Rakyat pendukung perubahan sudah menunggu,” kata Andi.
Tidak ada hubungannya
Dihubungi secara terpisah, Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendi Choirie menyambut positif semakin intensnya pertemuan Anies-AHY. ”Anies memang harus dekat dengan pimpinan partai koalisi,” ujarnya.
Namun, Effendi Choirie menegaskan, soal bakal cawapres, itu tidak harus berasal dari pimpinan partai. Bagi Nasdem, bakal cawapres Anies bisa siapa pun, termasuk dari luar partai. ”Yang penting bisa memilki daya dongkrak suara Mas Anies, terutama untuk Jawa Timur dan Jawa Tengah,” ucapnya.
Baca juga: Kriteria Bakal Cawapres untuk Anies Bertambah, Nama Aher dan AHY Mencuat
Pelaksana Tugas Sekretaris Jenderal Nasdem Hermawi Taslim menambahkan, kian intensnya pertemuan Anies-AHY tidak bisa serta-merta diartikan bahwa Anies akan memilih AHY sebagai bakal cawapresnya. ”Tidak ada hubungannya dengan duet Anies-AHY. Ini sosialisasi Anies. Tiap partai menyosialisasikan Anies dengan caranya sendiri-sendiri,” tuturnya.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Sabtu malam ini, juga bertemu dengan Anies di Padang, Sumatera Barat. Anies bersama Surya Paloh akan membuka orientasi bakal calon anggota legislatif Nasdem Sumatera Barat, Minggu pagi.
Kian intensnya pertemuan Anies-AHY tidak bisa serta-merta diartikan bahwa Anies akan memilih AHY sebagai bakal cawapresnya.
Dinilai belum ada titik temu
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno berpandangan, kegiatan bersama Anies-AHY ini bertujuan untuk memamerkan kepada publik bahwa keduanya tetap solid, tetap akur, dan sangat mungkin bisa berduet di Pilpres 2024 meski belakangan hubungan keduanya sering kali masih dianggap belum jelas. Hubungan keduanya kerap dinilai masih ”mengambang” karena Anies tak kunjung mengumumkan AHY sebagai bakal cawapres.
”Kegiatan bersama ini sebenarnya ingin mengamputasi supaya tak ada lagi spekulasi-spekulasi liar yang mengira keduanya tidak akur,” kata Adi.
Baca juga: Nama Bakal Cawapres Anies Masih Bisa Berubah
Menurut Adi, dengan kian intensnya pertemuan Anies-AHY, Demokrat ingin memperlihatkan bahwa keduanya memiliki chemistry. Demokrat sangat terlihat menunjukkan keseriusannya mengincar kursi cawapres bagi Anies. Hal ini terbukti, misalnya, begitu banyak baliho yang memperlihatkan kemesraan Anies-AHY di jalan-jalan utama DKI Jakarta.
”Itu, kan, menegaskan bahwa Demokrat tidak main-main. Demokrat itu enggak kaleng-kaleng, niat betul, ngebetbetul ingin menjadikan AHY sebagai bakal cawapresnya Anies,” kata Adi.
Namun sayangnya, belum ada titik temu antara kepentingan politik Demokrat dan Nasdem. Alhasil, posisi bakal cawapres Anies untuk AHY sampai saat ini juga terkesan menggantung. ”Jadi, ini bukan soal chemistry. Yang belum ketemu itu soal kepentingan politik saja,” ucapnya.
Adi juga menduga, ada sejumlah alasan bagi Anies sehingga tak kunjung mengumumkan AHY sebagai bakal cawapresnya. Pertama, Anies tidak terlampau yakin bahwa AHY bisa mendongkrak elektabilitasnya. Kedua, Anies juga tidak yakin bahwa AHY bisa menutup semua lubang kelemahan yang dimiliki oleh Anies untuk memenangi pertarungan di Pilpres 2024.
”Kalau Anies yakin AHY adalah jawaban dari semua kelemahannya, ya, pasti akan segera diumumkan sebagai pendamping Anies. Tetapi nyatanya, kan, enggak (kunjung diumumkan) juga,” ucap Adi.