Anies-AHY Kembali Bertemu, Bahas Ikhtiar Perubahan
Seusai bertemu selama lebih kurang dua jam, Anies dan AHY saling melontarkan ucapan terima kasih melalui akun media sosial masing-masing. Keduanya mengaku senang bisa bertemu kembali untuk membahas situasi bangsa.
Oleh
NORBERTUS ARYA DWIANGGA MARTIAR
·5 menit baca
ISTIMEWA
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengunjungi kediaman Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pertemuan antara Agus atau yang kerap disapa AHY dan Anies tersebut berlangsung sekitar dua jam, dari pukul 11.00 hingga pukul 13.00.
JAKARTA, KOMPAS — Di tengah kian menghangatnya konstelasi politik Tanah Air, mantan Gubernur DKI Jakarta yang telah mendapat dukungan sebagai bakal calon presiden, Anies Rasyid Baswedan, kembali bertemu dengan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Tak hanya silaturahmi jelang Ramadhan, pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam itu juga menjadi ajang keduanya untuk bertukar pikiran membahas ikhtiar perbaikan dan perubahan bangsa ke depan.
Jika sebelumnya Anies yang mengunjungi Agus di kantor DPP Partai Demokrat, pada Selasa (21/3/2023) siang giliran Agus yang menyambangi kediaman Anies. Selama pertemuan yang berlangsung sejak pukul 11.00 hingga 13.00 itu, Agus yang kerap disapa AHY didampingi Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Adapun Anies didampingi Sudirman Said, ketua tim pemenangannya.
Dalam akun Twitter pribadinya, AHY mengaku senang bisa bertemu dengan Anies. Pertemuan itu disebutnya sebagai pertemuan yang cukup spesial karena selain bertukar pikiran, keduanya juga bersilaturahmi menjelang bulan Ramadhan. ”Terima kasih, Mas Anies. Insya Allah, silaturahmi ini jadi bekal dalam ikhtiar membawa perubahan dan perbaikan untuk Indonesia,” kata AHY.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono mengunjungi kediaman Anies Baswedan di Jakarta, Selasa (21/3/2023). Pertemuan antara Agus dan Anies tersebut berlangsung sekitar 2 jam, dari pukul 11.00 hingga 13.00.
Demikian pula Anies, melalui akun Twitter pribadinya, ia mengucapkan terima kasih atas kunjungan AHY. Kunjungan tersebut menjadi ajang untuk bertukar pikiran tentang berbagai hal yang berkaitan dengan kemajuan bangsa dan negara.
”Kami sampaikan pula selamat menyambut datangnya bulan Ramadhan buat Mas AHY dan keluarga besar Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono), juga kepada seluruh keluarga besar Partai Demokrat. Semoga Allah SWT limpahkan berkah bagi kita semua,” ujar Anies.
Seusai pertemuan, Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menerangkan, pertemuan itu merupakan pertemuan dua orang sahabat. Keduanya juga saling berbagi informasi mengenai kegiatan masing-masing. Belum lama ini, AHY baru saja berkunjung ke sejumlah daerah di Jawa Timur untuk menyampaikan pidato politik sekaligus bertemu dan mendengar harapan masyarakat secara langsung.
Menurut Herzaky, dalam pertemuan tersebut, keduanya berdiskusi dan saling memberikan masukan, termasuk membicarakan rencana ke depan. Pertemuan pun disebutnya berlangsung hangat dan bersahabat seperti biasanya. ”Setiap pertemuan seperti ini berlangsung, optimisme kita semakin meningkat. Percaya kalau harapan akan perubahan dan perbaikan semakin dekat ke tujuannya,” ujar Herzaky.
FAKHRI FADLURROHMAN
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) naik ke atas panggung bersama Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kedua dari kiri) dan Edhie Baskoro Yudhoyono (ketiga dari kiri) di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2023).
Sebelumnya, pertemuan Anies dengan AHY berlangsung pada 2 Maret lalu. Saat itu, Anies menyambangi kantor DPP Partai Demokrat untuk mengikuti rapat terbatas dengan Majelis Tinggi Partai Demokrat. Adapun deklarasi Anies menjadi bakal calon presiden Partai Demokrat telah disampaikan pada akhir Januari 2023 oleh AHY.
Aura presiden
Pada hari yang sama, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Papua untuk meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub dan peluncuran produk-produk kreativitas di Kota Jayapura. Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan turut mendampingi Presiden.
Ketika memberikan sambutan, Budi sempat menyinggung bahwa Prabowo terlihat sering mendampingi Jokowi dalam kunjungan kerja belakangan ini. Oleh karena itu, Budi menyebut, sebagian aura presiden sudah mulai berpindah ke Prabowo.
”Kita semua mengamati, akhir-akhir ini Pak Prabowo sering bepergian bersama Pak Jokowi. Beberapa kali juga Pak Prabowo mengatakan bahwa Pak Jokowi adalah gurunya, guru beliau. Seluruhnya mulai melihat aura Pak Jokowi sebagian sudah pindah ke Pak Prabowo,” kata Budi.
ISTIMEWA
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mendampingi Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja ke Papua meresmikan Gedung Papua Youth Creative Hub dan peluncuran produk-produk kreativitas di Kota Jayapura.
Budi pun berharap, Prabowo yang juga merupakan ketua umum sekaligus bakal capres dari Partai Gerindra selalu dalam keadaan sehat. Tidak hanya itu, Budi juga mendoakan agar Prabowo lancar dan sukses dalam kontestasi Pemilu 2024.
Masih cair
Kendati sudah banyak nama yang disebut, bahkan didukung sebagai bakal capres, belum satu pun yang resmi akan diusung dalam Pilpres 2024. Anies, misalnya, sudah mengantongi dukungan dari tiga partai politik, yakni Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS. Namun, ketiga partai politik itu belum menetapkan dan merumuskan koalisi. Padahal, ketiga parpol itu sama-sama tidak bisa mengusung capres-cawapes sendiri karena terbentur syarat pencalonan presiden.
Begitu pula dengan Prabowo, meski sudah ditetapkan menjadi bakal capres dari Gerindra, belum disetujui kawan koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). PKB, bahkan, sudah mengamanatkan ketua umumnya, Muhaimin Iskandar, sebagai bakal capres. Sampai saat ini, koalisi Gerindra-PKB belum memutuskan sosok yang akan diusung bersama dalam pilpres.
Belakangan muncul pula wacana duet Prabowo dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Namun, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) tempat Ganjar bernaung belum pula menetapkan bakal capres.
Variabel penentu konstelasi koalisi adalah Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Selama Bu Mega belum mengumumkan (capres PDI-P), permainan masih bisa berubah.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam diskusi bertajuk ”Pemilu 2024: Konstelasi, Variabel Penentu dan Pemenangnya” mengungkapkan, peta koalisi jelang Pemilu 2024 masih sangat cair. Kondisi itu membuat kemungkinan perubahan koalisi masih terbuka. Meski diperkirakan terdapat tiga poros yang bisa terbentuk, bukan tidak mungkin hal itu akan berubah dalam beberapa bulan ke depan.
”Variabel penentu konstelasi koalisi adalah Megawati Soekarnoputri dan Joko Widodo. Selama Bu Mega belum mengumumkan (capres PDI-P), permainan masih bisa berubah,” kata Qodari.
Dijelaskan, hak prerogatif sebagai ketua umum PDI-P untuk menentukan bakal capres yang akan diusung membuat Megawati menjadi variabel yang sangat ditunggu dalam konstelasi pencalonan presiden.
Sementara itu, lanjut Qodari, Jokowi juga menjadi sosok yang menentukan dalam konstelasi pencalonan presiden. Sebab, beberapa ketua umum partai politik kini menjadi bagian dari kabinet yang dipimpinnya sehingga preferensi Jokowi akan menjadi pertimbangan para ketua partai dalam mengambil langkah di Pemilu 2024.
Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari dalam diskusi bertajuk "Pemilu 2024: Konstelasi, Variabel Penentu dan Pemenangnya", Selasa (21/3/2023), di Jakarta.
Hal lain yang membuat Jokowi menjadi sosok yang juga menentukan adalah karena sebagai presiden petahana, dia memiliki basis massa yang besar di sejumlah wilayah. Sementara sebagai tokoh politik, dia memiliki jaringan sukarelawan yang dapat bergerak dan membantu sosok capres yang memiliki kedekatan dengan Jokowi.
”Bagaimana mau bicara menang, calonnya saja belum jelas. Siap-siap untuk putaran kedua (pilpres) pada 26 Juni 2024,” ujarnya.
KIB terbuka
Menurut Qodari, PDI-P bukan tidak mungkin akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebab, hingga saat ini, KIB juga belum mendeklarasikan bakal capres yang bakal diusung meskipun internal Partai Golkar sudah mengusung ketua umumnya, Airlangga Hartarto, sebagai bakal capres.
Sekretaris Jenderal PPP Arwani Thomafi mengiyakan bahwa Jokowi menjadi salah satu penentu dalam Pemilu 2024. Oleh karena itu, segala gerak-gerik atau kode yang dilemparkan Jokowi akan selalu menjadi perhatian banyak kalangan.
Meski demikian, Arwani memastikan bahwa sejauh ini, KIB merupakan koalisi dengan dukungan atau modal kursi terbanyak di parlemen, yakni 148 kursi. Baginya, modal tersebut membuat KIB menjadi sangat menarik.
KOMPAS
Meski konsolidasi internal berjalan, setiap parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mulai mengirimkan sinyal politik mengenai calon presiden yang akan diusung. Terhadap calon presiden tersebut, tiga partai KIB, yaitu Partai Golkar, PPP, dan PAN, diperkirakan masih sangat terbuka untuk dipilih ataupun tidak dipilih.
Oleh karena itu, KIB tetap membuka peluang koalisi dengan partai lain. ”Kami membuka diri dan saling menghormati apa pun kebijakan politik kita masing-masing. Yang penting bagaimana Pemilu 2024 menjadi pertarungan yang berkualitas dan lebih mencerahkan bangsa kita,” tuturnya.
Menurut Arwani, dalam waktu dekat, KIB akan melakukan satu tahap penting mengenai pembahasan bakal capres dan bakal cawapres. Tahapan penting itu direncanakan dilakukan setelah tahapan pendaftaran calon anggota legislatif selesai. Jika merujuk jadwal dan tahapan Pemilu 2024 yang disusun KPU, pendaftaran bakal calon anggota DPD, DPR, dan DPRD untuk Pemilu 2024 dilaksanakan pada 1-11 Mei 2023.