Saat Lebaran, Prajurit TNI AL di KRI Tetap Patroli Menjaga Kawasan Rawan
Meskipun pemerintah tetapkan libur bersama Lebaran 2023, ada sebagian prajurit TNI AL yang tidak bisa libur. Mereka tak mengenal kata libur saat menjaga kedaulatan laut Negara Kesatuan RI.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tak ada fasilitas cuti bagi prajurit TNI Angkatan Laut yang bertugas di Kapal Perang RI selama Lebaran 2023. Mereka tetap disiagakan untuk berjaga dan berpatroli di kawasan perairan yang rawan. Hal ini dalam rangka menjaga kedaulatan negara di kawasan laut dan mencegah tindakan ilegal yang dilakukan pihak luar.
”Kapal Perang RI (KRI) akan disiapkan seperti biasa. Jadi, tidak ada istirahat dan cuti bagi prajurit yang berdinas di kapal-kapal jaga atau patroli hingga Lebaran,” ujar Kepala Staf TNI AL Laksamana Muhammad Ali dalam acara pembagian paket sembako untuk prajurit di Markas Besar TNI AL, Jakarta, Jumat (14/4/2023).
Di kesempatan itu, dibagikan 75.000 paket sembako kepada prajurit. Setiap paket berisi beras, minyak goreng, gula, tepung terigu, kopi, teh, dan mi instan. Di tiap markas TNI AL juga digelar bazar sembako murah untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit dan masyarakat sekitar.
Lebih lanjut Ali menyampaikan bahwa patroli yang dilaksanakan itu merupakan kewajiban bagi TNI AL untuk tetap menjaga keamanan dan kedaulatan perairan Indonesia dalam keadaan apa pun. Untuk daerah penjagaan berfokus pada perbatasan antarnegara.
Selain bersiaga, TNI AL juga bertugas untuk menegakkan hukum apabila terjadi aktivitas ilegal di perairan Indonesia. Untuk itu, TNI AL melibatkan kapal perang patroli dan pesawat patroli maritim untuk mengawasi situasi perairan di wilayah perbatasan.
”Prajurit disiagakan baik di darat maupun laut untuk berjaga. Sebab, jelang Lebaran akan rawan aktivitas ilegal, khususnya penyelundupan,” ujar Ali.
Jelang Lebaran 2023, TNI AL berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam membantu kelancaran arus mudik dan juga arus baliknya. TNI AL menyediakan satu KRI tipe landing platform dock (LPD) untuk digunakan masyarakat yang mudik saat Idul Fitri, khususnya yang menggunakan kendaraan roda dua.
Jelang Lebaran 2023, TNI AL berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan dalam membantu kelancaran arus mudik dan juga arus baliknya.
TNI AL juga mengerahkan sekitar 7.500 personel untuk membantu pengamanan saat periode mudik Lebaran. Para prajurit itu disiagakan untuk membantu tugas Polri.
Bagi prajurit dan keluarganya yang akan mudik Lebaran, TNI AL juga menyediakan bus dan pesawat. Untuk mudik ini tetap disesuaikan dengan jadwal libur setiap personel.
Baru-baru ini, Komando Armada RI dan Korps Marinir TNI AL juga melaksanakan Operasi Trisila. Operasi itu bertujuan untuk berkeliling di wilayah perairan nasional untuk mengawasi segala bentuk pelanggaran hukum laut.
Saat operasi, dikerahkan sejumlah kapal, seperti KRI Teluk Calang 524, KRI Tjiptadi 381, KRI Kerambit 627, KRI Barakuda 633, dan KRI Kurau 856. Operasi itu juga didukung oleh dua pesawat udara, satu kompi Marinir dengan kendaraan tempur meliputi tiga tank BMP-3F dan lima BTR-50 PM yang melibatkan 687 personel.
Menurut analis pertahanan dari Semar Sentinel, Fauzan Malufti, tidak ada kerawanan khusus berbentuk ancaman militer saat periode Lebaran atau Idul Fitri. TNI secara keseluruhan juga selalu mengoptimalkan kesiapan alat utama sistem senjata (alutsista), baik saat libur panjang Lebaran maupun Natal dan Tahun Baru.
”Misalnya ada kerentanan, hal itu lebih fokus pada peningkatan volume masyarakat yang akan bepergian saat Lebaran. Mereka akan menggunakan moda transportasi darat, laut, dan udara,” ujarnya.
Dalam hal ini, langkah yang ditempuh TNI sudah tepat, yakni membantu instansi pemerintah lainnya. Fauzan juga mencontohkan negara lain, seperti Amerika Serikat dan Inggris, yang juga melibatkan unsur militer saat ada peningkatan mobilitas masyarakat ataupun kendala pada infrastruktur transportasi.