Menjaga NKRI Tak Kenal Kata Libur, meskipun Ada Cuti Bersama
Meskipun pemerintah tetapkan libur bersama sejak 29 April hingga 6 Mei mendatang, ada sebagian prajurit TNI yang tidak bisa libur Lebaran. Mereka tak mengenal kata libur saat menjaga Negara Kesatuan RI di wilayah Papua.
Oleh
EDNA CAROLINE PATTISINA
·3 menit baca
Bagi sebagian prajurit TNI, libur Lebaran yang panjang tidak berarti mudik atau berkumpul dengan keluarga walaupun saat ini ada ketentuan pemerintah untuk libur bersama sejak 29 April hingga 6 Mei mendatang. Prajurit yang tengah dalam masa penugasan tetap harus bersiaga di posnya masing-masing. Mereka yang berlebaran berbaur dengan warga seraya waspada dan siaga.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Indan Gilang Buldansyah mengatakan, Kamis (5/5/2022), di TNI AU, para prajurit Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) yang tengah melaksanakan tugasnya di wilayah Papua tidak mudik. Mereka harus rela merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1443 Hijriah di daerah penugasan.
Saat ini terdapat sejumlah satuan Kopasgat yang melaksanakan tugas di Provinsi Papua, seperti Batalyon Komando (Yonko) 462 Pasgat dan 469 Pasgat, serta prajurit Wing 3 Pasgat. Mereka tersebar di Jayapura, Wamena, Timika, Ilaga, Merauke dan sejumlah daerah lainnya di Papua. ”Saat Idul Fitri tahun ini, seluruh personel Pasgat yang beragama Islam merayakannya di daerah penugasan masing-masing, berbaur dengan masyarakat setempat,” ujar Indan.
Selain melaksanakan tugas pengamanan wilayah, prajurit Kopasgat juga melaksanakan tugas pengamanan obyek vital nasional, seperti bandar udara (bandara) yang ada di sejumlah tempat di Provinsi Papua.
”Saat Idul Fitri tahun ini, seluruh personel Pasgat yang beragama Islam merayakannya di daerah penugasan masing-masing, berbaur dengan masyarakat setempat.”
Salah satu petugas jaga TNI lainnya yang tugasnya cukup rumit dan membutuhkan ketelitian tinggi adalah Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas). Mereka bertugas menjaga wilayah udara nasional dari Sabang sampai Merauke. Mereka yang menjadi mata seandainya ada pesawat tidak dikenal yang masuk jurisdiksi NKRI. Tugas ini sangat penting mengingat banyak serangan musuh dilakukan lewat udara, seperti serangan 11 September 2001 di New York, Amerika Serikat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah, menyebutkan, para prajurit TNI AU yang berdinas di satuan-satuan radar tetap siaga 24 jam meskipun juga ada libur Idul Fitri. ”Satuan jajaran Koopsudnas mengamati dan menjaga wilayah udara kedaulatan negara, guna memastikan tidak adanya pelanggaran udara dan potensi yang dapat mengancam kedaulatan Indonesia,” ungkap Indan.
Koopsudnas merupakan Komando utama Operasi TNI Angkatan Udara yang bertugas menyelenggarakan upaya pertahanan keamanan atas wilayah udara nasional secara mandiri ataupun bekerja sama dengan Komando Utama Operasional. Utamanya, mewujudkan kedaulatan dan keutuhan serta kepentingan lain dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tugas Jaga di Kolinlamil
”Gerak taktis (raktis) pasukan divisi jaga akan menjadi tulang punggung pengamananan Mako Kolinlamil beserta seluruh aset yang berada di dalamnya. Untuk itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan pasukan divisi jaga dalam menghadapi setiap kemungkinan buruk harus lebih ditingkatkan dan selalu disiagakan.”
Tak hanya TNI AU, prajurit TNI Angkatan Laut juga tetap bertugas. Mereka di antaranya para prajurit Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). Kamis ini, saat peluit berbunyi, mereka langsung sigap berjaga dan berlari-lari menuju posnya.
Perwira Dinas jaga Mayor Laut (T) Hendri Priyono sebagai ”pengganti” Panglima Kolinlamil menyatakan, di Kesatrian Kolinlamil sengaja melaksanakan apel kelengkapan divisi jaga Mako Kolinlamil di jam-jam yang tidak biasanya. Tujuannya, untuk mengecek satu per satu keberadaan semua personel divisi jaga. Sesuai aturan pasukan divisi jaga, para prajurit juga dilarang keras meninggalkan kesatrian meskipun sedang tidak aktif jaga.
Secara acak, Perwira Dinas jaga juga mengecek pengetahuan personel jaga tentang tugasnya, misalnya jika terjadi peran kebakaran. Tiba-tiba terdengar pengumuman, ”Peran kebakaran, peran kebakaran. Kebakaran terjadi di ruang Satharkan Satlinlamil 1. Divisi jaga aksi penanggulangan.” Demikian instruksinya. Segera, pasukan divisi jaga berhamburan menempati pos-posnya. Sebagian yang lainnya langsung menuju lokasi latihan kebakaran sambil membawa alat pemadam kebakaran yang posisinya paling dekat dengan lokasi kebakaran.
Panglima Komando Lintas Laut Militer Laksda Erwin S Aldedharma menambahkan, gerak taktis (raktis) pasukan divisi jaga akan menjadi tulang punggung pengamananan Mako Kolinlamil beserta seluruh aset yang berada di dalamnya. Untuk itu, kewaspadaan dan kesiapsiagaan pasukan divisi jaga dalam menghadapi setiap kemungkinan buruk harus lebih ditingkatkan dan selalu disiagakan.