Bertemu Presiden Jokowi, Wapres Amin Lapor Rencana ke Papua
Presiden Jokowi dan Wapres Amin bertemu di Surakarta. Dalam pertemuan ini di antaranya dibicarakan rencana Wapres mengunjungi Papua. Pertemuan ini sekaligus menepis berbagai isu terkait keduanya.
’
JAKARTA, KOMPAS — Setelah sekitar sebulan tidak bersua karena sejumlah aktivitas, Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan Presiden Joko Widodo bertemu di ruang tunggu VVIP Pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Sejumlah hal dilaporkan kepada Presiden pada kesempatan tersebut, termasuk di antaranya rencana Wapres Amin mengunjungi Papua.
”Pada siang hari tadi, menjelang keberangkatan, Pak Jokowi bertemu dengan Wakil Presiden Kiai Ma’ruf Amin di bandara. (Terkait) pertemuan itu, karena memang ternyata dengan berbagai kesibukan, baik kesibukan Presiden maupun kesibukan Wakil Presiden, sehingga sebulan lebih antara Presiden dan Wakil Presiden tidak ketemu,” kata Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi, Senin (21/11/2022).
Masduki menuturkan bahwa Presiden Jokowi sibuk dengan persiapan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan kesibukan lain, termasuk ketika menerima keketuaan ASEAN. Sementara itu, Wapres Amin juga menghadiri undangan ke Timur Tengah.
”Wakil Presiden mendapat limpahan tugas dari Presiden datang ke Sharm El-Sheik di Mesir untuk KTT COP27. Dan, sebelumnya juga di Uni Emirat Arab sehingga terjadi kesibukan. Maka, tadi ketika Presiden dan Wakil Presiden ada dalam satu kota, disempatkan untuk bertemu, untuk berbicara beberapa hal,” ujar Masduki saat memberikan keterangan kepada pers di dalam pesawat.
Baca juga: Wapres Amin Mengajak Peserta COP27 Menjadi Bagian dari Solusi
Hal pertama yang dibicarakan adalah mengenai rencana Wapres Amin berkunjung ke Papua. ”Jadi, Wakil Presiden sebagai penanggung jawab urusan Papua melapor kepada Presiden Jokowi apa saja yang akan dilakukan oleh Wakil Presiden ketika akan berkunjung ke Papua,” kata Masduki.
Rencana membawa sejumlah menteri ke Papua pun dilaporkan kepada Presiden. ”Walaupun mungkin menteri-menteri itu tidak akan berkunjung full, tetapi Wakil Presiden akan berkunjung selama seminggu di Papua, di beberapa titik yang memang setelah ada DOB (daerah otonomi baru). Itu yang dilaporkan,” ujarnya.
Jadi, Wakil Presiden sebagai penanggung jawab urusan Papua melapor kepada Presiden Jokowi apa saja yang akan dilakukan oleh Wakil Presiden ketika akan berkunjung ke Papua.
Baca juga: Wapres Amin: Pemekaran Papua untuk Mempercepat Pembangunan
Saat ditanya media, Masduki menuturkan bahwa Presiden Jokowi tidak memberikan arahan khusus terkait dengan rencana kunjungan Wapres Amin ke Papua tersebut. ”Tidak ada arahan khusus. Dilaksanakan dengan baik, silakan. Kalau perlu, mau mengajak siapa menterinya, mangga (Jawa: silakan),” kata Masduki.
Pada pertemuan di ruang tunggu VVIP tersebut, Wapres Amin juga melaporkan kepada Presiden Jokowi soal mahasiswa Indonesia di Mesir yang kekurangan asrama. Saat berdialog dengan mahasiswa, Wapres Amin menyanggupi akan menyampaikan hal tersebut kepada Presiden Jokowi.
”Wakil Presiden menyanggupi ketika dialog dengan para mahasiswa itu untuk disampaikan kepada Presiden Jokowi. Bahkan, nanti kalau disetujui, pembangunan asrama itu akan diberi nama asrama Bapak Jokowi,” kata Masduki.
Sebelumnya, di sela-sela kunjungan kerja di Kairo, Wapres Amin bersilaturahmi dan berdialog dengan para mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh studi di Mesir, di Wisma Duta Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo pada Sabtu (5/11/2022) malam waktu setempat. Pada kesempatan tersebut, Muhammad Ikramurrahman Amin dari Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir mengusulkan penambahan asrama mahasiswa Indonesia di Mesir.
Baca juga: Pesan Kebangsaan dari Wapres Amin untuk Para Penerus Bangsa
Alasannya, asrama yang ada saat ini sudah tidak lagi mampu menampung banyaknya jumlah mahasiswa Indonesia yang ada di Mesir. ”Memang ada asrama yang dibangun di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, tetapi hanya memiliki kapasitas untuk 1.200 orang. Sementara jumlah mahasiswa Indonesia sekarang yang ada di Mesir sebanyak kurang lebih 12.000 orang. Maka, dengan ini, kami harapkan semoga ada asrama Indonesia baru lagi,” kata Ikram.
Menurut Ikram, pembangunan asrama baru bagi mahasiswa Indonesia di Mesir juga diperlukan untuk melindungi dan menjaga mahasiswa dari segala tindakan kriminal, mulai dari pencurian, penipuan penyewaan rumah, hingga kekerasan fisik yang terus meningkat setiap tahun. ”Salah satu kendala kami sebagai mahasiswa di sini adalah tingginya tingkat kriminalitas yang kami rasakan terkhusus kekerasan fisik, pembobolan rumah, penipuan penyewaan rumah, dan segala macam,” ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, Wapres pun berjanji akan menindaklanjutinya bersama dengan Duta Besar RI di Mesir. ”Usulan tentang asrama, saya menyambut baik usulan ini. Dan nanti Pak Duta Besar saya minta ini dimatangkan alasan-alasannya, pertimbangan rasionalnya semua,” kata Wapres Amin.
Apabila pembangunan asrama ini terealisasi, Wapres menuturkan, ia mengusulkan untuk diberi nama Presiden RI saat ini, yakni Joko Widodo. ”Mudah-mudahan ini saya akan sampaikan kepada Pak Jokowi supaya ini menjadi perhatian. Andaikata nanti bisa dibangun, bukan asramanya Ma’ruf Amin, tapi Joko Widodo,” kata Wapres Amin disambut tepuk tangan mahasiswa.
Pertemuan ini menjadi sangat penting untuk menyatakan seluruh gorengan yang macam-macam itu tidak benar. Itu yang penting, bahwa yang namanya Presiden dan Wakil Presiden satu irama, satu jalan, tidak ada pertentangan apa pun.
Masduki menuturkan, dalam pertemuannya dengan Presiden Jokowi di Surakarta, Wapres Amin pun melaporkan saat dirinya mewakili Presiden Jokowi menerima semacam penghargaan perdamaian di Abu Dhabi. ”(Hal) yang keempat, yang penting, adalah banyak isu yang seakan-akan antara Presiden dan Wakil Presiden itu seperti terpisah, gitu,” ujarnya.
Ketika Wapres Amin tidak hadir ke KTT, misalnya, diisukan macam-macam. ”Ada yang goreng-goreng. Maka, pertemuan ini menjadi sangat penting untuk menyatakan seluruh gorengan yang macam-macam itu tidak benar. Itu yang penting, bahwa yang namanya Presiden dan Wakil Presiden satu irama, satu jalan, tidak ada pertentangan apa pun,” kata Masduki.