Penilaian Bima Arya soal Ganjar-Kamil Bukan Keputusan KIB
Koalisi Indonesia Bersatu belum memutuskan capres-cawapres yang akan diusung. Pertemuan KIB di Makassar, 6 November mendatang, juga belum akan memutuskan hal tersebut.
> Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memutuskan capres-cawapres.
> Pertemuan KIB di Makassar belum akan memutuskan capres-cawapres.
> PAN menilai pendapat kadernya, Bima Arya, terkait pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil merupakan cerminan dari harapan masyarakat Jawa Barat.
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan, yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB, belum memutuskan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung di Pemilihan Presiden 2024. Koalisi tidak ingin terburu-buru dan ingin fokus terlebih dahulu mengonsolidasikan kekuatan antarmesin partai politik untuk pemenangan di Pilpres 2024.
Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi saat dihubungi di Jakarta, Senin (31/10/2022), mengatakan, KIB sejauh ini belum memutuskan pasangan capres-cawapres yang akan diusung di Pilpres 2024. Hal ini sekaligus menanggapi pernyataan Wali Kota Bogor Bima Arya yang memandang Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai calon pemimpin masa depan dan bisa saling melengkapi.
”Belumlah, belum ada (keputusan). Ya, namanya cuma dipasang-pasangkan, ya, hal yang biasa. Namun, kami belum memikirkan nama-nama. Masih lamalah prosesnya,” ujar Baidowi.
Baca juga: Makna Perjumpaan Ganjar–Emil dan Sindiran Menuju Pilpres 2024
Baidowi melanjutkan, KIB tidak ingin terburu-buru dalam memutuskan capres-cawapres. Jika melihat tenggat pendaftaran capres-cawapres, yakni September 2023, artinya koalisi masih mempunyai waktu cukup untuk mematangkan calon yang ingin diusung.
”Artinya kalau September 2023 itu pendaftaran, ya, kira-kira Juli atau Agustus itu, kan, kira-kira waktu yang paslah. Jangan lama-lama itu bukan berarti harus buru-buru. Namun, kami memaknainya, jangan lama-lama dari waktu pendaftaran,” kata Baidowi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, juga menyampaikan, pertimbangan PAN untuk mengusung Ganjar sebagai capres di Pilpres 2024 merupakan keputusan internal PAN. Hal yang pasti, rencana Ganjar sebagai capres bukan keputusan KIB.
”Ya, itu (mengusung Ganjar), kan, katanya PAN. Kan, kami forumnya nanti, kami ada di Makassar, forum ketua umum tiga partai,” ujar Airlangga.
Baca juga: Koalisi Dini, Ikhtiar Parpol Lepas dari Bayang-bayang Figur Capres
Untuk diketahui, KIB memang kembali akan menggelar pertemuan bersama di Makassar, Sulawesi Selatan, pada 6 November mendatang. Pertemuan itu bertemakan ”Koordinasi Nasional KIB”.
Ketika ditanya apakah akan ada deklarasi capres-cawapres di Makassar, Airlangga tidak memberikan kepastian.
Menanggapi pertanyaan wartawan terkait apakah Ridwan Kamil akan bergabung menjadi kader Golkar pada akhir tahun, Airlangga menyebut hal ini masih dalam pembahasan. Wacana Ridwan Kamil menjadi kader Golar muncul ketika Ridwan Kamil hadir di peringatan Hari Ulang Tahun Golkar, 21 September 2022.
Harapan masyarakat Jabar
Secara terpisah, Wakil Ketua Umum DPP PAN Viva Yoga mengungkapkan, pendapat Bima Arya terkait sosok Ganjar dan Ridwan Kamil sebagai pemimpin masa depan adalah cerminan dari harapan masyarakat Jawa Barat. Untuk kelompok masyarakat yang lain, menurut dia, masing-masing memiliki aspirasi politik yang beragam dan bervariasi.
”Itulah indahnya kehidupan berdemokrasi. Masyarakat bebas menyatakan pendapat dan pemikiran baik lisan maupun tulisan karena dijamin konstitusi,” kata Viva.
Baca juga: Ganjar, Prabowo, dan Anies Tetap di Tiga Besar
Ganjar dan Ridwan Kamil telah ditetapkan sebagai bakal calon di Pilpres 2024 di dalam forum Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PAN 2022. Di samping kedua nama itu, ada pula nama-nama lainnya, seperti Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Sebagai bagian dari anggota KIB, tutur Viva, PAN akan mengusulkan nama-nama yang telah ditetapkan untuk dibahas dan diajukan dalam KIB bersama dengan Golkar dan PPP. Lagi pula, pendaftaran capres-cawapres masih lama, September 2023.
”PAN dan KIB masih memonitor perkembangan dinamika politik nasional. Dan KIB masih fokus membantu pemerintahan Presiden Jokowi untuk dapat meningkatkan kinerjanya sampai tuntas,” ucap Viva.
Baca juga: Usulkan Sembilan Nama Bakal Capres, Arah Dukungan PAN Belum Jelas
Dalam pertemuan koordinasi nasional KIB di Makassar, Viva menegaskan bahwa acara itu sebatas konsolidasi organisasi partai untuk bersama-sama menyatukan kekuatan mesin politik. Ketiga partai akan saling menyamakan gerakan dan aksi untuk pemenangan di Pilpres 2024.
Di Makassar nanti, KIB akan memfinalisasi program kerja KIB dengan jargon Program Akserasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) untuk 10 tahun ke depan. Dari platform KIB dan program kerja PATEN ini, diharapkan bisa menjadi salah satu pedoman atau haluan dalam menentukan siapa figur yang dapat menjalankan program tersebut untuk dicalonkan di Pilpres 2024.
”Acara ini belum menetapkan paslon yang diusung KIB. Masih lama juga pendaftaran capres-cawapres, September 2023,” kata Viva.