Pasca-Koalisi Golkar-PAN-PPP, Ridwan Kamil Sowan ke Airlangga dan Zulkifli
Pertemuan disebut sebatas silaturahmi tetapi di dalamnya menyinggung situasi politik terkini, salah satunya menyangkut koalisi Partai Golkar, Partai Amanat Nasional dan Partai Persatuan Pembangunan, yang baru dibentuk.
Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, salah satu figur yang namanya kerap dipilih publik sebagai calon presiden dalam sejumlah survei elektabilitas capres, sowan ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan di rumah dinas masing-masing, di Jakarta, Minggu (15/5/2022). Pertemuan disebut sebatas silaturahmi, tetapi di dalamnya termasuk menyinggung perkembangan politik terkini, salah satunya menyangkut koalisi Golkar, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan yang dibentuk Kamis lalu.
Ridwan Kamil tiba di rumah dinas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Minggu sore. Sebelumnya, ia berkunjung ke rumah dinas Wakil Ketua MPR Zulkifli Hasan yang tak jauh lokasinya dari rumah dinas Airlangga. Dalam kunjungannya ke rumah Airlangga, Emil hadir bersama istrinya, Atalia Praratya. Keduanya disambut Airlangga bersama istrinya, Yanti Isfandiary. Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar satu jam.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Malam hari ini, menerima kunjungan silaturahmi dari Gubernur Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil, dan pertemuan ini memang sudah beberapa hari lalu direncanakan. Terutama dalam rangka Lebaran, dan kebetulan dengan Pak Emil (sebutan Ridwan Kamil) ini, kita sudah beberapa kali rapat duluan daripada Lebarannya. Jadi, kurang pas kalau tidak ketemu secara fisik dan alhamdulillah pada sore hari ini bisa terlaksana,” ujar Airlangga seusai pertemuan.
Meski pertemuan bertajuk silaturahmi, dalam pertemuan turut dibahas terkait pembangunan perekonomian di Jawa Barat, penanganan kemiskinan di wilayah selatan Jawa Barat, lalu perkembangan pertumbuhan kawasan ekonomi baru, terutama kawasan Rebana yang mencakup Kota dan Kabupaten Cirebon serta daerah penyangganya, yakni Majalengka, Subang, Sumedang, Indramayu dan Kuningan.
”Tentu dalam pembicaraan tersebut, kami membahas hal lain, yang tentu terkait juga perkembangan politik saat ini, di mana tentu selama ini Pak Emil selaku Gubernur Jawa Barat juga didukung Partai Golkar agar pekerjaannya bisa berjalan dengan lancar,” tambah Airlangga.
Ditanyakan mengenai kemungkinan koalisi Golkar-PAN-PPP mengusung Ridwan Kamil di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, Airlangga mengatakan, koalisi terbuka terhadap perkembangan-perkembangan yang ada. Lebih lanjut mengenai capres-cawapres yang akan diusung koalisi, Airlangga menegaskan akan membahasnya bersama dengan parpol lain dalam koalisi. Koalisi, menurut rencana, akan membentuk tim kerja untuk menindaklanjuti pembentukan koalisi, Kamis lalu.
”Dan tentu kami, Partai Golkar, mengapresiasi capaian-capaian Pak Gubernur, Kang Emil. Dan juga kami ingin menjaga supaya proyek yang sudah dibuatkan perpres oleh Pak Presiden bisa dikawal sampai 2024 dan untuk mengawal itu ya tentu koalisi bisa mengakselerasi itu,” jelasnya.
Ridwan Kamil saat ditanya kemungkinan mendampingi Airlangga di Pilpres 2024 menjawab, pembicaraan belum sampai ke tahap tersebut. ”Tapi kalau takdirnya sudah sampai ke situ, pertanyaannya pasti juga bisa dijawab dengan mudah,” ujarnya.
Yang jelas, menurut dia, ia mendukung cita-cita Airlangga, termasuk jika nanti maju di Pilpres 2024. Menjelang akhir jabatan, Ridwan berjanji akan berbalas budi terhadap dukungan Golkar selama pemerintahannya memimpin Jawa Barat.
Selain itu, Ridwan membenarkan tujuan utama kunjungan untuk silaturahmi Lebaran. Sebab, selama Lebaran, ia sibuk memantau arus mudik dan balik Lebaran. Selain itu, kunjungan silaturahmi juga disebutnya untuk mengucap terimakasih atas perhatian Presiden Joko Widodo untuk pembangunan di Jawa Barat. ”Yang mengawalnya Pak Menko (Airlangga), tentulah saya terima kasih,” katanya.
Hal lain yang turut disinggung dalam pertemuan menyangkut pembentukan koalisi Golkar-Partai Amanat Nasional (PAN)-Partai Persatuan Pembangunan (PPP). ”Di bawah bagus responsnya, saya laporkan ke Pak Airlangga. Koalisi ini responsnya sangat positif dan memberikan harapan-harapan dan tentunya dengan begitu mudah-mudahan, ini juga mendukung sisa jabatan saya,” tambahnya.
Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat akan mengakhiri masa jabatannya tahun depan atau 2023. ”Tadi Pak Airlangga sudah menyatakan, Partai Golkar ini penting supaya sampai di sisa waktu ini, Jawa Baratnya mantap juara dan sebagainya, kira-kira itu harapannya,” ucapnya.
Terkait pertemuannya dengan Zulkifli, Ridwan pun mengatakan pertemuan sebatas silaturahmi Lebaran. Selain ke Zulkifli kemudian Airlangga, ia mengaku telah bertemu Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem Siswono Yudo Husodo. Ia juga berencana bersilaturahmi ke tokoh-tokoh lain, termasuk Presiden Joko Widodo.
”Jadi lagi dicicil (bertemu tokoh-tokohnya) tetapi, kan, waktunya menyesuaikan. Semuanya (akan coba ditemui), termasuk ke Pak Presiden juga lagi dicari waktu,” ucap Kamil.
Zulkifli Hasan menceritakan kisah pertemuannya dengan Kamil di akun Instagramnya, Minggu malam. Diskusi disebutnya berlangsung selama hampir dua jam. Salah satunya membahas situasi politik terkini.
”Kang Emil tanya soal Koalisi Indonesia Bersatu (koalisi Golkar, PAN, PPP) yang baru saya bentuk bersama Pak Airlangga dan Pak Suharso (Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa) minggu lalu. Saya sampaikan fokus koalisi ini adalah membawa politik gagasan. Kami percaya Indonesia akan lebih baik jika kita memiliki gagasan, melakukan terobosan dan menjaga persatuan,” ucap Zulkifli dikutip dari akun Instagram-nya.
Seusai pertemuan dengan Ridwan Kamil, Airlangga juga menjawab soal kekhawatiran sejumlah pihak bahwa parpol, terutama elite parpol di koalisi pendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma’ruf Amin, akan lebih berfokus pada Pemilu 2024. Menurut dia, koalisi parpol pendukung pemerintahan saat ini sangat solid. Tidak mungkin renggang karena kontestasi di pemilu.
”Tugas menjalankan pemerintahan juga masih sangat efektif. Terbukti, seluruh program bisa diakselerasi dan itu dibuktikan dengan akselerasi proyek strategis nasional dan penanganan pemulihan ekonomi yang berjalan dengan baik,” tambahnya.