logo Kompas.id
Politik & HukumManuver Politik Para Menteri...
Iklan

Manuver Politik Para Menteri Dinilai Sudah Tidak Etis

Para menteri yang berpotensi maju dalam Pilpres 2024 diminta tetap mengutamakan tugasnya dan tidak memanfaatkan jabatan untuk berkampanye terselubung. Kerja pemenangan pemilu hendaknya dioptimalkan tim sukses.

Oleh
KURNIA YUNITA RAHAYU
· 6 menit baca
Ilustrasi. Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maruf Amin berfoto bersama para calon menteri yang akan dilantik di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Hari itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet pemerintahannya yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju. Pada kesempatan itu, Presiden berpesan kepada para menterinya agar mereka tidak melakukan korupsi serta menciptakan sistem yang menutup celah korupsi.
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Ilustrasi. Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Maruf Amin berfoto bersama para calon menteri yang akan dilantik di halaman depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Hari itu, Presiden Joko Widodo mengumumkan susunan kabinet pemerintahannya yang diberi nama Kabinet Indonesia Maju. Pada kesempatan itu, Presiden berpesan kepada para menterinya agar mereka tidak melakukan korupsi serta menciptakan sistem yang menutup celah korupsi.

JAKARTA, KOMPAS — Manuver-manuver yang dilakukan para menteri yang memiliki intensi untuk berkontestasi pada Pemilu Presiden 2024, menurut sejumlah pihak, sudah berlebihan dan tidak etis. Saat menyampaikan arahannya, baru-baru ini, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan agar anggota Kabinet Indonesia Maju untuk fokus pada tugasnya masing-masing meskipun tahapan Pemilu 2024 sudah akan dimulai pada pertengahan 2022.

Arahan agar jajaran kabinetnya fokus pada tugasnya masing-masing itu disampaikan Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada Senin (9/5/2022), di Istana Negara, Jakarta. Arahan itu disampaikan Presiden sebagai arahan terakhir dari enam arahan yang antara lain terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, kemunculan penyakit baru, dan gejolak ekonomi global akibat perang Ukraina, serta kebijakan moneter Amerika Serikat.

Editor:
MADINA NUSRAT
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000