logo Kompas.id
Politik & HukumLawan Konten Radikal di Media ...
Iklan

Lawan Konten Radikal di Media Sosial

Media sosial menjadi alat untuk menyebarkan radikalisme dan menggaet anak muda untuk menganut paham tersebut. Untuk itu, semua pihak perlu membanjiri medsos dengan konten-konten kontra narasi radikalisme dan terorisme.

Oleh
IQBAL BASYARI
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/4j41pQZctP2SpiT59G4cA4PmrG4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F04%2FWhatsApp-Image-2021-04-19-at-18.11.22_1618830761.jpeg
KOMPAS/NIKOLAUS HARBOWO

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar berdiskusi dengan Kompas di Kantor BNPT di Jakarta, Senin (19/4/2021).

JAKARTA, KOMPAS — Masyarakat perlu ikut membanjiri konten-konten kontra narasi terorisme dan radikalisme di media sosial. Upaya men-take down akun-akun penyebar propaganda terorisme tidak akan maksimal jika media sosial tidak dibanjiri narasi toleransi dari tokoh-tokoh agama yang memiliki ilmu dan pengaruh kuat di masyarakat.

Hasil jajak pendapat Kompas pada pertengahan April 2021 menunjukkan, sebanyak 40,6 persen responden menilai internet dan media sosial memberikan pengaruh pelaku teror menjadi radikal dan memiliki gagasan melakukan aksi terorisme. Faktor ideologi menempati urutan tertinggi (37,6 persen) dan tekanan ekonomi (26,5 persen) sebagai faktor yang paling mendorong pelaku melakukan aksi teror.

Editor:
susanarita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000