logo Kompas.id
Politik & HukumIsu Kebocoran Data Pemilih...
Iklan

Isu Kebocoran Data Pemilih Diselidiki

Kementerian Kominfo dan BSSN akan menyelidiki isu kebocoran data pemilih pada Pemilu 2014. Sebanyak 2,3 juta data pemilih dibagikan di komunitas peretas. Keberadaan UU Perlindungan Data Pribadi kian mendesak

Oleh
NIKOLAUS HARBOWO
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/KTChHpoNYhvPN_aS72n9eXRVKq0=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F05%2Fpleno-akhir-data-gambar_1557580104.jpg
KOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Data yang ditampilkan sering berubah meskipun jumlah DPT dan pemilih yang menggunakan hak suara tetap sama. Pemilihan untuk Presiden, DPR RI, DPD dan DPRD Provinsi sering berbeda.

JAKARTA, KOMPAS - Isu kebocoran 2,3 juta data pemilih pada Pemilu 2014 ramai diperbincangkan di media sosial. Komisi Pemilihan Umum dan Kementerian Dalam Negeri menegaskan bahwa tak ada server mereka yang dibobol. Untuk melindungi data penduduk, Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Siber dan Sandi Negara akan menyelidiki isu kebocoran data pemilih tersebut.

Isu kebocoran data pemilih diungkap oleh akun Twitter @underthebreach pada Kamis (21/5/2020) malam. Sebanyak 2,3 juta data pemilih dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2014 dibagikan lewat forum komunitas peretas (hacker).

Editor:
susanarita
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000