Novak Djokovic menghentikan langkah petenis muda Ben Shelton pada semifinal Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Djokovic ke final AS Terbuka untuk kesepuluh kali dan akan berebut gelar juara dengan Daniil Medvedev.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
NEW YORK, JUMAT - Bintang muda Ben Shelton memperlihatkan banyak potensi untuk menjadi petenis yang bersinar pada masa depan dengan menembus semifinal Grand Slam Amerika Serikat Terbuka. Namun, Novak Djokovic, yang mengalahkannya pada semifinal, memperlihatkan bahwa masih banyak sisi tumpul yang harus diasah dari performa petenis berusia 20 tahun itu.
Djokovic mengalahkan Shelton pada semifinal pertama tunggal putra di Stadion Arthur Ashe, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, New York, pada Jumat (8/9/2023) sore waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia. Petenis Serbia itu akan tampil di final AS Terbuka untuk ke-10 kali setelah menang dengan skor 6-3, 6-2, 7-6 (4).
Lawan Djokovic pada laga puncak di hari terakhir AS Terbuka, Minggu, adalah Daniil Medvedev yang mengalahkan juara bertahan Carlos Alcaraz, 7-6 (3), 6-1, 3-6, 6-3. Semifinal tersebut menjadi pertemuan antara dua juara AS Terbuka pada dua edisi terakhir. Medvedev juara pada 2021, sementara Alcaraz pada 2022.
Djokovic memiliki pengalaman dan kemampuan yang jauh berbeda dengan Shelton yang baru bersaing di arena tenis profesional selama setahun. Saat Shelton baru menapaki karier di arena profesional, setelah bermain di tingkat universitas dan menjuarai NCAA atas nama Universitas Florida pada 2022, Djokovic sudah mempunyai 21 gelar Grand Slam.
Dalam usia 36 tahun, petenis Serbia itu, juga, memperlihatkan bahwa dia masih konsisten menampilkan permainan pada level tinggi. Djokovic menjadi lawan yang berbeda dibandingkan Pedro Cachin, Dominic Thiem, Aslan Karatsev, Tommy Paul, dan Frances Tiafoe yang dikalahkan Shelton sejak babak pertama hingga semifinal.
Ketika Shelton bisa membuat pukulan as dalam dobel digit pada setiap pertandingan, salah satunya 26 as ketika melawan Karatsev, Djokovic bisa menghambatnya. Total 76 as yang dibuat Shelton pada lima pertandingan sebelumnya diredam Djokovic menjadi hanya lima as. Djokovic memang dikenal sebagai petenis dengan pengembalian servis terbaik yang bisa berbalik menyulitkan lawan sebagai pemegang servis.
Dalam reli, Djokovic berdiri dengan stabil di tengah baseline. Dalam posisi itu, dia mengontrol reli dan membuat Shelton harus berlari dari sisi forehand ke backhand dan sebaliknya. Shelton juga masih harus belajar mengasah akurasi dan memilih jenis pukulan yang tepat. Berkali-kali dia tak bisa memanfaatkan peluang besar untuk mendapat poin karena melakukan unforced error. Total, Shelton membuat 43 unforced error, sedangkan Djokovic 25.
Menghadapi forehand dan servis keras Shelton, Djokovic mengatakan bahwa dirinya berusaha bersikap tenang. Sikap itu membuat pertandingan berjalan sesuai harapannya.
Seusai mendapat poin terakhir, Djokovic meniru selebrasi Shelton saat menang, yaitu gaya mengangkat telepon. Gaya itu ditiru Shelton dari juara dunia atletik nomor lari gawang putra Grant Holloway. Shelton, yang bersalaman dengan Djokovic dengan gaya tak acuh, mengatakan, saat menang, dia bebas melakukan selebrasi dengan gaya apa pun.
Inspirasi anak muda
Djokovic mengatakan, keberadaan petenis-petenis muda potensial seperti Shelton menjadi salah satu sumber inspirasinya untuk tetap bersaing di arena tenis profesional meski telah berusia 36 tahun. Dua rivalnya dalam ”Big Three”, yaitu Federer pensiun pada 2022 dalam usia 41 tahun, sementara Nadal, yang hanya setahun lebih tua dari Djokovic, akan mengakhiri karier petenis profesional pada 2024.
Anak-anak muda sekarang menjadi inspirasi agar saya bangun pagi setiap hari dan bekerja keras seperti mereka. Saya merasa masih punya banyak hal yang bisa dilakukan.
”Anak-anak muda sekarang menjadi inspirasi agar saya bangun pagi setiap hari dan bekerja keras seperti mereka. Saya merasa masih punya banyak hal yang bisa dilakukan,” tutur Djokovic.
Untuk final, Djokovic mengantisipasi bahwa laga itu akan menjadi yang terberat sepanjang dua pekan ini. Dia mengatakan hal itu ketika belum mengetahui lawannya karena semifinal Alcaraz melawan Medvedev berlangsung setelah laga Djokovic melawan Shelton.
Medvedev dan Alcaraz memiliki persamaan sebagai petenis yang menggagalkan kesempatan Djokovic menyapu bersih semua Grand Slam dalam satu tahun, masing-masing pada 2021 dan 2023. Alcaraz membuyarkan target Djokovic pada tahun ini dengan mengalahkannya pada final Wimbledon. Padahal, Djokovic telah mengumpulkan gelar dari Australia dan Perancis Terbuka.
Sementara Medvedev mencuri gelar di AS Terbuka 2021 sebagai Grand Slam terakhir setiap tahunnya setelah Djokovic menjuarai tiga Grand Slam lain. Dia pun berharap mengulang kembali hasil dua tahun lalu itu.
”Novak punya 23 gelar Grand Slam, saya hanya satu. Itulah tantangannya. Saya harus bermain lebih baik dari hari ini,” kata Medvedev.
Maka, ketika Medvedev memberi nilai 12 dari 10 untuk dirinya sendiri saat mengalahkan Alcaraz, dia harus bermain dengan level lebih tinggi dari itu pada pertemuan ke-15 dengan Djokovic. Dari 14 pertemuan lain, Djokovic menang sembilan kali, tetapi Medvedev menang dalam persaingan terakhir yang terjadi pada semifinal ATP 500 Dubai pada Februari.
Berbeda dengan semifinal pertama tunggal putra yang didominasi Djokovic, laga Medvedev melawan Alcaraz sangat menghibur penggemar tenis, termasuk 23.700 penonton yang memenuhi Arthur Ashe. Kedua petenis beradu groundstroke keras nan datar dalam sudut-sudut tajam. Kecepatan mereka dalam memukul, bahkan, terlihat tak berkurang meski terjadi reli hingga belasan pukulan.
”Sangat tidak mudah melawan Carlos. Dia dua kali juara Grand Slam dan menjadi petenis nomor satu dunia dalam usia muda. Itu prestasi yang luar biasa. Saya senang bisa melalui tantangan hari ini dan akan bertanding kembali pada hari Minggu,” komentar Medvedev.
Final tunggal putri, yang akan berlangsung Sabtu sore waktu setempat atau Minggu dini hari waktu Indonesia, akan menjadi persaingan dua petenis yang belum pernah menjuarai AS Terbuka. Andalan tuan rumah, Cori ”Coco” Gauff akan berhadapan dengan juara Australia Terbuka, Aryna Sabalenka. Laga puncak itu akan menjadi pertemuan pertama mereka. (AP/AFP)