Menjaga Medali Emas Karate dengan Keterbatasan
Walaupun tidak menjalani program rutin seperti ”training camp” dan ”try out”, para karateka tetap ingin menjaga medali emas untuk Indonesia. Terbatasnya anggaran membuat program itu pada tahun ini tidak disetujui.
Teriakan para karateka menggelegar saat menjalani pemusatan latihan untuk SEA Games Kamboja 2023 di dalam GOR Benhil, Jakarta Pusat, Minggu (30/4/2023). Teriakan semakin kencang tatkala karateka mampu menjatuhkan lawan hingga tersungkur. Berbekal jurus dan taktik yang sudah dikuasai, mereka beradu kelihaian untuk menjatuhkan satu sama salin.
Di sisi GOR, Kepala Pelatih Tim Nasional Karate Indonesia Idris Taher Gusti menyimak setiap gerakan dan perlawanan para atlet. Sebanyak 12 atlet karate disiplin kumite diadu secara bergantian untuk melawan rekan seperjuangannya. Begitu halnya Pelatih Jintar Simanjuntak yang bertugas memberi arahan dan koreksi setiap permainan atlet.
Cok Istri Agung Sanistyarani (28) merupakan salah satu karateka disiplin kumite yang akan ikut berlaga pada kejuaraan SEA Games Kamboja 2023. Di antara karateka lain, karateka yang biasa disapa Coki itu adalah atlet yang paling senior. Bahkan, tahun ini akan menjadi tahun kelima ia mewakili Indonesia di ajang bergengsi tingkat Asia Tenggara tersebut.
Tidak dapat dimungkiri, Coki adalah andalan utama karateka kumite Indonesia untuk meraih emas pada SEA Games Kamboja 2023. Walaupun Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) tidak secara terang-terangan mengatakan hal tersebut kepada Coki, ia sudah menargetkan capaian tersebut terhadap dirinya.
Baca juga: Satu Minggu Jelang SEA Games, Tim Karate Tingkatkan Kepercayaan Diri
Pada SEA Games Vietnam 2021, Coki meraih medali emas usai mengalahkan wakil Thailand, Namkhao Penpisut, dengan skor 2-0 pada babak final individu putri kelas -55 kilogram. Tidak hanya itu, ia juga menyumbangkan medali perak pada nomor beregu putri. Adapun emas pertama Coki pada ajang tersebut dibuka saat tahun 2017 di Malaysia.
”Saya tetap ingin menjadi salah satu atlet penyumbang medali emas. Di SEA Games tahun ini, saya berharap bisa menyumbang dua keping medali emas untuk Indonesia,” ujar Coki.
Coki tidak keberatan menjadi tumpuan disiplin kumite walaupun persiapan latihan tidak semaksimal tahun-tahun sebelumnya. Pelatih menilai, Coki saat ini tengah berada dalam performa terbaiknya, baik dari segi fisik, teknik, maupun mental.
Persiapan tahun ini memang sedikit berbeda. Para karateka tidak menjalankan training camp maupun try out ke luar negeri. Berbeda dengan tahun sebelumnya, mereka melakukan training camp bersama tim Kazakhstan di Jakarta untuk mengasah keterampilan menjelang SEA Games Vietnam 2021.
Hingga Maret 2023, mereka belum mendapatkan persetujuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga untuk menjalankan program rutinan tersebut. Terbatasnya anggaran membuat mereka harus menghapus program itu pada tahun ini.
Baca juga: Persiapan Timnas Karate Kurang Maksimal
Meskipun lawan memiliki kesempatan untuktry out, hal tersebut bukan menjadi alasan atlet Indonesia untuk tampil tidak percaya diri. Kami percaya kemampuan para pelatih di sini. Semua tergantung atletnya, apakah bisa mengeksekusi materi latihan yang diberikan atau tidak.
”Meskipun lawan memiliki kesempatan untuk try out, hal tersebut bukan menjadi alasan atlet Indonesia untuk tampil tidak percaya diri. Kami percaya kemampuan para pelatih di sini. Semua tergantung atletnya, apakah bisa mengeksekusi materi latihan yang diberikan atau tidak,” ujar atlet asal Bali itu.
Coki mengatakan, semua pertandingan yang pernah ia lalui di SEA Games terasa cukup sengit karena semua negara ASEAN mengirimkan pemain terbaiknya. Namun, negara yang perlu diwaspadai karena memiliki level yang sama dengan Indonesia, yaitu Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan lawan, Coki biasanya melihat video hasil pertandingannya. Biasanya, ia menganalisis video tersebut bersama pelatih untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan lawan juga cara untuk menghadapinya.
Tidak hanya persaingan sengit dan menghadapi kesulitan mengeksekusi lawan, goresan-goresan luka juga kerap menghiasi wajahnya saat bertanding. Bahkan, bekas luka pada dahi sebelah kiri Coki masih terlihat.
”Saat bertanding pasti ada lecet. Biasanya bibir pecah atau robek-robek sedikit pada bagian wajah. Meskipun soft touch, bagaimanapun karate merupakan olahraga body contact. Kadang kita bisa mengontrol agar tidak terkena lawan, tetapi lawan tidak bisa mengontrol. Lecet saat beradu itu sudah biasa,” tutur karateka kelahiran 31 Desember 1994 itu.
Baca juga: Persaingan Sengit Karateka Indonesia dalam Meraih 11 Medali SEAKF 2023
Idris mengatakan, atlet yang akan mengikuti SEA Games mayoritas berumur sekitar 25 tahun dan merupakan atlet senior. Namun, terdapat empat atlet yang baru berlaga pada SEA Games. Mereka adalah Faisal Halomoan Siahaan, Huggies Yustisio, Muhammad Tegar Januar, dan Annisa Nur Anggraini.
Salah satu atlet yang baru debut di SEA Games ialah atlet Sulawesi Utara, Faisal Halomoan Siahaan (25). Menjalani pemusatan latihan sejak Februari 2023, mental dan kepercayaan diri Faisal sudah mulai terbentuk. Apalagi, ia baru saja berlaga pada Kejuaraan Federasi Karate Asia Tenggara atau SEAKF ke-10 di Manila Maret lalu.
”Yang terpenting, mental harus kuat dan juga harus percaya diri karena ini merupakan pengalaman pertama. Saya juga belum tahu siapa yang akan menjadi lawan nantinya. Jadi, harus tetap waspada,” ujar Faisal.
Saat ini, para karateka dituntut untuk lebih agresif dan juga lebih berani untuk berinisiatif mencari poin. Setiap pertandingan memiliki aturan yang berbeda, seperti dalam segi teknik dan pelanggaran. Aturan bertanding pada karate setiap tahunnya bisa berbeda karena karate merupakan olahraga yang berkembang setiap saat.
Baca juga: Raih 24 Medali, Indonesia Tempati Peringkat Ketiga pada SEAKF 2023
Tidak hanya berlatih bersama, kesadaran diri untuk berlatih secara mandiri juga sangat penting bagi Faisal dan karateka lain. Untuk mengasah kemampuan, Faisal kerap melakukan latihan mandiri di hotel. Ia juga menjaga badan agar tetap fit dengan rutin berolahraga atau menjaga kebugaran.
Selain Coki, karateka yang meraih emas pada SEA Games 2021 ialah Ari Saputra melalui nomor kumite 60 kg putra. Tidak hanya meraih dua medali emas, karateka disiplin kumite juga meraih tujuh medali perak dan satu perunggu.
Dengan kekuatan tim karate yang cukup bervariasi dan menambah pemain muda, Idris berharap hal tersebut dapat membawa semangat baru. Harapan lain Idris, yakni tim karate yang pernah bertanding minimal dapat mempertahan posisinya. Walaupun persiapan tidak begitu maksimal, ia percaya dengan kemampuan atletnya dan mengatakan sudah sepenuhnya siap.
Terdapat 12 atlet karate disiplin kumite yang akan mengikuti SEA Games 2023. Mereka adalah Cok Istri Agung Sanistyarani, Faisal Halomoan Siahaan, Ceyco Georgia Zefanya, Huggies Yustisio, Sandi Firmansah, dan Tebing Hutapea. Selain itu, ada juga Muhammad Tegar Januar, Annisa Nur Anggraini, Ignatius Joshua Kandou, Ari Saputra, Devina Dea, dan Dessynta Rakawuni Banurea.
Baca juga: Finswimming dan Karate Menanti Peralatan Tanding Baru
Mengandalkan pemain lama
Berbeda dengan disiplin kumite yang mendatangkan beberapa pemain baru SEA Games, disiplin kata masih setia menurunkan delapan karateka terbaiknya. Hal tersebut berdasarkan pertimbangan pelatih dan prestasi konsisten yang diraih para atlet. Adapun pada SEA Games Vietnam, disiplin kata membawa pulang empat medali. Rinciannya dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu.
Seperti SEA Games Vitenam 2021, tim karate disiplin kata menurunkan delapan atlet pada empat nomor. Pada nomor kata beregu putra diperkuat Andi Tommy Aditya, Albiandi, dan Andi Dasril Dwi. Kemudian, Ahmad Zigi Zaresta bermain pada nomor kata individu putra. Sementara itu, kata beregu putri diisi Emilia Sri Hanandyta, Dian Monika, dan Anugrah Nurul Lucky. Terakhir, Krisda Putri Aprilia bermain mengisi nomor kata individu putri.
Untuk disiplin kata, pelatih timnas karate kategori kata, Omita Olga Ompi, memaksimalkan visualisasi, kekuatan, penghayatan, dan keseragaman gerakan atlet, terutama pada nomor kata beregu. Walaupun persiapan kali ini seadanya, ia tetap optimistis tim karate Indonesia dapat menunjukkan hasil yang bagus di Kamboja dan masih memiliki peluang untuk mempertahankan emas dengan segala kendala yang ada.
”Jika sudah mendekati pertandingan, kami lebih memikirkan bagaimana caranya performance atlet lebih menonjol dengan ciri khas masing-masing. Memikirkan apa yang bisa ditambahkan karena sudah satu minggu menjelang pertandingan. Namun, jika standarnya memang begitu, ya berarti harus dimaksimalkan saja,” ujar Omita.
Menjadi salah satu karateka disiplin kata yang akan bertanding pada SEA Games 2023, Emilia Sri Hanandyta (23), mengatakan, tidak adanya training camp dan serangkaian try out dapat memengaruhi kualitas atlet, apalagi didukung dengan perkembangan lawan yang semakin bagus.
Baca juga: Bekal Menuju SEA Games, Timnas Karate Akan Bertanding pada SEAKF 2023
”Namun, kami memiliki target masing-masing. Jadi harus tetap bisa bertanding dengan lebih baik dari lawan. Selain berlatih bersama, kami juga melihat referensi latihan di Youtube untuk meningkatkan kualitas,” ujar perempuan yang akrab disapa Emil itu.
Pada SEA Games Vietnam 2021, Emil dan kedua rekannya di tim beregu putri tampil memukau dalam memperagakan jurus di hadapan delapan juri yang mengantarkannya membawa pulang medali perak. Dengan raihan tersebut, ia memiliki target lain untuk SEA Games kali ini, yakni membawa tim beregu putri memperoleh medali emas.
Mendekati pertandingan, Emil lebih memilih untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mental. Selain itu, keseragaman gerakan, kekuatan, ekspresi, dan suara juga harus tetap dijaga karena ia akan tampil dalam kategori beregu bersama dua karateka lain.
”Tampil pada nomor beregu itu harus sama dan memiliki irama sendiri. Susahnya itu, kami menyatukan tiga kepala yang memiliki ego masing-masing. Jadi, harus bisa saling memahami dan sering berlatih bersama agar menjadi satu rangkaian yang apik,” kata Emil yang sudah menjalani dua kali SEA Games sebelumnya.
Mendapat jadwal bertanding pada 6-8 Mei 2023, para karateka disiplin kumite dan kata akan berangkat pada 4 Mei 2023. Tersisa tiga hari lagi bagi mereka untuk berlatih secara intensif sebelum hari keberangkatan tiba. Walaupun tidak menjalani serangkaian program rutinan, tidak ada alasan bagi mereka untuk berhenti membuat lagu ”Indonesia Raya” bergema di Kamboja.
Baca juga: Ahmad Zigi Tambah Perolehan Medali Indonesia lewat Karate